Coba Anda renungkan, apakah Anda termasuk tipe orang yang sensitif (mudah marah) ataukah tipe orang yang berpikir positif?
Apa yang dibenak Anda ketika sedang dijalan ada orang yang berteriak (maaf) "Anjing!" sambil melihat Anda?
Jika Anda merasa tidak terima, artinya Anda adalah tipe orang yang sensitif, Anda merasa diremehkan dan dilecehkan bukankah begitu?
...Tentunya akan berbeda ceritanya jika Anda bisa berpikir yang baik contoh : ketika mereka berteriak seperti itu dihadapan Anda, (inilah saatnya Anda mainkan pikiran Anda sendiri, jangan terburu2 dimasukkan hati) Anda bisa menahannya dengan berpikir "ohhh... Anjing adalah hewan berkaki empat yang bersuara guk-guk (tanpa sempat berpikir lebih jauh, jika sampai Anda mempersepsikan Anda adalah Anjing, adalah kesalahan Anda sendiri)" atau secara spontan Anda bertanya2 pada diri Anda sendiri seperti "Mana Anjingnya?????" itu semua adalah persepsi dipikiran Anda, dan Anda pula lah yang mampu mengkontrol persepsi tersebut.
Begitu pula jika ada orang mencaci maki Anda.. Anda jangan jadikan diri Anda sebagai Obyek penderita melainkan jadikan diri Anda sebagai subyek,
contoh menjadi obyek penderita "Dia memaki-maki Saya (otomatis pasti akan timbul amarah)"
contoh sebagai subyek : "Saya sedang mendengarkan orang Curhat (maka tidak perlu sampai dimasukkan hati)"
Semua itu kejadiannya ada didalam pikiran kita, maka gunakanlah pikiran kita semau pikiran kita dan yang terbaik buat diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar