Sabtu, 02 Oktober 2010

Saturday night

Malam minggu malam yang panjang....
Hujan di malam minggu Aku tak datang padamu.....
Apa artinya malam minggu bagi orang yg tidak mampu ....mau kepesta tak ber uang...akhirnya nongkrong dipingkir jalan.....

Padahal, tak ada bedanya malam minggu dengan malam-malam yang lain. Ia tetaplah hari yang biasa, waktu yang biasa, malam yang biasa. Lantas kenapa begitu ditunggu-tunggu?
Jika jawabannya karena malam minggu itu malam yang istimewa karena keesokan harinya adalah hari libur,maka kalau dilihat lagi di kalender, banyak kok hari libur lain yang tidak jatuh pada hari Minggu.
Atau memang karena dalam tujuh hari malam minggu dan hari minggu adalah libur, lantas apa hakikat sebenarnya dari hari libur? Apakah karena ketiadaan jadwal sekolah, kuliah, atau kerja? Tidakkah ada amalan lain yang menunggu digarap, dan amalan harian yang tidak mengenal hari libur?

Bahkan malaikat pencatat amalan tidak libur pada hari Minggu. Juga pada hari-hari lainnya. Maka adakah makna dari bergadang pada malam minggu? Lalu kesiangan shalat Subuh keesokan hari?
Bahkan kewajiban pada umat manusia, tanggungan sebagai seorang hamba, tidak mengenal kata libur, malam mingguan. jadi mengapa harus bingung terhadap apa yang akan dilakukan pada malam minggu?
dan tidak ada perbedaan yang berarti pada tiap malam, dan bahwa setiap malam adalah saat pertanggungjawaban itu dipertanyakan.
sudah siap jika malaikat maut menjemput pada suatu malam minggu yang ramai?
Siapkah?

Ingatlah :...
ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٲهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيہِمۡ وَتَشۡہَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (Surat Yasin :65)

مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى. فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 37-41)

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang beruntung sehingga mendapatkan surga-Nya dan diselamatkan dari siksa api neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar