Berhati-hatilah dalam menjaga hati (qalbu). Karena pangkal dari baik/buruknya diri adalah hati. Rasulullah telah bersabda,
“Ingatlah bahwa di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (H.R. Bukhari no.52 dan Muslim no.1599).
Terkait dengan pentingnya menjaga hati, maka tidaklah beruntung orang yang menghadap Allah pada hari di mana tidak berguna harta dan kerabat, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Hal ini sebagaimana doa nabi Ibrahim ‘alayhis salaam termaktub di dalam Al-Qur-an, surat Asy-Syu’ara ayat 83-89:
83. (Ibrahim berdoa): “Ya Rabbku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih.”
Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara ayat 84
84. “Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”
Al-Quran surat Asy-Syuara ayat 85
85. “Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan.”
Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara ayat 86
86. “Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat.”
Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara ayat 87
87. “Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.”
Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara ayat 88
88. “(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna.”
Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara ayat 89
89. “Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
menjaga hati itu penting. Hati-hati dalam menjaga hati. Semoga kita termasuk orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar