Ketentraman dan rasa aman sangat diperlukan oleh umat manusia. Sebaliknya, cekaman rasa takut membuat hidup mereka tidak nyaman. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam berdoa kepada Allah meminta keamanan sebelum memohon agar dijauhkan dari praktek-praktek kesyirikan sebagaimana diceritakan di dalam al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ... إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آَمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Dan ingatlah, ketika Ibrahim berdoa, ‘Rabbku. Jadikanlah negeri ini sebagai negeri yang aman, dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan kepada patung.’.” (QS. Ibrahim [14]: 35)
Masih segar dalam ingatan kita, rumah-rumah yang hancur akibat gempa Jogja , padang, tsunami di aceh -jepang beberapa waktu yang silam. Masih terngiang-ngiang di telinga, isak tangis anak-anak kecil yang kehilangan orang tua, sanak saudara, dan rumah satu-satunya. Hari-hari yang diwarnai dengan rintihan kesakitan para korban gempa. Masih terbayang-bayang di mata, kaki-kaki dan tangan-tangan yang patah dan berlumuran darah. Masih melekat dalam benak kita, bagaimana manusia berlarian demi menyelamatkan dirinya. Pada hari itu, rasa aman telah hilang dan berganti dengan ketakutan yang mencekam. Pada saat seperti itu, tidak ada lagi yang mereka pikirkan kecuali bagaimana bisa mengamankan jiwanya dari ancaman kematian.
Semoga kita semua yang hidup dinegeri Indonesia yang tercinta ini serta sahabat-sahabtaku yang sedabng mengais rejeki di luar negeri, bisa hidup dengan aman, damai sejahtera dijauhkan dari rasa was-was, ketakutan , bencana serta musibah.aamin ya robaal alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar