Senin, 19 Juli 2010

LAFAD ARAB IJAB KABUL

Dalam ijab dan qobul pernikahan, seringnya penghulu (atau siapapun yang mengakadkan) memakai tambahan-tambahan yang sifatnya "tidak wajib". Namun tambahan apapun yang mereka berikan, tidak akan keluar dari pernyataan di bawah ini:

  1. اَنْکَحْتُكَ وَ زَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ .... بِنْتِ .... عَلَی الْمَهْرِ ....

    (Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka .... Binti .... alal Mahri ....)

    Artinya:
    “Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu .... puteri ..... dengan mahar .....”

    Itu jika yang mengakadkan orang lain; bukan ayah mempelai perempuan. Namun ayahnya langsung yang menikahkan maka setelah kata “pinanganmu” (مخطوبتك) bisa ditambah dengan dengan kata “puteriku” (بنتي) sehingga menjadi:

    اَنْکَحْتُكَ وَ زَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ بِنْتِيْ .... عَلَی الْمَهْرِ ....

    (Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka Binti .... alal Mahri ....)

    Artinya:
    “Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu puteriku ..... dengan mahar .....”

    Siapapun yang menikahkan, baik ayah mempelai wanita maupun orang lain, maka jawabannya adalah:  :  : قَبِلْتُ نِکَاحَهَا وَ تَزْوِيْجَهَا عَلَي     
    الْمَهْرِ الْمَذْکُوْرِ وَ رَِضِْیتُ بِهِ وَ اللهُ وَلِيُّ التَّوْفِیْقِ

    (Qobiltu Nikakhaha wa Tazwiijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu Waliyut Taufiq)

    Artinya:
    “Aku terima pernikahan dan perkawinannya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah”

    Apabila calon mempelai pria memutuskan untuk menggunakan bahasa Arab untuk ijab & kabul, maka yang perlu diingat adalah lafadz kabul yang harus diucapkan sebagai berikut:

    qobiltu nikahaha wa tazwiijahaa bil-mahril-madzkuur
        qobiltu nikahaha -(wa tazwiijahaa)- bil-mahril-madzkuur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar