Senin, 27 Desember 2010

Jelang Leg II Final Piala AFF, Indonesia (Masih) Bisa!

Kalah 0-3 di leg pertama tidak membuat semua berakhir. Prinsip utama sepakbola. Sebelum peluit akhir dibunyikan, apapun masih bisa terjadi.

Kekalahan 3-0 Indonesia atas Malaysia di leg pertama babak final AFF sudah menutup peluang Garuda untuk menjadi juara?
Oh, nanti dulu. Masih ada leg kedua. Dan itu berlangsung di Jakarta. Walaupun berat, bukan berarti Indonesia tidak bisa juara.
Nada pesimis boleh saja menghinggapi sebagian penduduk negeri ini, tapi secercah harapan sebenarnya masih ada. Kita tentu masih ingat kemenangan Indonesia atas Malaysia tanggal 1 Desember silam di turnamen yang sama dalam babak penyisihan grup.
Ketika itu Indonesia menang 5-1. Dan itu hanya terjadi satu bulan lalu, sebelum Indonesia kalah dari lawan yang sama, Minggu (26/12) kemarin.
****
7 April 2004. babak perempatfinal Liga Champion leg kedua mempertemukan klub Spanyol, Deportivo la Caruna menghadapi juara bertahan sekaligus raksasa Italia, AC Milan.
Bermain dihadapan publik sendiri, Deportivo butuh menang 4-0 untuk melaju ke Semifinal, setelah kalah 1-4 di leg pertama yang berlangsung di San Siro.
Hampir tidak ada orang yang percaya kalau Deportivo mampu menang. Kekalahan telak di leg pertama membuat publik tuan rumah agak pesimis timnya bisa lolos ke Semifinal.
Tapi apa yang terjadi?
Semangat luar biasa, permainan tak kenal menyerah, dan dukungan penuh penonton di stadion Riazor rupanya mampu membalikan ramalan banyak orang. Super Depor berhasil mengalahkan Milan 4 gol tanpa balas! sekaligus menampik semua nada pesimis yang ditujukan pada mereka sebelum pertandingan.
Secara Aggregate, Deportivo menang 5-4 dan berhak ke Semifinal.
****
Apa yang dilakukan Deportivo enam tahun lalu, bisa menjadi contoh berharga bagi tim nasional Indonesia. Betapa hebatnya sebuah semangat, kerja keras, dan dukungan public di stadion ternyata bisa membuat sesuatu yang dianggap tidak mungkin menjadi sangat mungkin. Dan itu terbukti.
Apalagi Indonesia punya modal pernah mengalahkan Malaysia 5-1, kurang dari sebulan lalu.
So, daripada bergelut dengan segala macam alasan dan tetek bengek mengenai sebab musabab kekalahan di leg pertama. alangkah baiknya bila kita segera melupakan hasil pahit di leg pertama dan fokus untuk menghadapai leg kedua, hari Rabu (29/12) nanti.
Pelatih Alfred Riedl sudah memberikan komentarnya tentang peluang Indonesia. Pria Austria ini mengatakan kalau dirinya masih yakin akan peluang Indonesia di Jakarta,
"Tentu saja sangat sulit untuk menang 4-0, tapi saya pikir untuk menang 3-0 di babak normal masih mungkin," ujar Riedl. Dikutip dari vivanews.
Ya, Indonesia belum kalah. Kalah adalah bila peluit akhir sudah dibunyikan wasit. Tapi hari Rabu lusa di Jakarta, wasit masih akan meniup peluit untuk memulai pertandingan. Dan sejak momen itu, segala keajaiban bisa dimulai.
Timnas Indonesia tentu berharap dukungan penuh dari publik yang akan membangkitkan semangat dan kerja keras mereka untuk meraih hasil maksimal.
Rabu nanti, merahkan Gelora Bung karno sekali lagi, dengan berharap mampu mengulang kemenangan besar atas Malaysia. Semangat, kerja keras, dan dukungan publik, adalah senjata utama.
Juara atau tidak, bukan yang utama. karena kita berbicara dalam konteks olahraga yang selalu mengutamakan sportifitas.
Berbuat tidak sportif akan menyakiti perjuangan para pemain yang sudah berjuang dilapangan.
Ingat, mereka adalah pahlawan, dengan membawa nama negara, tentu mereka akan selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik.
Dan sebagai bangsa yang besar, kita harus selalu menghormati pahlawannya. Seperti yang dikatakan pak Karno, mantan presiden pertama.
Selamat berjuang tim Garuda, Indonesia (masih) bisa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar