assalamualaikum kepada ustadz
digital, saya adalah orang yang senang bersenda gurau (becanda), kadang
sampai tertawa terbahak2 dengan teman2 saya. sampai kadang kami saring
meledek satu sama lainnya. pertaannya bagaimana cara mengurangi
kebiasaan buruk saya ini, dan adakah hadist atau ayat alqur'an yang
bercerita tentang larangan bercanda atau saling ledek atau tentang
tertawa yang berlebihan. terima kasih atas jawabannya. wassalam
Jawab :
Tertawa itu sehat, demikian kata pepatah. Terlepas dari apakah itu cuma pepatah ataukah benar-benar terbukti secara klinis, kami mengakui bahwa kata-kata tersebut memang benar adanya. Alangkah tidak enaknya bila dalam hidupnya, seseorang tidak pernah tertawa. Hari-harinya dilalui dengan wajah cemberut, kusut, seolah banyak pikiran, sok cool, dll. Bahkan banyak hadits yang menceritakan bahwa Nabi صل ا لله عليه وسلم juga kadang bercanda dan tertawa (lebih tepatnya tersenyum). Namun, perlu diingat untuk selalu menjaga perilaku kita. Jangan tertawa terlalu keras dan terlalu sering. Tertawalah sewajarnya sehingga cukup sebagai re-freshing dari segala ketegangan yang ada di tubuh kita. Terlalu banyak tertawa dapat menyebabkan hati menjadi keras dan mati.
Dari Ibnu Umar رضى ا لله عنه, Rasulullah صل ا لله عليه وسلم Bersabda: "Jangan banyak berbicara selain dari mengingat (dzikir) kepada Alloh. Sebab banyak bicara selain dari menyebut nama Alloh (dzikrulloh) mengeraskan hati. Dan sesungguhnya orang yang jauh dari Alloh Ta'ala ialah orang yang berhati keras." (HR Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah رضى ا لله عنه ia berkata, “Ya Rasulullah, sungguh engkau sering bergurau dengan kami”. Kemudian Rasulullah صل ا لله عليه وسلم berkata “Tapi, sungguh aku tidak mengatakan kecuali kebenaran”. (HR Tirmidzi, Hadits hasan)
Aisyah رضى ا لله عنه menggambarkan tawa Rasulullah صل ا لله عليه وسلم dengan berkata, "Belum pernahsaya melihat Rasulullah tertawa tergelak sehingga terlihat langit-langit mulutnya, tetapi selalu ia tersenyum" (HR Bukhari dan Muslim)
Saling menghina atau meledek sesama manusia dilarang dalam Islam. Allah عزّوجلّ berfirman :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Al-Hujuraat : 11)
“Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakalah”. (HR. Ahmad dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Jawab :
Tertawa itu sehat, demikian kata pepatah. Terlepas dari apakah itu cuma pepatah ataukah benar-benar terbukti secara klinis, kami mengakui bahwa kata-kata tersebut memang benar adanya. Alangkah tidak enaknya bila dalam hidupnya, seseorang tidak pernah tertawa. Hari-harinya dilalui dengan wajah cemberut, kusut, seolah banyak pikiran, sok cool, dll. Bahkan banyak hadits yang menceritakan bahwa Nabi صل ا لله عليه وسلم juga kadang bercanda dan tertawa (lebih tepatnya tersenyum). Namun, perlu diingat untuk selalu menjaga perilaku kita. Jangan tertawa terlalu keras dan terlalu sering. Tertawalah sewajarnya sehingga cukup sebagai re-freshing dari segala ketegangan yang ada di tubuh kita. Terlalu banyak tertawa dapat menyebabkan hati menjadi keras dan mati.
Dari Ibnu Umar رضى ا لله عنه, Rasulullah صل ا لله عليه وسلم Bersabda: "Jangan banyak berbicara selain dari mengingat (dzikir) kepada Alloh. Sebab banyak bicara selain dari menyebut nama Alloh (dzikrulloh) mengeraskan hati. Dan sesungguhnya orang yang jauh dari Alloh Ta'ala ialah orang yang berhati keras." (HR Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah رضى ا لله عنه ia berkata, “Ya Rasulullah, sungguh engkau sering bergurau dengan kami”. Kemudian Rasulullah صل ا لله عليه وسلم berkata “Tapi, sungguh aku tidak mengatakan kecuali kebenaran”. (HR Tirmidzi, Hadits hasan)
Aisyah رضى ا لله عنه menggambarkan tawa Rasulullah صل ا لله عليه وسلم dengan berkata, "Belum pernahsaya melihat Rasulullah tertawa tergelak sehingga terlihat langit-langit mulutnya, tetapi selalu ia tersenyum" (HR Bukhari dan Muslim)
Saling menghina atau meledek sesama manusia dilarang dalam Islam. Allah عزّوجلّ berfirman :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Al-Hujuraat : 11)
“Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakalah”. (HR. Ahmad dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar