Harapan Tonnie Cusell Lilipaly bisa bermain di liga Indonesia segera akan terrealisasi. Lawatan 10 harinya ke Indonesia Maret 2011 berbuah kontrak 3 tahun di Pelita Jaya.
Tonnie Cusell kepada Radio Nederland menyatakan harapannya bisa segera bertolak ke Indonesia dan menandatangani kontrak di sana. Selama ini Ton, panggilan akrab Tonnie, melakukan pendekatan dengan beberapa klub di Indonesia. "Namun hanya Pelita Jaya yang paling serius. Kontak dengan Iman Arif (deputi BTN red.) berjalan baik."
Jhonny van Beukering
Salah satu alasan pemain keturunan Belanda-Maluku gabung dengan Pelita Jaya karena Jhonny van Beukering. Keduanya pernah bermain satu team di Jong Vitesse Arnhem musim 2000/2001. "Saya sangat mendambakan bisa bermain bersama Jhonny lagi. Dalam waktu dekat ini bisa terrealisasi." Keduanya kemungkinan besar baru bisa turun memperkuat Pelita Jaya mulai paroh musim transfer pemain Juni 2011 ini.
Garuda di Dada
Kisruh di PSSI, bagi sepupu Stefano Lilipaly ini bukan halangan untuk tetap menerima tawaran main di timnas Indonesia dan juga Pelita Jaya. Minat ayah satu anak itu bukan saja sampai tingkat klub, tapi juga memperkuat timnas Indonesia.
Kisruh di PSSI, bagi sepupu Stefano Lilipaly ini bukan halangan untuk tetap menerima tawaran main di timnas Indonesia dan juga Pelita Jaya. Minat ayah satu anak itu bukan saja sampai tingkat klub, tapi juga memperkuat timnas Indonesia.
Pria kelahiran 4 Februari 1983 itu sudah menyatakan terbuka untuk timnas Indonesia. "Saya sudah menyampaikan pada Iman Arif tentang niat saya membela timnas Garuda dan tentu saja mengambil paspor Indonesia."
Adaptasi
Ditanya soal adaptasi dengan lingkungan baru, Tonnie menyatakan tidak akan mengalami kesulitan. "Saya sudah cukup dewasa untuk bisa menilai baik buruknya kegiatan di luar lapangan."
Bahkan lewat Radio Nederland, Tonnie berpesan pada para pemain muda naturalisasi yang datang ke Indonesia, agar tetap konsisten dengan tujuan utama, yaitu menunjukkan prestasi terbaik. Bahkan kepada RNW, Ton bersedia memberi bimbingan mental pada dua pemain muda naturalisasi di Pelita Jaya, Ruben Wuarbanaran dan Diego Michiels.
Panutan
Kepada para pemain muda ia berpesan agar tidak terlena harta, gemerlap dunia malam dan ketenaran. "Dengan pengalaman belasan tahun di dunia sepakbola, saya bisa memberikan masukan berguna buat rekan muda di klub maupun di timnas."
Ia menyadari bahwa bagi banyak pemain muda naturalisasi, kehidupan dan ketenaran bisa menyeret menjauh dari sepakbola. "Kalau tidak hati-hati pemain muda bisa terlena kehidupan luar. Ini berlaku di Belanda maupun di Indonesia."
Mental Juang
Mental juang Cusell Lilipaly memang sudah teruji. Baru beberapa jam mendarat di Bandara Schiphol kembali dari Indonesia awal Maret lalu, dia sudah langsung tampil memperkuat klubnya FC Hilversum.
Dia bahkan berkontribusi besar dalam menggilas 5-1, AFC Amsterdam, 6 Maret 2011. Penampilannya membuat publik Belanda berdecak kagum. Bahkan pelatih FC Hilversum, Karel Bosink menamai pemain keturunan Indonesia Belanda itu sebagai 'Ronaldonya FC Hilversum.'
Harapannya semangat juang dan pengalamannya bisa disumbangkan demi kemajuan sepakbola Indonesia. "Saya bilang kepada Iman Arif, bahwa saya siap bukan saja memberikan pemainan yang baik tapi juga berbagi pengalaman kepada pemain muda."
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar