Istri shalihah……dia wanita ideal sebagai pendamping yang didamba setiap pria shalih. Ya…kan pasangannya lelaki shalih adalah perempuan shalihah.
Isteri shalihah layak didamba karena ia adalah perhiasan terindah dari semua perhiasan dunia yang indah-indah.
Seperti syair lagu Rhoma Irama: Setiap keindahan yang tampak oleh mata, itulah perhiasan, perhiasan dunia. Namun yang paling indah di antara semua. Hanya istri shalihah, istri yang shalihah.
Abdullah bin Amru bin Al-’Ash radhiallahu ‘anh berkata: bersabda Rasulullah SAW : “Dunia adalah kesenangan sementara, dan sebaik-baik kesenangan ialah wanita (istri) yang shalihah (sopan santun).”(H.R. Muslim)
Bicara tentang wanita shalihah, ialah bicara tentang sesosok wanita komplit yang siap membahagiakan suaminya. Karena wanita shalihah menyadari dirinya adalah seorang hamba dan Allah Azza wa Jalla sebagai Robbnya. Karena itu ia mencinta suaminya sebab cintanya kepada Robbnya. Sebab itu pula ia pun mentaati suaminya dikarenakan ketaatannya kepada Robbnya.
Keshalihahan adalah perhiasan termewah di dunia. Untuk mencapainya wanita memoles dirinya dengan riyadhah, memacu dirinya untuk mujahadah. Itulah proses belajar tanpa henti, berlatih tanpa lelah, berjuang sepenuh jiwa. Demi meraih sematan predikat shalihah dari Sang Khaliq.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:….” Maka wanita yang shalihah itu ialah yang taat, dapat memelihara diri di waktu tidak adanya suami, sebagaimana pemeliharaan Allah”. (An-Nisa:34)
Lalu, bagaimanakah kalian para pria membayangkan sesosok manis yang shalihah itu? Yang harus kita ingat adalah, dia tetaplah manusia biasa yang tak mungkin sempurna. Karena tak satu manusiapun yang terhindar dari salah dan cela.
Membayangkan sesosok manis dengan kelembutannya, menyenangkan pandangan mata, ketaatannya pada Allah dan suami dengan ketaatan yang mempesona, harus pula diimbangi dengan kesiapan untuk menerima dirinya apa adanya sebagai manusia yang juga punya kekurangan. Bila tidak, yang didapat hanyalah kecewa. Karena kekomplitan seorang shalihah itu berjalan berjuang sepanjang waktu hidupnya. Di mana kekeliruan kerap terjadi, yang membutuhkan kemakluman akan kemanusiaannya.
Namun ciri keshalihahan adalah ia tak akan membiarkan dirinya berbuat salah yang sama. Ia akan giat belajar menjadi lebih baik. Rajin menuntut ilmu Dienul Islam. Yang dengannya ia menambah pengertian keislamannya. Untuk kemudian memahami lebih dalam makna shalihah itu sendiri. Dan mengaplikasikannya, mengakrabinya, menjadikannya way of life menuju ridha Illahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar