Minggu, 13 Maret 2011

UMDes Dihapuskan, Despro Join SNMPTN

Ujian Masuk Desain (UMDes) yang dijadikan sebagai tes standar seleksi masuk mahasiswa baru Desain Produk Industri (Despro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan dihapuskan. Karena tahun ini jurusan penuh kreativitas ini akan bergabung dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Hal ini diungkapkan oleh Ir. Baroto Tavip Indrojarwo, MSi selaku ketua Jurusan.


Despro, ITS Online - Berita yang cukup menghebohkan dari Despro ITS manakala sistem seleksi mahasiswa barunya berubah. “Ketika kabar itu turun dari pihak rektorat pun cukup mengagetkan bagi jurusan,” ucap Baroto ketika ditemui akhir Januari lalu di kator jurusannya.
UMDes di mata masyarakat sebagai seleksi khusus untuk mahasiswa desain layaknya sudah menjadi branding. Kalau hal ini diubah, imbuh Baroto, maka banyak hal yang perlu diadaptasi ulang. “Karena hal ini tidak akan semudah membalik telapak tangan,” cetusnya.

Proses seleksi mahasiswa lewat SNMPTN pun sedikit berbeda dengan yang lain. Kalau jurusan-jurusan yang cukup mengerjakan soal-soal tulis saja. Namun Despro ITS, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB), dan IKIP-IKIP Kesenian se-Indonesia harus menempuh tes gambar di hari berikutnya. “Tentunya hal ini akan sedikit merepotkan calon mahasiswa, dan sepatutnya disosialisasikan jauh-jauh hari sebelumnya,” tandasnya.

Kalau masalah sosialisai, Baroto mengaku tidak perlu khawatir. Karena dengan bergabungnya Despro dalam seleksi nasional, tentunya hal ini menjadi tugas bersama, tidak hanya Despro ITS namun juga pihak SNMPTN. Yang menjadi perhatian utama pria asal Solo ini adalah minat dan kompetensi calon mahasiswa barunya.

Baroto mengungkapkan, calon mahasiswa desain biasanya mempunyai karakter khusus dibandingkan yang lain. Seorang calon mahasiswa desain biasanya fokus untuk persiapan tes menggambar disamping tes tulis yang bobotnya berbeda dengan SNMPTN. Hal ini dikarenakan fokus soal-soal UMDes lebih condong kepada kreativitas, sedangkan SNMPTN cenderung ilmu pasti dan sosial humaniora. “Tentunya hal ini akan sedikit merepotkan calon mahasiswa,” tandasnya.

Karena fokus soal yang berbeda pula, Baroto sedikit menyampaikan kekhawatirannya kepada calon mahasiswa agar jangan sampai salah pilih jurusan. Kekhawatiran ini diwujudkannya dalam upaya-upaya preventif dari pihak jurusan. “Salah satunya adalah pembekalan matrikulasi awal bagi mahasiswa baru yang sudah diterima secara resmi,” ungkapnya. Info selengkapnya bisa dilihat pada http://smits.its.ac.id/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar