Remaja wanita memiliki risiko terkena kanker serviks akibat penularan Human Papilloma Virus (HPV). Tiga dari empat kasus infeksi baru HPV terjadi pada wanita usia 15 hingga 25 tahun.
Jumlah penderita kanker serviks yang meninggal di dunia sebanyak 600 orang per hari. Di Indonesia, 20 perempuan meninggal tiap hari karena kanker ini. Sementara di seluruh dunia diperkirakan 630 juta wanita mengidap kanker serviks.
Di usia 20-an, tubuh perempuan sangat rentan terhadap HPV dan tubuh tidak mungkin membersihkan virus. "Sehingga kanker kemungkinan akan berkembang di kemudian hari," ucap dr Melissa Luwia dari Yayasan Kanker Indonesia dalam diskusi kampanye dan upaya penanganan kanker serviks di Hotel Lumire Jakarta, Senin, 12 April 2010.
Penelitian mengungkap, penularan HPV terjadi dalam dua-tiga tahun pertama setelah aktif secara seksual. Temuan dari kasus yang ada, sekitar 50 persen wanita yang menderita kanker serviks berusia 35-55 tahun.
Namun, akibat infeksi yang terjadi saat usia muda. Penularan HPV tidak hanya melalui hubungan seksual namun segala kegiatan yang memungkinkan adanya kontak kelamin.
Kanker serviks disebabkan HPV tipe risiko tinggi di leher rahim yang menghubungkan alat kelamin dan rahim. Jika tidak segera dideteksi pada tahap awal, sel akan berkembang menjadi prakanker dan kanker. Sementara, HPV tipe risiko rendah biasanya mengakibatkan kutil kelamin (genital warts) yang tumbuh di area kelamin.
Bagi orangtua dengan anak remaja putri, sebaiknya memperhatikan pencegahan kanker serviks sejak dini. Dokter Melissa mengatakan pencegahannya antara lain melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kesehatan alat kelamin dan pemberian vaksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar