Banyak orang yang nggak berani untuk menikah karena alasan ekonomi. Takut ntar keluarganya tidak bisa dinafkahi. Ada juga orang yang sudah waktunya menikah tetapi masih senang dengan kelajangannya. Masih merasa enjoy walaupun sudah siap secara usia, fisik dan kemampuan. Dan masih banyak alasan lain sehingga banyak orang sampai usia tua belum juga menikah.
Apakah anda termasuk yang aku sebutkan diatas ? Tulisan ini tidak membahas hal tentang orang yang terlambat menikah karena sebab masing-masing … huee. huee hueee… tetapi membahas indahnya menikah usia dini…
Banyak orang yang menganggap menikah usia dini nggak baik kedepannya. Alasannya karena belum matang secara psikologi dan juga ekonomi. Tapi apakah selalu begitu ?
Mari kita lihat salah satu prinsip hidup ini : Bahwa Nabi SAW telah menginformasikan kepada kita bahwa :Allah bersama prasangka hambaNya, jika baik maka Allah akan baik kepada hamba dan sebaliknya jika prasangka hambanya buruk, maka akan dikabulkan keburukan untuk hamba ituPernikahan yang tujuannya bukan karena agama, maka tidak akan diberkahi dan akan berlangsung dengan penuh ketidak bahagiaan.Nah dari dua hal itu terbukti, bahwa orang yang menikah atau menikahkan karena tujuan selain agama, maka keberlangsungan hidup rumah tangga sama persis seperti yang dibayangkan. Jika tidak siap ekonomi maka rumah tangga akan banyak kekurangan. Jika tidak siap psikologi atau kedewasaan maka rumah tangga akan sering banyak masalah karena keburukan watak masing-masing. Dan contoh-contoh lain.
Tapi jika nikah itu dilandaskan kepada agama, bahwa pernikahan itu bertujuan untuk ibadah dan menjaga serta memperkuat agama, maka kebahagiaan akan didapatkan sebagai janji Allah SWT kepada kita. Dalam kondisi apapun, rumah tangga akan selalu bahagia. Dalam senang akan banyak bersyukur yang akan berbuah pahala dan ditambahnya nikmat dan rejeki, dalam kekurangan dan kesusahan akan dianggap sebagai penguji kesabaran dan keimanan yang akan berbuah pahala kesabaran dan peningkatan keimanan.
Wah pokoknya kalo niatnya ibadah, ibarat makan cuma mie dan ikan asin, rumah cuma gubuk kecil yang dekil semua itu tidak akan dirasakan sebagai kesusahan, karena hidup di dunia hanya sementara saja.
Dengan keimanan yang tinggi, rumah tangga yang dikaruniai harta melimpah ruah, juga akan mendapatkan ketenangan, tidak akan takut hartanya hilang dan berkurang, karena selalu menabung untuk negeri akherat. Harta yang akan disedekahkan yakin akan diganti 700 kali lipat baik langsung atau sebagai tabungan negeri akherat
Coba kalo dari awal prinsip ini dipegang oleh mereka yang sudah ingin menikah, usia berapapun asal punya niatan nikah sebagai ibadah, maka kebahagiaan yang akan dicapai.
Pembatasan usia dalam pernikahan yang diterapkan di Indonesia aku anggap sebagai wujud usaha menjaga kebahagiaan manusia, tetapi secara dunia saja sehingga masih juga terjadi ketidak harmonisan.
Yuuuk menikah…. (bagi yang belum segerakanlah…) Tunggu apa lagi..kalah sama jangkrik,,krik..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar