Sebanyak 18 dari 24 klub profesional yang sebelumnya dirilis PSSI, memastikan ikut dalam Kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim 2011/12. Jumlah peserta tersebut diperoleh dari hasil registrasi ulang yang ditutup Rabu (26/10) sore, tepatnya pukul 16:00 WIB.
Dalam keterangan pers Direktur Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus dan CEO PT Liga Prima Indonesia Sprotindo (LPIS), Widjayanto di PSSI, tadi malam, mengungkapkan, ke-18 klub yang ikut kompetisi IPL adalah; Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, Semen Padang, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persiba Bantul, Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya, dan Persema Malang.
Delapan klub lainya adalah Arema Indonesia, PSM Makassar, Bontang FC, Persidafon Dafonso, Persiwa Wamena, Persipura Jayapura, Mitra Kukar dan Sriwijaya FC. Sedangkan enam klub yang tidak ikut adalah; Pelita Jaya, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru dan Persisam Samarinda.
Kendati demikian, ada empat klub yang masih ditandai bintang karena ada persyaratan yang belum dilengkapi. Misalnya, tim Persipura dikasi bintang satu karena Persipura melalui ketua umumnya MR Kambu mengatakan, ikut kompetisi IPL.
Sedangkan Persiwa, Mitra Kukar dan Sriwijaya FC diberi bintang dua karena ada kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi. Karena itu, dokumen tersebut ditunggu hingga Kamis (27/10) pukul 16:00.
Peluang enam tim lain yang tidak mendaftar ulang ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo untuk ikut ambil bagian dalam kompetisi IPL, Sihar menegaskan, “Telah tertutup pintu bagi mereka.”
Mengenai sanksinya, tentu melibatkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, serta rapat internal untuk mengkaji apa yang bisa dilakukan kepada enam tim yang tidak ikut,” kata dia.
Namun demikian, untuk saat ini, PSSI melaui PT LPIS selaku penyelenggara Kompetisi IPL, akan fokus pada proses registrasi. Dengan tidak ikutnya enam klub pada kompetisi IPL, maka LPSI akan menyusun jadwal ulang pertandingan karena terjadinya pengurangan jumlah klub yang sebelumnya 24.
Mengenai hak siar dari MNC Grup, PSSI menegaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pimpinan MNC. “Mereka tetap komit mendukung kami, tentunya akan ada pembicaraan ulang,” kata Widjayanto.
Kick-off kompetisi ILP sudah digelar pada 15 Oktober lalu di Stadion Si Jalak Harupat Bandung. Saat itu, tim pembuka antara tuan rumah Persib Bandung versus Semen Padang berakhir imbang 1-1, dan itu merupakan pertandingan resmi sehingga kedua tim masing-masing mendapat poin satu. Kompetisi dimulai lagi pada 26 November atau setelah jeda SEA Games 2011 pada 11-22 November nanti.
Perjalanan panjang telah dilalui Komite Kompetisi PSSI untuk menetapkan 18 klub peserta IPL. Misalnya, saat pertemuan manajer di Hotel Ambhara Jakarta Selatan, pada 11 Oktober lalu, melahirkan dua kubu, yakni tidak setuju IPL di bawah PT LPIS, tetapi harus di bawah PT Liga Indonesia yang sudah menggelar kompetisi Liga Super.
Padahal, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin sudah mengeluarkan surat keputusan No. Skep/21/JAH/VIII/2011 tentang pencabutan delegasi penyelenggaraan kompetisi profesional dari PT Liga Indonesia pada 22 Agustus lalu.
Akibatnya terjadi perpecahan di mana 10 klub memastikan berkompetisi di bawah PT LPIS, dan 14 klub di bawah PT Liga Indonesia yang melahirkan K-14 atau kelompok 14. Namun, setelah registrasi ulang berakhir, kemarin sore, dari 14 klub tersebut hanya tersisa enam klub lagi seperti disebutkan di atas
Dalam keterangan pers Direktur Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus dan CEO PT Liga Prima Indonesia Sprotindo (LPIS), Widjayanto di PSSI, tadi malam, mengungkapkan, ke-18 klub yang ikut kompetisi IPL adalah; Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, Semen Padang, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persiba Bantul, Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya, dan Persema Malang.
Delapan klub lainya adalah Arema Indonesia, PSM Makassar, Bontang FC, Persidafon Dafonso, Persiwa Wamena, Persipura Jayapura, Mitra Kukar dan Sriwijaya FC. Sedangkan enam klub yang tidak ikut adalah; Pelita Jaya, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru dan Persisam Samarinda.
Kendati demikian, ada empat klub yang masih ditandai bintang karena ada persyaratan yang belum dilengkapi. Misalnya, tim Persipura dikasi bintang satu karena Persipura melalui ketua umumnya MR Kambu mengatakan, ikut kompetisi IPL.
Sedangkan Persiwa, Mitra Kukar dan Sriwijaya FC diberi bintang dua karena ada kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi. Karena itu, dokumen tersebut ditunggu hingga Kamis (27/10) pukul 16:00.
Peluang enam tim lain yang tidak mendaftar ulang ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo untuk ikut ambil bagian dalam kompetisi IPL, Sihar menegaskan, “Telah tertutup pintu bagi mereka.”
Mengenai sanksinya, tentu melibatkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, serta rapat internal untuk mengkaji apa yang bisa dilakukan kepada enam tim yang tidak ikut,” kata dia.
Namun demikian, untuk saat ini, PSSI melaui PT LPIS selaku penyelenggara Kompetisi IPL, akan fokus pada proses registrasi. Dengan tidak ikutnya enam klub pada kompetisi IPL, maka LPSI akan menyusun jadwal ulang pertandingan karena terjadinya pengurangan jumlah klub yang sebelumnya 24.
Mengenai hak siar dari MNC Grup, PSSI menegaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pimpinan MNC. “Mereka tetap komit mendukung kami, tentunya akan ada pembicaraan ulang,” kata Widjayanto.
Kick-off kompetisi ILP sudah digelar pada 15 Oktober lalu di Stadion Si Jalak Harupat Bandung. Saat itu, tim pembuka antara tuan rumah Persib Bandung versus Semen Padang berakhir imbang 1-1, dan itu merupakan pertandingan resmi sehingga kedua tim masing-masing mendapat poin satu. Kompetisi dimulai lagi pada 26 November atau setelah jeda SEA Games 2011 pada 11-22 November nanti.
Perjalanan panjang telah dilalui Komite Kompetisi PSSI untuk menetapkan 18 klub peserta IPL. Misalnya, saat pertemuan manajer di Hotel Ambhara Jakarta Selatan, pada 11 Oktober lalu, melahirkan dua kubu, yakni tidak setuju IPL di bawah PT LPIS, tetapi harus di bawah PT Liga Indonesia yang sudah menggelar kompetisi Liga Super.
Padahal, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin sudah mengeluarkan surat keputusan No. Skep/21/JAH/VIII/2011 tentang pencabutan delegasi penyelenggaraan kompetisi profesional dari PT Liga Indonesia pada 22 Agustus lalu.
Akibatnya terjadi perpecahan di mana 10 klub memastikan berkompetisi di bawah PT LPIS, dan 14 klub di bawah PT Liga Indonesia yang melahirkan K-14 atau kelompok 14. Namun, setelah registrasi ulang berakhir, kemarin sore, dari 14 klub tersebut hanya tersisa enam klub lagi seperti disebutkan di atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar