Jumat, 15 April 2011

Peluang George-Arifin Terbuka Lebar....

Peluang George Toisutta dan Arifin Panigoro menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 terbuka lebar. Ini setelah dalam kongres yang digelar di Hotel Sultan kemarin Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) baru.
    
Kans duet George - Arifin sangat besar karena mayoritas anggota KP dan KBP adalah figur-figur yang selama ini getol mendukung keduanya. KP akan menyusun Electoral Code / Peraturan Organisiasi (PO) yang menjadi acuan pemilihan. Sebagai pendukung George dan Arifin hampir pasti KP dan KBP akan membukakan jalan kepada keduanya untuk bisa dicalonkan.

Dalam kongres kemarin tidak secara khusus membahas empat nama yang oleh FIFA dalam suratnya 4 April lalu dinyatakan tidak boleh lagi dicalonkan menjadi Ketum PSSI. Yaitu Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.

Tapi usai kongres, wakil ketua KP Wisnu Wardhana kepada media mengatakan jika dari empat nama itu Nurdin Halid yang dipastikan tidak boleh dicalonkan lagi. Sedangkan tiga calon ketum sebelumnya yaitu Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro bisa kembali dicalonkan lagi meski FIFA dalam suratnya tidak memperbolehkan.

"Ketiganya bisa dicalonkan kembali. Jelas dalam Statuta PSSI ketiga calon itu lolos verifikasi. Keputusan akan segera diambil KP," ujar Wisnu.

Dasar penolakan FIFA terhadap empat nama diatas adalah putusan KBP pimpinan Tjipta Lesmana ( 25 Februari 2011). Tapi pendukung George-Arifin menganggap keberadaan KP pimpinan dan Sayrif Bastaman dan KBP pimpinan Tjipta Lesmana saat itu tidak sah karena dibentuk oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Padahal menurut FIFA standard electoral code, KP dan KBP dipilih lewat kongres.

Karena KP dan KBP nya dibentuk dengan cara tidak sah, maka seluruh produknya dianggap tidak sah. Sedangkan Nurdin Halid pasti tidak boleh dicalonkan karena statusnya yang mantan narapidana. Itu tertera dalam salah satu pasal Statuta FIFA.

Dalam kongres kemarin disepakati jika nasib Nirwan bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro baru akan jelas setelah Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar menghadap Presiden FIFA  Sepp Blatter pada 19 April lusa di Zurich, Swiss. "Kami yakin FIFA akan membuka mata melihat realitas yang ada," cetus Saleh Mukadar, salah tim tim sukses George-Arifin.

Meski belum ada kepastian kemarin sudah ada anggota PSSI yang mengembalikan formulir pencalonan George Toisutta sebagai Ketum PSSI dan Arifin Panigoro sebagai Waketum. Formulir kemarin diserahkan Ketum Pengprov PSSI Maluku Dirk Soplanit kepada sekretaris KP Hadiyandra usai kongres. "Kami yakin FIFA akan merestui Pak George dan Pak Arifin. Kami sudah mantap mengusung mereka," ujar Dirk Soplanit.     

Seperti diduga sebelumnya, KN tidak bisa membendung keinginan mayoritas pemilik suara agar agenda pertemuan dengan pemilik suara kemarin "dibelokkan" menjadi  kongres pemilihan KP dan KBP.

Secara keseluruhan kongres kemarin berjalan sangat lancer sebab malam sebelum kongres pihak-pihak yang berkepentingan sudah berkumpul untuk membuat keputusan. Sebelum pertemuan dibuka, KN juga kembali menggelar pertemuan kecil di salah satu ruangan Hotel Sultan.

"Sebagai ketua Komite Normalisasi saya menyetujui sikap bersama yang telah diambil yang menghendaki pertemuan ini dikonversi menjadi kongres," ujar Agum Gumelar dalam press conference usai kongres. "KP dan KBP memang harus dibentuk lewat kongres. Itu sesuai statuta FIFA. Maka dari itu hari ini pertemuan sepakat dijadikan kongres," sambungnya.

Yunus Nusi, Wakil Ketua Pengprov PSSI Kaltim menyatakan salut dengan apa yang diputuskan Agum GUmelar dan anggotanya. "KN tahu ini tidak bisa dibendung. Saya salut buat Pak Agum GUmelar. Sebelum kongres ini kami  jelaskan pasla per pasal. Kami sampaikan FIFA masih bisa diajak komunikasi. Tapi anggota PSSI tidak bisa lagi. Jadi kami salut dengan Pak Agum," kata Yunus.     

Tidak ada proses berbelit dalam kongres kemarin sebab peserta sudah sepakat KP dan KBP hasil kongres 26 Maret lalu di Pekanbaru Riau kembali ditetapkan sebagai KP dan KBP. KOmposisinya juga tidak berubah Ketua KP tetap Harbiansyah Hanafiah dengan wakilnya Wisnu Wardhana.  Anggotanya adalah Dirk Soplanit, Mohammad Yasin, Usman Fakaubun, Hadiyandra, dan Erizal Anwar.

Yang baru dari hasil kongres kemarin adalah adanya penambahan dua anggota KP baru. Yaitu Sabaruddin Labamba dan HM Baryadi. Dua nama itu sebelumnya dikenal sebagai orang-orang dekat Nurdin Halid.  Komposisi KBP juga tidak berubah dari hasil kongres 26 Maret lalu. Yaitu Ahmad Riyadh (ketua), Rio Dinamore (anggota) dan Umuh Muchtar (anggota).

Ketua KP Harbiansyah Hanafiah menyatakan tidak ada masalah dengan adanya penambahan dua anggota baru KP. "Itu usulan peserta dan tidak ada komplain," ujarnya.  Sedangkan ketua KBP Ahmad Riyadh menyatakan siap menjalankan tugas sebaik-baiknya. "Kami hanya ingin yang terbaik dan sesuai aturan," tegasnya.     

Hari ini rencananya KN dan lima perwakilan pemilik suara untuk membahas PO yang sebelumnya sudah disusun KN untuk selanjutnya disahkan sebagai hasil kongres. Lima perwakilan pemilik suara itu adalah Yunus Nusi, Erizal Anwar, Ilham Sirajuddin, Harbiansyah, dan Ahmad Riyadh.

Meski ada KP baru Agum Gumelar memastikan  jika tahapan-tahapan menjelang kongres tidak ada perubahan. Yaitu 12-17 April masa penjaringan calon. Setelah itu pada 18-22 April adalah tahapan verifikasi dan 23-28 April adalah masa banding bila ada keputusan yang dimohonkan banding.

Perubahan yang sudah disepakati adalah soal pengiriman undangan  kongres. Awalnya undangan akan dikirim pada 27 April. Tapi sekalian menunggu Divisi Utama rampung, maka pengiriman undangan diundur menjadi 1 Mei. 

KN juga memastikan jika PSM Makassar statusnya sudah diputihkan karena sanksi yang dijatuhkan dulu baru di level Exco PSSI. Belum melalui kongres. Sedangkan Persibo Bojonegoro dan Persema Malang belum diputihkan karena pencabutan keanggotaan keduanya melalui kongres. Status Persibo dan Persibo bisa diputihkan jika manajemen kedua klub mengajukan surat permohonan terlebih dulu.

Meski sudah ada kesepakatan, tapi tetap saja kekawatiran hasil kongres kemarin masih ada ada.  Bisa saja FIFA menolak hasil kongres kemarin dan menganggap KN tidak bisa menjalankan kepercayaan yang sudah diberikan. Sebab dalam suratnya tertera jelas KN juga berposisi sebagai KP yang bertugas menggelar kongres pemilihan Ketum, waketum, dan anggota Exco.
"Mudah-mudahan hasil kongres ini accepted (diterima FIFA). Ini adalah tahapan yang sangat penting," tutur Joko Driyono, anggota KN.

Untuk memberikan informasi yang lebih utuh kepada FIFA, rencananya akan ada pewakilan pemilik suara yang menemani  Agum Gumelar menghadap Sepp Blatter di Zurich pekan depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar