SEMUA setuju, jika kepuasan dalam melakukan hubungan seks akan membentuk biopsikologis seseorang. Dengan kepuasan yang didapatnya akan dapat menciptakan relasi intim antara suami dan istri. Dan, hal ini tidak akan terwujud jika salah satu pasangan mengalami ganguan disfungsi seksual. Salah satunya adalah frigiditas, yakni ganguan seksual yang banyak terjadi pada wanita.
Menurut Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, Mkes-MMR, konsultan seks dan spesialis rehabilitasi, wanita memang seringkali menjadi pihak tidak diuntungkan dalam urusan "ranjang". Faktor budaya kita memposisikan wanita sebagai pendamping suami, harus nurut, pasrah dan menerima. Akibatnya, ini berdampak dalam aktifitas seksual.
Falsafah yang penting suami puas bisa diterima oleh para wanita dan menjadi sesuatu yang dibenarkan. Padahal kepuasan melakukan hubungan intim adalah hak suami dan istri. Artinya wanita juga berhak menuntut jika tidak terpuaskan/orgasme.
Lantas, bagaimana kalau ia tak berhasil mendapatkan kepuasan seks? Kemungkinan ia mengalami gangguan frigiditas. Frigiditas adalah suatu keadaan dimana wanita tidak mampu atau tidak mempunyai kepekaan tubuh terhadap rangsangan erotik seksual.
Walapun tetap bisa melakukan hubungan seks,wanita frigid tidak pernah bisa mendapatkan kenikmatan atau orgasme. Tentu sangat menyiksa bagi wanita, selain kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi, perasaan bersalah seringkali menghantui pikirannya. Seperti perasaan ketakutan suami tidak puas karena dirinya kurang bisa merespon dengan baik selama aktifitas seks berlangsung.
Penelitian Dr Ferryal terungkap, hampir 60 % wanita yang sudah menikah ternyata belum pernah mengalami orgasme. Salah satu penyebabnya gangguan frigid. Penyebab timbulnya frigiditas pada wanita, seperti faktor fisik, psikologis atau bisa juga kombinasi keduanya.
Faktor fisik misalnya, gangguan kelainan bawaan pada vagina, seperti lubang terlalu sempit atau liang vagina pendek. Kelainan pada otot dan gangguan jaringan saraf, paska operasi panggul, infeksi dalam liang vagina dan tumor pada alat kelamin. Gangguan ini akan menimbulkan rasa sakit saat melakukan hubungan intim. Faktor hormonal juga bisa menjadi pemicu figiditas seperti wanita usia menopause biasanya produksi hormon estrogen menurun hingga berdampak pada organ intim, seperti vagina kering, gatal dan iritasi.
Kondisi ini menyebabkan rasa kurang nyaman bahkan sakit dalam melakukan aktifitas seks.
Selain faktor fisik, penyebab utama frigid sebagian besar justu disebabkan gangguan psikologis. Seperti, stres pekerjaan sehingga mempengaruhi emosi menjadi labil. Begitupun degan kondisi ekonomi, keluarga tak harmonis, seperti pasangan yang selingkuh sehingga menimbulkan rasa benci mendalam. Kejenuhan dalam bercinta karena metode bercinta monoton atau bahkan bisa diawali dari sekedar bau badan sehigga menurunkan gairah bercinta.
Pengalaman traumatik masa lalu seperti pernah dilecehkan secara seksual, diperkosa, sosok ayah yang galak, atau pernah gagal dalam berumah tangga atau pacaran bisa menjadi faktor pencetus frigiditas. Bagi sebagian wanita, pengalaman masa lalu seperti ini bisa menjadi peritiwa yang sangat membekas dalam memorinya.
Jika tidak dilakukan terapi penyembuhan, dampaknya akan memunculkan rasa kebencian dan ketakutan pada pria. Jangankan melakukan hubungan intim, terkadang melihat sosok pria saja sudah sangat menakutkan bagi si penderita.
Frigid, bisakah disembuhkan? Bisa! Caranya, si wanita harus sadar dulu kalau frigid adalah gangguan penyakit yang harus disembuhkan. Penanganan wanita frigid harus dilihat dulu apa penyebabnya. Jika disebabkan oleh ganguan fisik, tentu harus dicari apa sumber penyakitnya dan diobati hingga sembuh.
Untuk mengembalikan sensitifitas organ seks, bisa dilakukan terapi stimulasi klitoris dan terapi stimulasi vagina. Dengan alat stimulasi ini, klitoris dan vagina dirangsang sensitifitasnya sehingga bisa lebih peka dan kembali seperti semula. Untuk stimulasi klitoris bisa dilakukan sendiri di rumah, sedangkan stimulasi vagina sebaiknya dilakukan oleh dokter.
Frigiditas yang disebabkan oleh ganguan psikologis sebaiknya dilakukan dengan terapi berpasangan. Cari akar permasalahannya, konsultasikan dengan seksolog atau psikiater jika yang menjadi penyebab adalah trauma masa lalu. Suami harus mendampingi istri sehingga memberi motivasi kuat agar lebih cepat sembuh.
Banyak kasus frigiditas disebabkan karena keegoisan suami dalam melakukan hubungan seks. Seperti suami terburu-buru di saat melakukan hubungan intim. Hasilnya bukan kenikmatan tetapi istri merasa sakit karena vagina belum siap menerima penetrasi penis. Bisa juga akibat suami kurang memperhatikan kebersihan badan sehingga aroma tidak sedap akan membunuh gairah istri.
Selan itu, istri kehilangan gairah karena metode hubungan seksual yang kurang variasi, di mana semenjak kawin hingga saat ini gayanya monoton, sehingga menimbulkan kejenuhan. Disarankan terhadap para wanita agar jangan malu-malu saat dirangsang pada titik sensitifnya, seperti bibir, payudara atau klitoris sebagai daerah paling sensitif pada wanita.
Melakukan variasi dalam hubungan seks juga bukan hal tabu agar gairah tetap membara dan tercipta hubungan seks berkualitas. Selalu mengkomunikasikan dengan pasangan apa yang dapat membakar gairahnya atau sebaliknya. Tentunya agar masing-maing terpuaskan dan hubungan seks menjadi berkualitas.
Menurut Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, Mkes-MMR, konsultan seks dan spesialis rehabilitasi, wanita memang seringkali menjadi pihak tidak diuntungkan dalam urusan "ranjang". Faktor budaya kita memposisikan wanita sebagai pendamping suami, harus nurut, pasrah dan menerima. Akibatnya, ini berdampak dalam aktifitas seksual.
Falsafah yang penting suami puas bisa diterima oleh para wanita dan menjadi sesuatu yang dibenarkan. Padahal kepuasan melakukan hubungan intim adalah hak suami dan istri. Artinya wanita juga berhak menuntut jika tidak terpuaskan/orgasme.
Lantas, bagaimana kalau ia tak berhasil mendapatkan kepuasan seks? Kemungkinan ia mengalami gangguan frigiditas. Frigiditas adalah suatu keadaan dimana wanita tidak mampu atau tidak mempunyai kepekaan tubuh terhadap rangsangan erotik seksual.
Walapun tetap bisa melakukan hubungan seks,wanita frigid tidak pernah bisa mendapatkan kenikmatan atau orgasme. Tentu sangat menyiksa bagi wanita, selain kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi, perasaan bersalah seringkali menghantui pikirannya. Seperti perasaan ketakutan suami tidak puas karena dirinya kurang bisa merespon dengan baik selama aktifitas seks berlangsung.
Penelitian Dr Ferryal terungkap, hampir 60 % wanita yang sudah menikah ternyata belum pernah mengalami orgasme. Salah satu penyebabnya gangguan frigid. Penyebab timbulnya frigiditas pada wanita, seperti faktor fisik, psikologis atau bisa juga kombinasi keduanya.
Faktor fisik misalnya, gangguan kelainan bawaan pada vagina, seperti lubang terlalu sempit atau liang vagina pendek. Kelainan pada otot dan gangguan jaringan saraf, paska operasi panggul, infeksi dalam liang vagina dan tumor pada alat kelamin. Gangguan ini akan menimbulkan rasa sakit saat melakukan hubungan intim. Faktor hormonal juga bisa menjadi pemicu figiditas seperti wanita usia menopause biasanya produksi hormon estrogen menurun hingga berdampak pada organ intim, seperti vagina kering, gatal dan iritasi.
Kondisi ini menyebabkan rasa kurang nyaman bahkan sakit dalam melakukan aktifitas seks.
Selain faktor fisik, penyebab utama frigid sebagian besar justu disebabkan gangguan psikologis. Seperti, stres pekerjaan sehingga mempengaruhi emosi menjadi labil. Begitupun degan kondisi ekonomi, keluarga tak harmonis, seperti pasangan yang selingkuh sehingga menimbulkan rasa benci mendalam. Kejenuhan dalam bercinta karena metode bercinta monoton atau bahkan bisa diawali dari sekedar bau badan sehigga menurunkan gairah bercinta.
Pengalaman traumatik masa lalu seperti pernah dilecehkan secara seksual, diperkosa, sosok ayah yang galak, atau pernah gagal dalam berumah tangga atau pacaran bisa menjadi faktor pencetus frigiditas. Bagi sebagian wanita, pengalaman masa lalu seperti ini bisa menjadi peritiwa yang sangat membekas dalam memorinya.
Jika tidak dilakukan terapi penyembuhan, dampaknya akan memunculkan rasa kebencian dan ketakutan pada pria. Jangankan melakukan hubungan intim, terkadang melihat sosok pria saja sudah sangat menakutkan bagi si penderita.
Frigid, bisakah disembuhkan? Bisa! Caranya, si wanita harus sadar dulu kalau frigid adalah gangguan penyakit yang harus disembuhkan. Penanganan wanita frigid harus dilihat dulu apa penyebabnya. Jika disebabkan oleh ganguan fisik, tentu harus dicari apa sumber penyakitnya dan diobati hingga sembuh.
Untuk mengembalikan sensitifitas organ seks, bisa dilakukan terapi stimulasi klitoris dan terapi stimulasi vagina. Dengan alat stimulasi ini, klitoris dan vagina dirangsang sensitifitasnya sehingga bisa lebih peka dan kembali seperti semula. Untuk stimulasi klitoris bisa dilakukan sendiri di rumah, sedangkan stimulasi vagina sebaiknya dilakukan oleh dokter.
Frigiditas yang disebabkan oleh ganguan psikologis sebaiknya dilakukan dengan terapi berpasangan. Cari akar permasalahannya, konsultasikan dengan seksolog atau psikiater jika yang menjadi penyebab adalah trauma masa lalu. Suami harus mendampingi istri sehingga memberi motivasi kuat agar lebih cepat sembuh.
Banyak kasus frigiditas disebabkan karena keegoisan suami dalam melakukan hubungan seks. Seperti suami terburu-buru di saat melakukan hubungan intim. Hasilnya bukan kenikmatan tetapi istri merasa sakit karena vagina belum siap menerima penetrasi penis. Bisa juga akibat suami kurang memperhatikan kebersihan badan sehingga aroma tidak sedap akan membunuh gairah istri.
Selan itu, istri kehilangan gairah karena metode hubungan seksual yang kurang variasi, di mana semenjak kawin hingga saat ini gayanya monoton, sehingga menimbulkan kejenuhan. Disarankan terhadap para wanita agar jangan malu-malu saat dirangsang pada titik sensitifnya, seperti bibir, payudara atau klitoris sebagai daerah paling sensitif pada wanita.
Melakukan variasi dalam hubungan seks juga bukan hal tabu agar gairah tetap membara dan tercipta hubungan seks berkualitas. Selalu mengkomunikasikan dengan pasangan apa yang dapat membakar gairahnya atau sebaliknya. Tentunya agar masing-maing terpuaskan dan hubungan seks menjadi berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar