Selasa, 28 Desember 2010

Indonesia – Malaysia: Menang Harga Mati.

Indonesia bakal menjalani pertandingan hidup-mati melawan Malaysia dalam pertandingan leg kedua final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu [29/12] malam ini, jam 19.00 WIB.


Tim Merah Putih mempunyai modal tidak menguntungkan di pertandingan kali ini setelah menelan kekalahan telak 3-0 dalam laga leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Untuk menjadi juara, Indonesia harus bisa memetik kemenangan minimal dengan selisih empat gol.


Pelatih Alfred Riedl mengakui peluang Indonesia untuk menjadi juara sangat tipis. Kendati demikian, Riedl menyatakan tetap berambisi membawa anak asuhnya meraih kemenangan, berapa pun skornya.


“Kemenangan menjadi harga mati bagi kami, walaupun skor akhirnya nanti tidak bisa membawa Indonesia menjadi juara,” tegas Riedl.

Pada pertandingan nanti, Riedl dipastikan tidak bisa menurunkan Oktovianus Maniani yang menjalani sanksi akumulasi kartu kuning. Posisi Oktovianus bakal diberikan kepada Arif Suyono yang beberapa kali menjadi supersub di laga penyisihan grup.

Begitu juga dengan striker Yongki Aribowo. Ujung tombak Arema Indonesia ini mengalami cedera. Namun Riedl belum mengungkapkan pemain yang bakal mendampingi Cristian Gonzales di barisan depan. Sementara penjaga gawang Markus Haris Maulana dipastikan tampil.

Dilain pihak, pelatih Malaysia Krishnasamy Rajagopal menegaskan, kendati sudah mengantungi keunggulan tiga gol, tim Harimau Malaya tidak akan menerapkan taktik bertahan melawan Indonesia.

“Kami menghadapi situasi yang sama seperti ketika menghadapi Vietnam di semi-final. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Walau sudah unggul tiga gol, kami tidak ingin mencari hasil imbang dari tim bagus seperti Indonesia,” ungkap Rajagopal.

“Kami akan mencoba bermain sedikit lebih agresif, dan mengorganisir permainan sebaik mungkin. Taktik kami melawan Vietnam mungkin terlihat bertahan, namun kami tetap berusaha mencetak gol.”

Pada pertandingan nanti, Malaysia dipastikan tidak diperkuat dua pemain berpengaruh, bek kanan Mahalli Jasuli dan gelandang Amirulhadi Zainal yang menjalani akumulasi kartu. Kedua pemain itu mempunyai peran besar dalam mengobrak-abrik sektor kiri pertahanan Indonesia di leg pertama.

Prakiraan susunan pemain:
Indonesia (4-4-2): Markus Haris Maulana; Mohamad Nasuha, Maman Abdurachman, Hamka Hamsah, Zulkifli Syukur, Arif Suyono, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Muhammad Ridwan, Christian Gerard Alfaro Gonzalez, Irfan Bachdim.
Malaysia (4-4-2): Khairul Fahmi Che Mat; Mohd Asraruddin Putra, Amar Rohidan, Mohammad Muslim Ahmad, Mohd Nasriq; Mohamad Fadhli Mohd Shas, Safiq Rahim, Mohd, Ashari, Subramniam Kunalan; Norshahrul Idlan Talaha, Mohd Safee Mohd Sali.

Apa Kabar Jhonny van Beukering?


Striker keturunan Indonesia Belanda ini belum bisa memperkuat timnas Indonesia dalam ajang AFF 2010. Tapi dia tetap merindukan untuk menyandang Garuda di dadanya.
Demikian Dennis van Beukering, kakak kandung Jhon kepada Radio Nederland, sehari menjelang laga kedua Final AFF 2010 di Gelora Bung Karno Jakarta. Striker Feyenoord Rotterdam ini menyatakan siap melepas paspor Belandanya dan dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia.
Kecewa
Minat memperkuat timnas Indonesia bermula awal Oktober 2010 lalu ketika Jhon bersama dua rekannya Tobias Waisapy dan Raphael Maitimo diundang ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan persahabatan lawan Uruguay. Namun sayang permasalahan paspor dan keberatan Uruguay mengganjal partisipasi mereka. Walau sangat kecewa tapi minat tidak pudar.
Feyenoord
Cita-cita ini belum punah, walau sekarang Jhon van Beukering sudah di Belanda lagi dan terikat kontrak dengan Feyenoord Rotterdam klub impian Jhon sejak masa kanak-kanak. Tapi peluang main di klub Indonesia masih tetap ada. Akhir musim depan ia bisa bebas. "Kontraknya di Feyenoord sampai akhir kompetisi ini (Juni 2011 red.) Kalau tidak diperpanjang, maka dia bisa bermain dimana saja." Ungkap Dennis van Beukering.
Syarat Naturalisasi
Untuk melepas warga Belandanya, Jhon ingin kepastian kontrak dari klub minimal 3 tahun. "Bagi Jhon tentu saja harus ada kepastian bisa bermain minimal tiga tahun di klub Indonesia. Dia sih sangat tertarik untuk menetap di Indonesia."
Bermain di Liga Indonesia dan timnas Garuda adalah cita-citanya. Kunjungannya ke Indonesia, Oktober lalu walau hanya sepekan tapi meninggalkan kesan mendalam kepada kakak beradik Dennis dan Jhon yang berkakek dan nenek asal Indonesia.

Keturunan Yogyakarta
"Walaupun zaman dahulu namanya Hindia Belanda, dan sekarang sudah berubah menjadi Indonesia, tapi tanahnya masih tetap sama. Orang-orangnya masih ramah." katanya kepada RNW (Radio Nederland Worldwide.)
Bagaimanapun juga keduanya punya ikatan istimewa dengan Indonesia, dan suatu ketika akan mengunjungi tanah asal kakek mereka di Yogyakarta. "Satu minggu itu kami hanya di Jakarta dan bertemu banyak orang termasuk Presiden Indonesia. Tapi suatu saat kita akan ke Yogya juga." Kata Dennis.
ISL atau LPI?
Publik Indonesia masih harus bersabar menantikan kedatangan Jhon van Beukering berseragam Garuda di Dadanya. Walau demikian Dennis sebagai manager tetap memantau hubungan dengan klub-klub di Indonesia. Setelah berbulan-bulan menanti kepastian, akhirnya Jhon akhir Desember ini menerima draft kontrak bermain di liga Indonesia. Jadi kalau kontrak di Feyenoord tidak diperpanjang maka, besar hampir pasti Beukering ke Indonesia. Mungkin ISL atau LPI. "Yang pasti Jhon van Beukering sudah jatuh cinta pada Indonesia, cuman belum tahu kapan," tukas Dennis mengakhiri perbincangan dengan Radio Nederland.

Nexian Hybrid NX-271D Harga dan Spesifikasi

Kali ini, saya akan bagikan review hp Nexian Hybrid NX-271D serta harga dan spesifikasi nexian hybrid NX-271D. Nexian Hybrid NX-271D ini bisa aktif dengan tiga kartu sekaligus yaitu GSM-GSM-CDMA. Hp three on ini juga kabarnya dibanderol dengan harga yang lebih murah. Langsung aja
Review Hp Nexian Hybrid NX-271D
Sesuai dengan namanya, "Hybrid", hp nexian hybrid NX-271D ini memiliki fungsi three on dimana hp ini dapat aktif dengan tiga kartu aktif GSM-GSM-CDMA. Nexian hybrid dilengkapi dengan berbagai fitur menarik seperti kamera, mp3, bluetooth, facebook, dll. Nexian hybrid ini tampil dengan full tombol QWERTY.
Spesifikasi Nexian Hybrid NX-271D
Berikut ini adalah spesifikasi hp nexian hybrid NX-271D three on.
Layar: 2.2 inci, TFT QVGA,
Fitur: Three on GSM + GSM + CDMA, GPRS, SMS, MMS, Dual camera, Video record, Video chat, Memori eksternal microSD,
Konektivitas: Bluetooth, kabel data
Fitur lain: Polifonik (MP3), MP3/MP4 player, radio FM, Java, Trackpad, Facebook, Twitter, Nexian Messenger, Yahoo Messenger, MSN, eBuddy, Stereo speaker, Alarm, Claendar, Calculator, Speakerphone
Baterai: Lithium ion
Harga Nexian Hybrid NX-271D
Dengan fitur-fitur menarik yang ditawarkan seperti three on, kamera, mp3, bluetooth, java, radio, dll, hp nexian hybrid NX-271D ini dilepas dengan harga kisaran Rp800.000 (800 ribuan). Rasanya cukup sebanding dengan fitur yang ditawarkan. Tergantung dari kualitasnya aja.

Sergio Van Dijk Akhirnya Bersedia Menjadi WNI

Sergio van Dijk kembali dipertimbangkan Badan Tim Nasional [BTN] untuk memperkuat skuad Merah-Putih pada kualifikasi Piala Dunia 2014 yang direncanakan bergulir pertengahan tahun depan. Meskipun final AFF Suzuki Cup 2010 belum berakhir, BTN sudah menatap kualifikasi Piala Dunia 2014.

Terdapat satu nama yang mungkin luput dari perhatian fans Merah-Putih sejak Piala AFF bergulir awal bulan ini. Dia adalah Sergio van Dijk, pemain blasteran Belanda-Indonesia yang membela Adelaide United, salah satu klub papan atas A-League Australia.

Sejak merumput di Australia dua tahun lalu, Sergio menjadi salah satu topskor A-League. Sementara ini, Adelaide menduduki peringkat kedua klasemen, terpaut 11 poin dari Brisbane Roar yang justru merupakan klub yang dibela Sergio tahun lalu. Sergio sendiri menempati urutan teratas pencetak gol terbanyak dengan torehan sepuluh gol dari 21 kali tampil.

TIMELINE: Sergio Van Dijk Menuju Timnas

4 Februari 2009 - Sergio untuk pertama kalinya mengumumkan kepada publik bahwa dia ingin memperkuat tim nasional Indonesia.

6 Februari 2009 - GOAL.com menggelar kampanye agar Irfan Bachdim dan Sergio van Dijk bisa bergabung ke timnas Indonesia.

12 Februari 2009 - GOAL.com menjadi media pertama di Indonesia yang mewawancarai Sergio secara eksklusif. Pada hari yang sama, BTN yang kala itu dipimpin Rahim Soekasah menutup peluang Sergio masuk timnas.

26 Maret 2009 - Keinginan Irfan dan Sergio mengalami buntu ketika pelatih timnas Benny Dolo menolak kehadiran dua pemain tersebut untuk laga ujicoba melawan Manchester United yang rencananya digelar bulan Juli.

6 Januari 2010 - Indonesia gagal lolos ke Piala Asia untuk pertama kalinya sejak 1992. Sejauh ini, gagasan untuk mempertimbangkan Irfan dan Sergio tidak pernah ditanggapi serius oleh BTN. Bulan sebelumnya, Indonesia gagal total di SEA Games 2009 Laos.

13 April 2010 - Iman Arif resmi menggantikan Rahim Soekasah sebagai ketua BTN.

19 Juli 2010 - Sergio diundang ke Jakarta untuk membicarakan masa depannya bersama BTN. Hasilnya, Sergio akan diupayakan masuk timnas, tapi masih terkendala keputusan apakah dia bersedia melepas kewarganegaraan Belanda. BTN berharap pemain keturunan bisa ikut Piala AFF 2010, dan Menegpora sudah siap membantu dalam hal proses naturalisasi.

3 Agustus 2010 - Tiga pemain keturunan, Kim Jeffrey Kurniawan, Irfan Bachdim, dan Alessandro Trabucco, meramaikan dua laga amal di Malang dan Surabaya. Dari Charity Games ini, Kim dan Irfan mendarat ke Persema Malang. Bersama Cristian Gonzales, Irfan yang sudah WNI akhirnya terpilih oleh Alfred Riedl untuk membela timnas di Piala AFF. Sedangkan Kim yang berstatus magang di Persema akhirnya menjadi WNI pada 6 Desember lalu.

Desember 2010 - El Loco dan Irfan bersinar di Piala AFF. Kini giliran Sergio yang dibidik oleh BTN untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2014.

Naturalisasi, menurut BTN sendiri, bukan sebuah program jangka panjang.

"Program jangka panjang adalah IFA [Indonesian Football Academy] dan Uruguay Project [SAD Indonesia], kemudian semua klub ke depannya harus diupayakan mempunyai program grassroots masing-masing," jelas Iman Arif, deputi bidang teknis BTN, baru-baru ini ketika ditemui GOAL.com di Mega Kuningan, Jakarta.

"Tapi untuk beberapa tahun ke depan, kita perlu pemain seperti Sergio. Dari dulu sampai sekarang, dia pilihan utama," lanjutnya.

Sergio akhirnya bersedia. Saat ini, pihak BTN sedang berdiskusi dengan Sergio untuk membahas hal-hal yang diperlukan agar dirinya dapat menjadi WNI dengan menanggalkan status kewarganegaraan Belanda.

Awalnya, Sergio butuh penjelasan lebih rinci terkait masa depannya, seperti kompensasi apa saja yang diperoleh apabila dirinya mengalami cedera sehingga gagal menembus skuad inti. Pada dasarnya, Sergio ingin mencapai kesepakatan dengan BTN di atas hitam-putih.

"Ya, saya siap melepaskan warga negara Belanda," ungkap Sergio melalui ponsel.

Cristian Gonzales
Cristian Gonzales
PERBANDINGAN Sergio van Dijk
Sergio van Dijk
30 Agustus 1976 (34 tahun) Tanggal Lahir 6 Agustus 1982 (28 tahun)
Bukan keturunan Indonesia Keturunan Keturunan Indonesia
Sudah WNI setelah menetap di Indonesia lebih dari 5 tahun (UU No. 12 Tahun 2006). Status Belum WNI dan harus menempuh jalur naturalisasi sebagaimana yang dilakukan Kim Jeffrey Kurniawan, karena sudah berusia di atas 18 tahun. Dapat dibantu BTN/PSSI melalui Departemen Hukum dan HAM, disertai dukungan Menpora.
Top scorer di Indonesia, 47 gol sejak 2008 (56 pertandingan di Persik Kediri dan Persib Bandung) Gol-Gol Top scorer di Australia, 35 gol sejak 2008 (71 pertandingan di Brisbane Roar dan Adelaide United)
Kontrol bola, sulit dijatuhkan, body balance yang kuat, tandukan dan kaki kiri berbahaya, pengambilan posisi yang handal Kekuatan Berada di puncak karier, tandukan dan kaki kiri maut, postur kuat, mampu mencari ruang di bawah kawalan ketat untuk menciptakan peluang, tendangan bebas
Lambat, bukan tipe penyerang klinis (satu peluang satu gol), dan usianya sudah tidak muda Kelemahan Cenderung mudah frustrasi, butuh waktu lebih lama untuk adaptasi ke lingkungan baru, rawan cedera

Niat Sergio disambut positif oleh BTN. Bahkan, Iman ingin menjamin masa depan Sergio tidak mengalami kendala, termasuk secara finansial.

"Saya menyarankan agar Sergio tetap bermain di luar negeri, sambil kami proses urusan keimigrasian. Apabila terjadi hambatan di Australia, saya siap membantu dan mencari alternatifnya," ujar Iman.

Mendengar kabar tersebut, Sergio semakin tak sabar untuk melanjutkan diskusi dengan BTN, sebagai langkah awal sebelum berseragam Merah-Putih.

"Saya telah berbicara dengan pihak manajemen saya, dan saya pikir inilah saatnya berbicara lebih lanjut secara resmi dengan BTN. Saya benar-benar gembira, tidak sabar dan saya berharap semuanya selesai dalam beberapa minggu ke depan," kata Sergio.

Iman mengungkapkan, proses keimigrasian butuh waktu paling lambat tiga bulan, sama halnya dengan Kim Kurniawan. Namun Iman menargetkan supaya urusan Sergio bisa rampung Januari 2011. Selanjutnya, tinggal pelatih Alfred Riedl yang menentukan apakah Sergio layak masuk timnas.

Intermezzo,,

Abang : Hai Butet, kalau nanti abang pulang dari Jakarta, kau minta apa?

Butet : Udah zamannya modern lah bang, minta HP aku......

Abang : Bagus permintaan kau, nanti ku bawakan.

Abang : Hai Sinaga kau minta apa ?

Sinaga : Kalau aku, minta Kaca Mata lah bang, biar kaya artis di tv itu.......

Abang : Oh.... tenanglah kau..... nanti abang bawakan

Abang : Siburian, kau mau kubawakan apa ?

Siburian : Aku minta Dompet Kulit yang asli bang, payah kali disini, tiruan semua

Abang : Oh... gampang nanti abang bawakan

Abang : Ucok, klalu kau mau kubawakan apa

Ucok : Kebetulan bang, tak punyalah aku ikat pinggang, tolong abang bawakan aku ikat pinggang sajalah.....

Abang : Hmmm... susah kali permintaanmu itu......... Kalau HP, Kaca mata, Dompet itu mudah aku dapatkan...... tapi ikat pinggang.......susah kali ku dapatkan

Karna susah kali kutarik itu dari pinggang orang........

Butet, Sinaga, Ucok : ???#$%#!!?

Senin, 27 Desember 2010

Sabar3x

Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersingg
ungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.

Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya waktu kita menjadi buah roh.

Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.

Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, tampan, dan merasa sukses.

Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri.

Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung.

Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan

Pertama, belajar melupakan.

Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita pemuka agama lupakan kepemukaagamaan kita. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini berkat dari Allah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali berkat ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik titipan berkat dari Allah. Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah telah berikan dan dipertanggung jawabkan. Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.

Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat.

Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat. Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita.

Ketiga, kita harus berempati.

Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah seseorang yang tengah menuntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang Gajah tersebut.

Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan ia didorong dan dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah.!

Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.

Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mempraktekkan buah-buah roh Yaitu, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan...semoga bermanfaat artikel ini..

Jelang Leg II Final Piala AFF, Indonesia (Masih) Bisa!

Kalah 0-3 di leg pertama tidak membuat semua berakhir. Prinsip utama sepakbola. Sebelum peluit akhir dibunyikan, apapun masih bisa terjadi.

Kekalahan 3-0 Indonesia atas Malaysia di leg pertama babak final AFF sudah menutup peluang Garuda untuk menjadi juara?
Oh, nanti dulu. Masih ada leg kedua. Dan itu berlangsung di Jakarta. Walaupun berat, bukan berarti Indonesia tidak bisa juara.
Nada pesimis boleh saja menghinggapi sebagian penduduk negeri ini, tapi secercah harapan sebenarnya masih ada. Kita tentu masih ingat kemenangan Indonesia atas Malaysia tanggal 1 Desember silam di turnamen yang sama dalam babak penyisihan grup.
Ketika itu Indonesia menang 5-1. Dan itu hanya terjadi satu bulan lalu, sebelum Indonesia kalah dari lawan yang sama, Minggu (26/12) kemarin.
****
7 April 2004. babak perempatfinal Liga Champion leg kedua mempertemukan klub Spanyol, Deportivo la Caruna menghadapi juara bertahan sekaligus raksasa Italia, AC Milan.
Bermain dihadapan publik sendiri, Deportivo butuh menang 4-0 untuk melaju ke Semifinal, setelah kalah 1-4 di leg pertama yang berlangsung di San Siro.
Hampir tidak ada orang yang percaya kalau Deportivo mampu menang. Kekalahan telak di leg pertama membuat publik tuan rumah agak pesimis timnya bisa lolos ke Semifinal.
Tapi apa yang terjadi?
Semangat luar biasa, permainan tak kenal menyerah, dan dukungan penuh penonton di stadion Riazor rupanya mampu membalikan ramalan banyak orang. Super Depor berhasil mengalahkan Milan 4 gol tanpa balas! sekaligus menampik semua nada pesimis yang ditujukan pada mereka sebelum pertandingan.
Secara Aggregate, Deportivo menang 5-4 dan berhak ke Semifinal.
****
Apa yang dilakukan Deportivo enam tahun lalu, bisa menjadi contoh berharga bagi tim nasional Indonesia. Betapa hebatnya sebuah semangat, kerja keras, dan dukungan public di stadion ternyata bisa membuat sesuatu yang dianggap tidak mungkin menjadi sangat mungkin. Dan itu terbukti.
Apalagi Indonesia punya modal pernah mengalahkan Malaysia 5-1, kurang dari sebulan lalu.
So, daripada bergelut dengan segala macam alasan dan tetek bengek mengenai sebab musabab kekalahan di leg pertama. alangkah baiknya bila kita segera melupakan hasil pahit di leg pertama dan fokus untuk menghadapai leg kedua, hari Rabu (29/12) nanti.
Pelatih Alfred Riedl sudah memberikan komentarnya tentang peluang Indonesia. Pria Austria ini mengatakan kalau dirinya masih yakin akan peluang Indonesia di Jakarta,
"Tentu saja sangat sulit untuk menang 4-0, tapi saya pikir untuk menang 3-0 di babak normal masih mungkin," ujar Riedl. Dikutip dari vivanews.
Ya, Indonesia belum kalah. Kalah adalah bila peluit akhir sudah dibunyikan wasit. Tapi hari Rabu lusa di Jakarta, wasit masih akan meniup peluit untuk memulai pertandingan. Dan sejak momen itu, segala keajaiban bisa dimulai.
Timnas Indonesia tentu berharap dukungan penuh dari publik yang akan membangkitkan semangat dan kerja keras mereka untuk meraih hasil maksimal.
Rabu nanti, merahkan Gelora Bung karno sekali lagi, dengan berharap mampu mengulang kemenangan besar atas Malaysia. Semangat, kerja keras, dan dukungan publik, adalah senjata utama.
Juara atau tidak, bukan yang utama. karena kita berbicara dalam konteks olahraga yang selalu mengutamakan sportifitas.
Berbuat tidak sportif akan menyakiti perjuangan para pemain yang sudah berjuang dilapangan.
Ingat, mereka adalah pahlawan, dengan membawa nama negara, tentu mereka akan selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik.
Dan sebagai bangsa yang besar, kita harus selalu menghormati pahlawannya. Seperti yang dikatakan pak Karno, mantan presiden pertama.
Selamat berjuang tim Garuda, Indonesia (masih) bisa!

menang dari malaysia, tingkatkan harga diri bangsa

Sungguh menyesakan dada! timnas indonesia dihempaskan oleh malaysia dengan skor telak 3 - 0. bukan hanya banyaknya bola yang mampu disarangkan malaysia ke jaring gawang hingga peluang indonesia jadi juara semakin kecil. bukan juga karena timnas dilaga penyisihan mampu menghajar tanpa ampun 5 -1. bukan pula alasan kekalahan dari sebuah pertandingan sepak bola. tetap rasa sesak dada dan kesedihan itu disebabkan kekalahan ini semakin merendahkan harga diri bangsa.
disadari atau tidak, bangsa indonesia selalu merasa inferior terhadap negeri jiran tersebut. atau sekurangnya, selalu ditempatkan selalu lebih rendah dan lebih buruk dibandingkan malaysia. sebaliknya, malaysia selalu merasa superior, lebih unggul, lebih maju dan merendahkan harkat martabat indonesia. itu terlihat dari kenyataan tindakan diplomasi negara maupun warga negaranya. inilah yang menyebabkan hubungan indonesia dan malaysia bak api dalam sekam. setiap saat dapat membara jika ada pemicunya.
sekedar menyebutkan contoh terhada perilaku superior dan inferior kedua bangsa melayu ini. penyebutan sebagai indon, terhadap warga negara indonesia oleh bangsa malaysia. perlakuan terhadap TKI sebagai kelompok masyarakat kelas rendah. dicaploknya sipadan dan ligitan. aksi kesombongan tentara diraja malaysia yang memasuki wilayah laut indonesia bahkan menahan aparat negara indonesia. dunia wisata malaysia yang menjual kebudayaan indonesia berikut klaim terhadap batik, reog, lagu daerah dan sebagainya. kemajuan anak didik pertamina, petronas yang mampu mengungguli gurunya. wuahhhh banyak sekali.

dari segala “keunggulan” itu, negara malaysia selalu berhasil menempatkan diri seakan-akan sebagai pihak yang benar. dan pastinya selalu diuntungkan. dan celakanya, negara indonesia, melalu pemerintahnya, selalu menunjukkan diri sebagai negara yang lemah. berbagai diplomasi kenegaraan, tindakan dan kebijakannya hanya menampakkan ketidakberdayaan indonesia di hadapan malaysia. akibatnya, di level bawah atau rakyat, muncul perlawanan-perlawanan yang dibungkus nasionalisme dan harga diri bangsa. baik melalui demonstrasi, penggalangan dukungan sukarelawan bahkan pertarungan dedemit dunia maya.
demikianlah, keberhasilan timnas indonesia menggilas malaysia di babak penyisihan kembali menumbuhkan rasa nasionalisme itu. kinerja timnas yang luar biasa mengalahkan lawan-lawannya mampu menyihir rasa kebanggaan dan kebangkitan harga diri indonesia. ekspektasi dan harapan rakyat indonesia ini tidak berlebihan, ketika sekian lama dunia persepakbolaan indonesia yang terus melorot bahkan di kawasan regional asean saja. tak terkecuali menghadapi malaysia.
harapannya indonesia akan menggilas malaysia di babak final leg 1. atau paling tidak mampu menahan imbang, karena main di kandang lawan. sekali lagi, ini bukan hanya masalah pertandingan sepak bola. karena timnas berhasil mengalahkan malaysia, rasa inferior itu akan terkurangi atau bahkan pupus. bangsa indonesia akan mampu menegakan kepala dan menujukan dadanya bahwa kita juga tak serendah yang mereka kira. bisa jadi para TKI kita di malaysia sana, tidak lagi merasa rendah diri.
namun yang terjadi, sayap garuda patah diterkam harimau malaka. timnas indonesia ternyata hanya jago kandang dan dibesar-besarkan, nyatanya tidak ada apa-apanya. demikian surat kabar malaysia menulis. dan sayangnya, kita lebih suka mengkambinghitamkan laser suporter malaysia yang mengganggu pemain-pemain timnas. padahal faktanya, permainan malaysia memang lebih bagus. mental bertanding dan semangat juang mereka lebih unggul dibandingkan kita. sudahlah, akui saja pertandingan leg 1 kemarin, malaysia memang lebih baik. kalah ya kalah.
yang perlu dilakukan timnas saat ini adalah bangkit. tampilkan semangat juang dan mental juara. jangan lembek dan amburadul seperti kemarin. meskipun berat, masih ada kesempatan sekali lagi. demikian juga para politikus dan orang-orang yang oportunis, menyingkirlah! jangan recoki konsentrasi dan rusak semangat para pemain timnas. saya ingatkan, ini bukan sekedar pertandingan sepakbola piala AFF, melainkan pertaruhan harga diri bangsa indonesia.
meskipun jika indonesia mampu mengungguli malaysia dan menjadi juara AFF, tetap saja sebutan jago kandang sulit lepas dari timnas indoesia. dan jika kalah dengan malaysia, jangan salahkan banyak orang menyebut timnas sebagai ayam sayur dan pecundang. karena keganasan di babak awal ternyata lembek di babak akhir. dan lagi-lagi, harga diri bangsa indonesia semakin rendah. dan tetap menjadi bangsa inferior terhadap negeri jiran malaysia. huh!

Kejar Banyak Gol, Riedl Sebaiknya Pasang Tiga Penyerang

Melihat Timnas Indonesia kalah 0-3 saat melawan Malaysia di Final pertama Piala AFF Suzuki 2010 di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12) malam, sungguh sangat menyesakkan. Para pemain Malaysia dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang dijaga Markus Horison. Mental bermain Firman Utina cs yang biasanya spartan dan militan juga tak berbekas di Bukit Jalil. Bahkan bek terbaik di Liga Super Indonesia yang juga pemain Persib Bandung , Maman Abdurahman, sampai bisa melakukan keteledoran.
Tapi sudahlah kita tak perlu menyalahkan sinar laser yang menyorot wajah Markus Horison dan Firman Utina. Tak ada gunanya pula meratapi hasil pertandingan malam itu. Timnas Indonesia harus cepat-cepat berbenah dan belajar dari kesalahan!
Kalah dengan skor 0-3 lalu harus mencetak minimal tiga gol ke gawang Malaysia dan tidak boleh kebobolan tentu bukan pekerjaan yang mudah. Tapi menang dengan angka 3-0 atau lebih atas Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) saat Final kedua Piala AFF Suzuki 2010 juga bukan hal yang mustahil.
Tuhan menganugerahkan otak dan fisik yang sempurna kepada manusia untuk digunakan dengan optimal. Dan itu yang harus dilakukan para pemain dan pelatih Timnas Indonesia.
Tim kita punya kecepatan, pemain sayap yang agresif dan umpan-umpan pendek yang rapat. Beberapa pemain kita juga memiliki naluri menyerang dan mencetak gol yang bagus. Itu semua adalah keunggulan Timnas Indonesia dan harus digeber saat melawan Malaysia Rabu (29/12) nanti.
Alfred Riedl, Wolfgang Pikal dan Widodo C. Putro tentu paham kelebihan dan kekurangan timnya dibanding kita semua yang berada di luar Timnas. Keputusan Riedl memasang Yongki Aribowo saat di final pertama memang tidak membuahkan hasil bagus. Tapi masih ada nama Irfan Bachdim dan Bambang Pamungkas.
Jika boleh memberi saran ada baiknya Riedl memasang tiga striker sekaligus sebagai starter saat menghadapi Malaysia: Gonzalez, Irfan dan Bepe, dengan Yongki sebagai cadangan.
Gonzalez dan Bepe diduetkan sebagai striker di kotak penalti lawan. Sedangkan Irfan agak ditarik sedikit ke belakang sehingga posisinya mirip penyerang lubang atau second striker.
Pertimbangannya, Bepe dan Gonzalez memiliki naluri mencetak gol yang bagus. Keduanya sudah teruji di level kompetisi Liga Super Indonesia selama bermusim-musim. Terlebih Bepe yang sudah lebih dari 10 tahun membela merah putih.
Tak hanya itu keduanya juga piawai melakukan trik di kotak penalti, sebuah keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh kita. Walau kecepatan Bepe dan Gonzalez sudah mulai menurun, nama besar mereka dipastikan akan membuat bek Malaysia memberikan perhatian ekstra.
Sedangkan tujuan Irfan diposisikan sebagai penyerang lubang karena ia memiliki skill mengolah bola yang bagus dan piawai menggiring bola melewati satu dua pemain. Ia juga bisa bermain satu dua sentuhan dengan Gonzalez atau Bepe.
Skill ini dibutuhkan untuk mengacak-acak pertahanan Malaysia. Tentu kita berharap pemain bertahan Malaysia melakukan pelanggaran di wilayah mereka. Sekaligus membantu membuka ruang untuk Gonzalez dan Bepe.
Resiko memasang tiga penyerang ialah Riedl hanya bisa menempatkan tiga gelandang. Artinya ketiga gelandang yang dipasang harus bekerja lebih keras.
Karena Okto tak bisa main akibat akumulasi kartu kuning, Arif Suyono sudah pasti menjadi penggantinya. Ia akan menjadi trio gelandang bersama Firman Utina dan Ahmad Bustomi.
Arif, Firman dan Bustomi harus mengoptimalkan penguasaan bola dan menghindari umpan lambung langsung ke jantung pertahanan Malaysia.
Umpan langsung ke daerah pertahanan Malaysia akan sangat riskan jika jatuh ke kaki pemain Harimau Malaya. Penguasaan bola akan dimiliki tim lawan dan berbahaya jika mereka melakukan serangan balik.
Bermain rapat dan mengandalkan umpan pendek menjadi salah satu solusinya. Kombinasi dengan bek sayap juga akan semakin merepotkan pertahanan Malaysia.
Untuk Lini pertahanan Riedl harus berbenah. Nama Maman Abdurahman ada baiknya diganti dengan bek jangkung asal Papua, Yesayas Desnam. Bek 25 tahun asal klub Persiwa Wamena itu patut diberi kesempatan.
Meski masih minim pengalaman, Yesayas tentu akan tampil all out untuk membuktikan kalau ia punya kualitas. Meski bisa saja ia grogi langsung tampil di partai akbar yang penuh dengan tekanan.
Alasan Maman diganti untuk menghindari trauma akibat kesalahannya di final pertama. Sekaligus memberi shock therapy kepada pemain lainnya kalau kesalahan sekecil apapun haram dilakukan saat membela merah putih dan jika ingin menjadi juara.
Untuk Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur dan M. Nasuha, ketiganya dinilai baik dan cukup kompak. Tinggal bagaimana Riedl menekankan pentingnya menjaga pemain lawan dengan ketat, mengawasi pergerakan tanpa bola pemain lawan dan menghindari pelanggaran yang tidak perlu di daerah pertahanan sendiri.
Riedl pun kembali harus memompa semangat anak buahnya. Bertempur hingga akhir, menang untuk kebanggaan lalu mencetak sejarah adalah sebuah pengalaman hidup yang pasti akan sulit dilupakan. Kekompakan dan konsentrasi para pemain juga harus terus dipelihara.
Selebihnya mari kita berdoa dan terus mendukung dengan semangat Timnas Indonesia yang berjuang mengharumkan nama bangsa. Sekaligus berharap keberuntungan memihak Indonesia. Pemain dan pelatih pasti tahu apa yang akan mereka lakukan tanggal 29 Desember 2010 nanti.
Untuk para suporter di Stadion GBK dan sekitaran Senayan, sebaiknya dukung Timnas Anda dengan cara yang suportif. Jangan melakukan aksi kekerasan atau merusak fasilitas umum sebelum atau usai menonton pertandingan. Karena jika suporter bertindak bodoh dan anarkis, nama Indonesia akan semakin terpuruk.
Nurdin Halid, Nugraha Besoes, PSSI, media dan politisi oportunis boleh kita benci, tapi tetap cintai Timnas Indonesia dan stadion kebanggaan kita, Stadion Gelora Bung Karno!

Mental Tandang Pemain Timnas Dinilai Payah

Kekalahan telak 3-0 dari Malaysia pada leg pertama final Piala AFF 2010 di Stadium Bukit Jalil, Kuala Lumpur Malaysia, Minggu (26/12/2010) malam membuktikan bahwa mental bermain Timnas Indonesia masih kurang terlatih pada laga away.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kota Kediri Barnadi. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekkum) Persik Kediri itu menyatakan, hilangnya konsentrasi yang menjadi penyebab utama kegagalan Timnas Merah Putih.

Oleh karena itu, Barnadi agar Pelatih Timnas Alfred Reidl mampu menemukan konsentrasi anak asuhnya pada leg kedua yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bungkarno (SGB) pada (29/12/2010) nanti.

"Yang menjadi catatan pertama adalah masalah konsentrasi. Ketika berangkat saja timnas sudah banyak menemui persoalan. Kemudian resiko keberangkatan ke Malaysia. Hal-hal semacam ini mengganggu konsentrasi pemain," kata Barnadi kepada beritajatim.com, Senin (27/12/2010) Masih kata Barnadi, hilangnya konsentrasi para punggawa Garuda juga disebabkan oleh mental bermain di kandang lawan.

Sebab, imbuh purnawirawan TNI, selama ini Timnas besutan pelatih asal Austria itu hanya bermain di kandang dengan dukungan penuh suporter Indonesia.

Selain dua faktor tersebut, Barnadi juga melihat adanya kendala individu pemain Timnas Indonesia. Yang paling menonjol diperlihatkan oleh bek Maman Abdurrahman serta rasa emosial yang menghinggapi kiper Markus Horison.

"Sinar laser memang mengganggu pemain timnas. Tetapi sinar laser itu tidak berkelanjutan. Seharusnya pemain tidak boleh lengah. Apalagi sampai kehilangan konsentrasi. Ini harus menjadi perhatian penuh untuk pelatih," imbuh Barnadi.

Timnas Indonesia memang butuh empat gol atau lebih tanpa kebobolan pada leg kedua nanti. Perjuangan untuk meraih posisi tiara tentu hal yang sangat sulit. Namun Barnadi optimis Timnas Indonesia mampu mengatasi persoalan itu.

Hal-hal yang perlu dilakukan oleh pelatih Riedl, kata Barnadi, adalah melakukan perubahan strategi. Sebab, imbuh Barnadi, Malaysia tentunya akan sering melakukan defensif, semata-mata untuk mengamankan tiga gol yang sudah diraihkan. Kendati demikian, terus Barnadi, Malaysia juga bisa bermain sangat offensif untuk menekan Timnas Indonesia.

"Ini harus menjadi pemikiran pelatih. Tetapi saya rasa Alfred Riedl sudah tahu hal itu. Bagaimana tim ini bisa bermain defensif untuk menjaga agar tidak bobol. Kemudian melakukan penyerangan untuk membobol gawang lawan," urai Barnadi.

Barnadi juga mendukung pernyataan Alfred Riedl tentang 'over expos' media massa, serta kedatangan pemain timnas ke sejumlah tempat istigosah malah menjadikan masalah.

Terus Barnadi, yang perlu diambil pelajaran dari penampilan Malaysia pada leg pertama adalah kepercayaan diri pemain. Barnadi melihat sejumlah pemain, khususnya penyerang dan striker Malaysia sangat percaya diri.

Bahkan rasa percaya diri itu mereka tunjukkan ketika berada di jantung pertahanan Indonesia. Ia berharap, pemain timnas dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak perlu dilakukan dan menumbuhkan rasa percaya diri kembali.

ORANGYANG CERDAS ADALAH YANG MEMPERBANYAK NENGINGAT MATI

Hidup di dunia ga bisa selamanya lho,  so pasti  kita berpisah dengan dunia dan isinya. Allah bilang


 كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ


“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35) 

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ “


Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa`: 78) 


كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ “Seluruh yang ada di atas bumi ini fana (tidak kekal).” (Ar-Rahman: 26) 


Hiii, kematian  menerkam siapapun, tak perduli ia seorang yang shalih atau durhaka, seorang yang turun ke medan perang ataupun yang sedang duduk diam di rumahnya,apakah ia menginginkan negri akhirat yang kekal atau ingin dunia yang fana, atau orang yang sedang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan. Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya. 
                                                             Mau tau ?ternyata mengingat mati akan melembutkan hati lho !  plus menghancurkan ketamakan  dunia.  Kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,  Beliau bersabda dalam hadits yang disampaikan lewat shahabatnya yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:


             أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذمِ اللَّذَّاتِ 


“Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).”                  (HR. At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa`i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata tentang hadits ini, “Hasan shahih.”)    
               Nah, kita bisa ambil pelajaran dari hadis di atas, yaitu :- Disunnahkan setiap muslim yang sehat atau yang sedang sakit untuk mengingat mati dengan hati dan lisannya, serta memperbanyak mengingatnya hingga seakan-akan kematian suddi depan matanya.  manfaat dari mengingat mati,  akan menghalangi dan menghentikan seseorang dari berbuat maksiat serta dapat mendorong untuk beramal ketaatan. - Mengingat mati di kala dalam kesempitan akan melapangkan hati seorang hamba. Sebaliknya, ketika dalam kesenangan hidup, ia tidak akan lupa diri dan mabuk kepayang. Dengan begitu ia selalu dalam keadaan bersiap untuk “pergi.” (Bahjatun Nazhirin, 1/634) .      
          
Ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas adalah ucapan yang singkat dan ringkas, “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” Namun padanya terkumpul peringatan dan sangat mengena sebagai nasihat, karena orang yang benar-benar mengingat mati akan merasa tiada berartinya kelezatan dunia yang sedang dihadapinya, sehingga menghalangi untuk berangan angan kosong.  Sebaliknya, ia akan bersikap zuhud terhadap dunia. Namun bagi jiwa-jiwa yang keruh dan untuk hati yang lalai, perlu mendapatkan nasihat panjang lebar dan kata-kata yang panjang, walaupun sebenarnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).” disertai firman Allah swt: كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ “Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati,” sudah mencukupi bagi orang yang mendengar dan melihat. Alangkah bagusnya ucapan orang yang berkata: اذْكُرِ الْمَوْتَ تَجِدُ رَاحَةً، فِي إِذْكَارِ الْمَوْتِ تَقْصِيْرُ اْلأَمَلِ “Ingatlah mati niscaya kau kan peroleh kelegaan, dengan mengingat mati akan pendeklah angan-angan.” Adalah Yazid Ar-Raqasyi rahimahullahu berkata kepada dirinya sendiri, “Celaka engkau wahai Yazid! Siapa gerangan yang akan menunaikan shalat untukmu setelah kematianmu? Siapakah yang mempuasakanmu setelah mati? Siapakah yang akan memintakan keridhaan Rabbmu untukmu setelah engkau mati?” Kemudian ia berkata, “Wahai sekalian manusia, tidakkah kalian menangis dan meratapi diri-diri kalian dalam hidup kalian yang masih tersisa? Duhai orang yang kematian mencarinya, yang kuburan akan menjadi rumahnya, yang tanah akan menjadi permadaninya dan yang ulat-ulat akan menjadi temannya… dalam keadaan ia menanti dibangkitkan pada hari kengerian yang besar. Bagaimanakah keadaan orang ini?” Kemudian Yazid menangis hingga jatuh pingsan. (At-Tadzkirah, hal. 8-9) Sungguh, hanya orang-orang cerdas cendikialah yang banyak mengingat mati dan menyiapkan bekal untuk mati. Shahabat yang mulia, putra dari shahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma mengabarkan, “Aku sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala datang seorang lelaki dari kalangan Anshar. Ia mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, ‘Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.’ ‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’, tanya lelaki itu lagi. Beliau menjawab: أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384) Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9) Bayangkanlah saat-saat sakaratul maut mendatangimu. Ayah yang penuh cinta berdiri di sisimu. Ibu yang penuh kasih juga hadir. Demikian pula anak-anakmu yang besar maupun yang kecil. Semua ada di sekitarmu. Mereka memandangimu dengan pandangan kasih sayang dan penuh kasihan. Air mata mereka tak henti mengalir membasahi wajah-wajah mereka. Hati mereka pun berselimut duka. Mereka semua berharap dan berangan-angan, andai engkau bisa tetap tinggal bersama mereka. Namun alangkah jauh dan mustahil ada seorang makhluk yang dapat menambah umurmu atau mengembalikan ruhmu. Sesungguhnya Dzat yang memberi kehidupan kepadamu, Dia jugalah yang mencabut kehidupan tersebut. Milik-Nya lah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan. Dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ajal yang telah ditentukan. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata, “Tidaklah hati seorang hamba sering mengingat mati melainkan dunia terasa kecil dan tiada berarti baginya. Dan semua yang ada di atas dunia ini hina baginya.” Adalah ‘Umar bin Abdil ‘Aziz rahimahullahu bila mengingat mati ia gemetar seperti gemetarnya seekor burung. Ia mengumpulkan para ulama, maka mereka saling mengingatkan akan kematian, hari kiamat dan akhirat. Kemudian mereka menangis hingga seakan-akan di hadapan mereka ada jenazah. (At-Tadzkirah, hal. 9) Tentunya tangis mereka diikuti oleh amal shalih setelahnya, berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersegera kepada kebaikan. Beda halnya dengan keadaan kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka yakin adanya surga tapi tidak mau beramal untuk meraihnya. Mereka juga yakin adanya neraka tapi mereka tidak takut. Mereka tahu bahwa mereka akan mati, tapi mereka tidak mempersiapkan bekal. Ibarat ungkapan penyair: Aku tahu aku kan mati namun aku tak takut Hatiku keras bak sebongkah batu Aku mencari dunia seakan-akan hidupku kekal Seakan lupa kematian mengintai di belakang Padahal, ketika kematian telah datang, tak ada seorangpun yang dapat mengelak dan menundanya. فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ “Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya.” (Al-Munafiqun: 11) Wahai betapa meruginya seseorang yang berjalan menuju alam keabadian tanpa membawa bekal. Janganlah engkau, wahai jiwa, termasuk yang tak beruntung tersebut. Perhatikanlah peringatan Rabbmu: وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدْ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ “Dan hendaklah setiap jiwa memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (Al-Hasyr: 18) Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu menjelaskan ayat di atas dengan menyatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan lihatlah amal shalih apa yang telah kalian tabung untuk diri kalian sebagai bekal di hari kebangkitan dan hari diperhadapkannya kalian kepada Rabb kalian.” (Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, hal. 1388) Janganlah engkau menjadi orang yang menyesal kala kematian telah datang karena tiada berbekal, lalu engkau berharap penangguhan.


أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384) Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9) Bayangkanlah saat-saat sakaratul maut mendatangimu. Ayah yang penuh cinta berdiri di sisimu. Ibu yang penuh kasih juga hadir. Demikian pula anak-anakmu yang besar maupun yang kecil. Semua ada di sekitarmu. Mereka memandangimu dengan pandangan kasih sayang dan penuh kasihan. Air mata mereka tak henti mengalir membasahi wajah-wajah mereka. Hati mereka pun berselimut duka. Mereka semua berharap dan berangan-angan, andai engkau bisa tetap tinggal bersama mereka. Namun alangkah jauh dan mustahil ada seorang makhluk yang dapat menambah umurmu atau mengembalikan ruhmu. Sesungguhnya Dzat yang memberi kehidupan kepadamu, Dia jugalah yang mencabut kehidupan tersebut. Milik-Nya lah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan. Dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ajal yang telah ditentukan. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata, “Tidaklah hati seorang hamba sering mengingat mati melainkan dunia terasa kecil dan tiada berarti baginya. Dan semua yang ada di atas dunia ini hina baginya.” Adalah ‘Umar bin Abdil ‘Aziz rahimahullahu bila mengingat mati ia gemetar seperti gemetarnya seekor burung. Ia mengumpulkan para ulama, maka mereka saling mengingatkan akan kematian, hari kiamat dan akhirat. Kemudian mereka menangis hingga seakan-akan di hadapan mereka ada jenazah. (At-Tadzkirah, hal. 9) Tentunya tangis mereka diikuti oleh amal shalih setelahnya, berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersegera kepada kebaikan. Beda halnya dengan keadaan kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka yakin adanya surga tapi tidak mau beramal untuk meraihnya. Mereka juga yakin adanya neraka tapi mereka tidak takut. Mereka tahu bahwa mereka akan mati, tapi mereka tidak mempersiapkan bekal. Ibarat ungkapan penyair: Aku tahu aku kan mati namun aku tak takut Hatiku keras bak sebongkah batu Aku mencari dunia seakan-akan hidupku kekal Seakan lupa kematian mengintai di belakang Padahal, ketika kematian telah datang, tak ada seorangpun yang dapat mengelak dan menundanya. 
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ “
Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya.” (Al-Munafiqun: 11) Wahai betapa meruginya seseorang yang berjalan menuju alam keabadian tanpa membawa bekal. Janganlah engkau, wahai jiwa, termasuk yang tak beruntung tersebut. Perhatikanlah peringatan Rabbmu: وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدْ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ “Dan hendaklah setiap jiwa memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (Al-Hasyr: 18) Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu menjelaskan ayat di atas dengan menyatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan lihatlah amal shalih apa yang telah kalian tabung untuk diri kalian sebagai bekal di hari kebangkitan dan hari diperhadapkannya kalian kepada Rabb kalian.” (Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, hal. 1388) Janganlah engkau menjadi orang yang menyesal kala kematian telah datang karena tiada berbekal, lalu engkau berharap penangguhan. 
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ “Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, lalu ia berkata, ‘Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat hingga aku mendapat kesempatan untuk bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih?’.” (Al-Munafiqun: 10) Karenanya, berbekallah! Persiapkan amal shalih dan jauhi kedurhakaan kepada-Nya!

Kamis, 23 Desember 2010

Pengertian SERVQUAL?

Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang populer dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1990). SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama, yaitu persepsi pelanggan atas layanan nyata yang mereka terima (Perceived Service) dengan layanan yang sesungguhnya yang diharapkan/diinginkan (Expected Service). Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat dikatakan bermutu, sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu. Apabila kenyataan sama dengan harapan maka layanan tersebut memuaskan.
Definisi umum tentang service quality atau yang seringkali disingkat SERVQUAL dinyatakan oleh Zeithaml (1990) yaitu “a customer’s judgment of the overall excellence or superiority of a service”.
Dengan demikian service quality dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima/peroleh. Harapan para pelanggan pada dasarnya sama dengan layanan seperti apakah seharusnya diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Harapan para pelanggan ini didasarkan pada informasi dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi, pengalaman di masa lampau, dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai bentuk promosi perusahaan lainnya).
Parasuraman, dkk (1990) menggunakan skala 1-7 (untuk memberikan respons terhadap suatu pernyataan atas satu aspek kualitas jasa), yakni sangat tidak setuju (1) sampai sangat setuju (7). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Parasuraman dan kawan-kawan disimpulkan dari ke-5 dimensi tersebut terdapat kepentingan relatif yang berbeda-beda.
Menurut Parasuraman (1990), ada 5 dimensi SERVQUAL sebagai berikut:
1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. ini meliputi fasilitas fisik (Gedung, Gudang, dan lainnya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan), serta penampilan pegawainya. Secara singkat dapat diartikan sebagai penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan materi komunikasi.
2. Reliability, atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Harus sesuai dengan harapan pelanggan berarti kinerja yang tepat waktu, pelayanan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan dengan akurasi tinggi. Secara singkat dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan layanan yang dijanjikan secara akurat, tepat waktu, dan dapat dipercaya.
3. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan. Secara singkat dapat diartikan sebagai kemauan untuk membantu pelanggan dengan memberikan layanan yang baik dan cepat.
4. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari komponen: komunikasi (Communication), kredibilitas (Credibility), keamanan (Security), kompetensi (Competence), dan sopan santun (Courtesy). Secara singkat dapat diartikan sebagai pengetahuan dan keramahtamahan personil dan kemampuan personil untuk dapat dipercaya dan diyakini.
5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Secara singkat dapat diartikan sebagai usaha untuk mengetahui dan mengerti kebutuhan pelanggan secara individual.
Menurut Parasuraman, dkk (1990), Reliability secara konsisten merupakan dimensi paling kritis, kemudian tingkat ke-2 assurance, ke-3 oleh tangibles (terutama oleh perusahaan perbankan), ke-4 oleh responsiveness, dan kadar kepentingan yang paling rendah adalah empathy.

Rabu, 22 Desember 2010

Sekilas Profil 19 Klub Peserta LPI

Rabu (22/12/2010) petang ini Liga Primer Indonesia (LPI) secara resmi meluncuran kompetisi sebagai bagian dari komitmen menuju pengembangan sepakbola yang mandiri dan profesional. Rencananya kompetisi LPI 2011 yang akan dibuka di kota Solo mulai 8 Januari 2011. Barikut adalah profil ke-19 peserta LPI. [sya/kun]

1. Aceh United
Pelatih: Lionel Charbonnier (Perancis)
Stadion: Harapan Bangsa, Banda Aceh (kapasitas 40.000)

Persepakbolaan di Kota Banda Aceh kembali hidup dengan kehadiran Aceh United sebagai salah satu peserta Liga Primer Indonesia. Banda Aceh memiliki potensi besar karena banyak tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepakbola yang aktif. Adalah Aceh United yang akan menampung bakat-bakat pemain muda Banda Aceh untuk berprestasi dan memberikan tontonan menghibur kepada para suporter.

2. Bali De Vata
Pelatih: Willy Scheepers (Belanda)
Stadion: Kapten i Wayan Dipta, Gianyar (kapasitas 25.000)

Bali tercatat pernah memiliki tim-tim yang bermain di pentas sepak bola nasional, seperti pada era Liga Sepak Bola Utama (Galatama) tahun1980-an dan Liga Divisi Utama pada tahun 2000-an. Kini Liga Primer Indonesia (LPI) bertekad membawa semangat Bali dalam revolusi sepakbola nasional melalui klub Bali Dewata.

3. Bandung FC
Pelatih: Nandar Iskandar
Stadion: Siliwangi, Bandung (kapasitas 25.000)

Bandung selalu memiliki klub-klub yang berprestasi di kancah sepakbola nasional. Setelah Persib dan Maung Bandung Raya, kini muncul Bandung FC sebagai klub sepakbola baru di Bandung yang akan semakin mengharumkan nama kota kembang ini. Kekuatan klub muda ini langsung terlihat dalam Laga Pra Musim kompetisi dan memiliki harapan besar di arena Liga Primer Indonesia.

4. Batavia Union
Pelatih: Roberto Bianchi (Brasil)
Stadion: Tugu, Jakarta (Kapasitas 20.000)

Mewakili kota Jakarta, Batavia Union merupakan klub baru dengan materi pemain-pemain yang handal dan berpengalaman menggeluti liga nasional. Meski baru, klub ini telah memiliki basis suporter yang setia dan bersemangat. Klub ini juga merupakan salah satu klub yang bersinar pada Laga Pra Musim Kompetisi LPI.

5. Bogor Raya
Pelatih: John Arwandy
Stadion: Persikabo, Bogor (kapasitas 15.000) dan Pajajaran, Bogor (kapasitas 12.000)

Klub yang dikenal dengan nama Laskar Kujang ini berisikan manajemen muda yang kreatif dan penuh semangat. Klub ini juga membuat kejutan dengan mendatangkan mantan pemain River Plate, Diego Bogado, gelandang sayap asal Argentina berusia 24 tahun. Bogor Raya optimis dapat mengubah persepakbolaan Indonesia melalui semangat generasi muda.

6. Cendrawasih Papua
Pelatih: Uwe Erkebrecher (Jerman)
Stadion: Mandala, Jayapura (kapasitas 30.000)

Cendrawasih FC lahir dari klub Kontiki FC, yang merupakan binaan para mantan pemain Persipura yang tergabung dalam Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP). Papua sendiri dikenal sebagai ladang bakat-bakat muda pemain sepakbola Indonesia dan secara konsisten melahirkan pemain-pemain bintang.

7. Jakarta 1928
Pelatih: Bambang Nurdiansyah
Stadion: Lebak Bulus (Kapasitas 25.000)

Jakarta 1928 merupakan salah satu klub yang unik di pentas Liga Primer Indonesia. Klub ini membawa semangat perubahan yang diusung Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ), salah satu klub sepakbola yang menjadi bagian perjuangan di masa penjajahan dulu. Semangat yang sama selama ini bersemayam di klub Persija Jakarta.

8. Kabau Padang
Pelatih: Divaldo Alves (Portugal)
Stadion: Agus Salim, Padang (kapasitas 28.000)

Kabau Padang lahir dari inspirasi kemandirian yang telah dibangun oleh klub sepakbola mandiri Cement Padang. Melalui persiapan yang cenderung tertutup, Kabau Padang akan menyajikan gebrakan-gebrakan di dalam arena Liga Primer Indonesia.

9. Ksatria XI Solo
Pelatih: Branko Babic (Serbia)
Stadion: Manahan, Solo (kapasitas 24.000)

Kota Solo memiliki sejarah panjang dan membanggakan dalam persepakbolaan Indonesia. Klub asal kota Solo sempat menjuarai Galatama sebanyak 8 kali. Namun belakangan, nama Solo seakan tenggelam di pentas sepakbola nasional dan Jawa Tengah. Kini, Solo FC siap membawa Solo kembali berjaya di pentas nasional melalui Liga Primer Indonesia.

10. Makassar City
Pelatih: Michael Feichtenbeiner (Jerman)
Stadion: Andi Mattalata, Makassar (kapasitas 20.000)

Keinginan PSM untuk berkompetisi di Liga Primer Indonesia diwujudkan melalui klub Makassar City. Terkenal dengan animo masyarakat yang tinggi terhadap sepakbola, kota Makassar menjadi tempat yang strategis untuk membangun persepakbolaan Indonesia yang lebih baik.

11. Manado United
Pelatih: Muhammad Al Hadad
Stadion: Klabat, Manado (kapasitas 20.000)

Manado United merupakan klub sepakbola yang sudah cukup lama berdiri di Manado. Masyarakat di Manado sendiri sangat menantikan kehadiran dan selalu mendukung klub sepakbola yang dapat berprestasi dari daerahnya. Fokus Manado United adalan pengembangan pemain lokal. Diperkuat oleh mantan pemain-pemain Persma serta kehadiran marquee player Amaral, Manado United siap berprestasi pada musim kompetisi Liga Primer Indonesia pada tanggal 8 Januari 2011 nanti.

12. Medan Bintang
Pelatih: Rene Van Eck (Belanda)
Stadion: Teladan, Medan (kapasitas 20.000)

Sepakbola merupakan sebuah olahraga yang sangat digandrungi masyarakat Medan, dimana sejumlah klub-klub sepakbola sempat mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional. Adalah Medan Bintang, klub baru yang mendapat dukungan sejumlah elemen, yang berambisi mengangkat dan membesarkan prestasi kota Medan.

13. Medan Chiefs
Pelatih: Jorg Steinebruner (Jerman)
Stadion: Teladan, Medan (kapasitas 20.000)

Medan Chiefs lahir dari semangat klub sepakbola Pro Titan, yang memang sudah tidak lagi mengandalkan APBD. Pro Titan sudah lama bergelut di kancah sepakbola nasional sebagai klub yang mandiri. Semangat perjuangan klub sepakbola dari Medan tersebut akan berkembang melalui Medan Chiefs.

14. Persebaya
Pelatih: Aji Santoso
Stadion: Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya (kapasitas 35.000)

Persebaya memiliki sejarah panjang dalam persebakbolaan nasional Indonesia. Klub ini sempat meraih prestasi gemilang ketika klub-klub Perserikatan dan Galatama bersatu dalam Liga Indonesia (1994) dan meraih gelar juara pada tahun 1997 dan 2005. Kini, Persebaya membuka lembaran baru untuk menorah prestasi di Liga Primer Indonesia.

15. Persema
Pelatih: Timo Scheuneman (Jerman)
Stadion: Gajayana, Malang (kapasitas 30.000)

Persema memiliki visi untuk memajukan persebakbolaan Indonesia. Berkat visi tersebutlah, Persema memilih untuk bergabung dengan Liga Primer Indonesia. Saat ini Persema telah memiliki tim yang sangat tangguh dan memiliki peluang besar di kancah Liga Primer Indonesia.

16. Persibo
Pelatih: Sartono Anwar
Stadion: Letjen Haji Sudirman, Bojonegoro (kapasitas 15.000)

Tim “Laskar Angling Dharma” berdiri pada 12 Maret 1949 dan merupakan juara Divisi Utama musim 2009-1010. Dengan prestasi tersebut, klub ini siap menoreh lembaran sejarah baru di Liga Primer Indonesia.

17. Real Mataram
Pelatih: Jose Basualdo (Argentina)
Stadion: Maguwoharjo, Yogyakarta (kapasitas 30.000)

Gairah sepakbola Yogyakarta kembali bersinar dengan hadirnya klub Royal Mataram. Nama Royal Mataram akan mewakili semangat dan kekuatan Kerajaan Mataram yang mendapat dukungan besar dari masyarakat Yogyakarta. Berbekal pemain-pemain berpengalaman, klub ini merupakan salah satu yang terkuat dengan mengantongi dua kemenangan.

18. Semarang United
Pelatih: Edy Paryono
Stadion: Jatidiri, Semarang (kapasitas 25.000)

Klub yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah, ini sengaja disiapkan khusus untuk mengikuti Liga Primer Indonesia. Klub yang digagas oleh Novel Al Bakrie ini mendapat dukungan luas dari masyarakat sepakbola Kota Semarang. Bersama marquee player Amancio Fortes, Semarang United akan menjadi salah satu klub yang paling disegani di kancah Liga Primer Indonesia.

19. Tangerang Wolves
Pelatih: Paulo Camargo (Brasil)
Stadion: Benteng (kapasitas 25.000)

Semangat pendukung sepakbola di Tangerang tidak dapat diragukan lagi. Keberadaan Tangerang United di kota industri ini diharapkan dapat meningkatkan geliat dan semnagat persepakbolaan lokal. Dipimpin oleh pelatih yang jeli akan bakat-bakat muda, klub ini yakin dapat memperoleh tempat tersendiri di hati para pecinta sepakbola Indonesia.

Hari Ibu?

Sekarang ini trend untuk merayakan hari2 yang dianggap penting semakin menggejala
, bahkan di kalangan jokam pun (maaf) banyak yang tidak mau ketinggalan, dalam artikel ini saya ingin sedikit menyentuh tentang perayaan hari ibu, kebetulan di Indonesia baru saja dirayakan, tepatnya pada tanggal 22 Desember, semakin tahun kelihatannya semakin meriah dan semakin “hidup”, dengan ditandai semakin banyak orang yang “sibuk” memberi ucapan; selamat hari ibu, atau I love u mom dll, bahkan banyak diantaranya disertai memberi hadiah2 yang “wah”.

Namun sebagaimana yang dinasehatkan oleh abah dalam setiap kesempatan; semakin lama menetapi QHJ kita supaya semakin faham, supaya semakin khusyu’, supaya semakin mutawarri’ dll, sudahkah kita mengoreksi kembali patut dan tidaknya kita terbawa suasana perayaan2 tersebut sebelum menyelidiki “hakikatnya” perayaan itu ?

Di berbagai negara perayaan “hari Ibu” dirayakan pad tanggal dan bulan yang tidak sama, contohnya di Singapura, Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Taiwan, dan Hongkong dll. peringatan Mother’s Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei.

Sedangkan di Indonesia perayaan hari Ibu adalah pada tanggal 22 Desember (Note; maka sengaja artikel ini tidak saya tampilkan kemarin agar tidak “mengecewakan” bagi yang sedang bersemangat merayakan hari Ibu, apalagi yang sudah terlanjur membeli hadiah yang mahal2 untuk sang Ibu tercinta).

Hari Ibu di Indonesia kalau menurut “asbabun nuzulnya” adalah sebagai peringatan atas pertemuan para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I, pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kemudian Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Saat ini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Namun tahukah anda bahwa perayaan hari ibu yang dirayakan pada tanggal dan bulan yang berbeda-beda di berbagai negara tsb sebenarnya terinspirasi dengan perayaan Mother’s Day di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronos, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno.

Dalam tulisan ini saya tidak bermaksud “mengharamkan” perayaan hari ibu, akan tetapi marilah sejenak kita ingat sabda Rasulullah s.a.w; Man tasyabbaha biqaumin fahuwa minhum; barang siapa yang menyerupai kaum maka dia termasuk golongan mereka. HR. Abu Dawud (Albani : Hasan Shahih)

Patutkah kita yang mengaku sebagai ahli QHJ yang mengamalkan QH secara teori dan praktik, manquul, musnad, muttashil, mukhlish, namun dalam kenyataannya masih latah dengan “tasyabbuh” atau menyerupai / mengikuti kebiasaan yang dilakukan oleh para penyembah Dewa ?

Haruskah kita menghidup-hidupkan adat tradisi orang barat yang sebenarnya mereka sendiri tidak pernah jelas atas asal-usul kebiasaan yang mereka rayakan itu, sebagai contoh setiap tanggal 25 Desember mereka merayakan Natal (Crhistmas) konon untuk merayakan hari lahirnya Jesus (Nabi Isa alaihis salam) akan tetapi ternyata tokoh yang ditampilkan dalam setiap perayaan itu bukan Jesusnya, melainkan tokoh fiktif yang tidak jelas asal-usulnya, yaitu; Sinterklas (Santa Claus) dengan pernak-pernik pohon Natal yang Jesus sendiri tidak pernah melihatnya, sebab baik pohon cemara, salju dll. itu semua tidak pernah ada di tempat kelahirannya Jesus (Betlehem Palestina).

Sehingga banyak kalangan Kristen sendiri yang prihatin dengan kondisi perayaan Natal yang lebih menonjolkan legenda dan mitos Santa Claus ketimbang Jesus, seorang aktifis Kriten di Indonesia, misalnya menulis: Mengenang maraknya perayaan Natal tahun 2003 yang lebih menonjolkan figur Santa Claus daripada figur “Tuhan Jesus”; Sudah tiba saatnya umat Kristen sadar dan menempatkan dirinya lebih berpusat kepada Injil dan berhati Jesus dan tidak makin jauh terpengaruh komersialisasi yang sudah begitu jauh dimanfaatkan oleh toko-toko mainan, makanan, minuman dan bisnis hiburan itu

Dan jika ditelusuri tentang “asbabun nuzul” Natal maka yang akan kita jumpai adalah semakin tidak jelas asal-muasalnya, sebab ternyata perayaan Natal sebenarnya bukan benar-benar pada hari lahirnya Jesus, Natal yang mulai diadakan pada tahun 313 M setelah Kaisar Konstatin mengeluarkan “the Edict of Milan” yang sebenarnya untuk menyaingi perayaan kaum Pagan (penyembah Matahari yang di Romawi dikenal sebagai Sol Invictus) pad setiap tanggal 25 Desember.

Diantara alasan yang lazim dikemukakan oleh mereka yang pro dan aktif merayakan hari Ibu adalah; Masak sih mau menghormati Ibunya sendiri kok gak boleh ? maka jawabannya adalah; Masak sih menghormati Ibu kita sendiri di mana surga kita ada di telapak kakinya dan ridha serta murka Allah tergantung padanya kita harus menunggu setahun sekali (tgl 22 Desember) ?

Rasulullah s.a.w yang kita yakini sebagai contoh teragung dan terbaik untuk seluruh umat manusia, tidak mengadakan hari khusus untuk merayakan hari Ibu, ini bukan berarti beliau tidak perduli akan jasa para Ibu, atau tidak mendidik kita umatnya untuk menghomati Ibu, bahkan beliaulah satu2nya tokoh manusia yang menggandakan hingga 3 kali ganda derajat Ibu di atas Bapak.

Beliau mengajarkan kepada kita agar sepanjang hari dan setiap hari menghormati Ibu kita, dan setiap hari adalah “hari Ibu” untuk Ibu kita. Sungguh sedih ketika melihat trend masyarakat Melayu/Islam khususnya di Singapura, setiap perayaan hari Ibu mereka jor-joran (berlomba-lomba) menghormati Ibunya, maka jangan harap anda bisa dinner (makan malam) di restoran dengan tanpa booking beberapa jam atau bahkan beberapa hari sebelumnya, sebab pada saat itu mereka biasanya akan merayakan hari ibu dengan acara dinner di restoran, itupun masih disertai dengan hadiah2 untuk sang Ibu tercinta; berupa perhiasan berupa cincin atau kalung emas, bunga mawar, baju baru dll.

Namun di sisi lain jumlah Ibu yang diterlantarkan oleh anaknya semakin meningkat, Ibu yang diperlakukan seperti pembantu, Ibu yang “numpang” di rumah anaknya di tempatkan di store room (gudang), Ibu yang dicampakkan ke “rumah tumpangan” dll. Itukah hikmah dari perayaan hari Ibu setahun sekali ? silahkan tepuk, dada tanya selera ?