Pengamat sepak bola yang juga mantan pengurus Federasi Futsal Indonesia, Yustinus Lhaksana, menyatakan bahwa penunjukan FIFA kepada Ketua Dewan Kehormatan PSSI, Agum Gumelar, menjadi Ketua Komite Normalisasi PSSI adalah langkah bijak.
"(Penunjukan, red.) itu keputusan FIFA yang tepat dan bijak, dan tidak membikin situasi menjadi lebih kisruh, tapi justru membikin lebih jelas," katanya di Jakarta, Rabu (6/4).
Menurut dia, Agum Gumelar tepat dipilih FIFA karena sosok yang mengerti sepak bola, di samping mempunyai rekam jejak yang bagus saat menjadi Ketua Umum PSSI masa bakti 1999-2003.
"Dan bersih saat memimpin PSSI," kata Yustinus yang empat tahun terakhir ini menjadi pelatih nasional tim futsal Indonesia.
Menurut dia, dengan terpilihnya Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI yang ditetapkan oleh FIFA, disertai tujuh anggota yakni Joko Driyono (BLI), Siti Nurzanah (Arema), Sukawi Sutarip (Pengprov PSSI Jateng), Hadi Rudiatmo (Persis Solo), Samsul Ashar (Persik), Satim Sofyan (Pengprov PSSI Banten), dan Dityo Pramono (PSPS) diharapkan dapat membawa amanah untuk memperbaiki sistem sepak bola.
"Kita harapkan mereka yang sudah ditetapkan FIFA dalam Komite Normalisasi PSSI, dapat mengawal jalannya pemilihan ketua umum PSSI yang baru, sebagai harapan rakyat Indonesia," katanya.
Ia mengharapkan, muncul calon ketua umum PSSI yang kredibel. "Semoga, ada calon ketua umum PSSI yang kredibel, siapapun orangnya," katanya.
Agum Gumelar resmi ditetapkan oleh FIFA menjadi Ketua Komite Normalisasi PSSI, sebagai pengganti kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid yang tidak diakui lagi oleh FIFA.
"Saya ditelepon langsung Thierry Regenass, Senin (4/4) malam, dan ditanya apakah siap memimpin Komite Normalisasi PSSI, dan saya jawab siap karena demi kehormatan bangsa," kata Agum Gumelar.
Thierry Regenass adalah Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA yang sebelumnya melakukan rapat dengan seluruh anggota EXCO FIFA. Surat sendiri ditandatangani oleh Sekjen FIFA Jerome Valcke.
Menurut dia, dengan adanya keputusan resmi dari FIFA, Komite Normalisasi akan menggantikan kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid hingga melaksanaan kongres pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015.
"Sesuai dengan surat dari FIFA, kongres pemilihan pengurus PSSI harus dilakukan sebelum 21 Mei," kata Agum Gumelar.
"(Penunjukan, red.) itu keputusan FIFA yang tepat dan bijak, dan tidak membikin situasi menjadi lebih kisruh, tapi justru membikin lebih jelas," katanya di Jakarta, Rabu (6/4).
Menurut dia, Agum Gumelar tepat dipilih FIFA karena sosok yang mengerti sepak bola, di samping mempunyai rekam jejak yang bagus saat menjadi Ketua Umum PSSI masa bakti 1999-2003.
"Dan bersih saat memimpin PSSI," kata Yustinus yang empat tahun terakhir ini menjadi pelatih nasional tim futsal Indonesia.
Menurut dia, dengan terpilihnya Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI yang ditetapkan oleh FIFA, disertai tujuh anggota yakni Joko Driyono (BLI), Siti Nurzanah (Arema), Sukawi Sutarip (Pengprov PSSI Jateng), Hadi Rudiatmo (Persis Solo), Samsul Ashar (Persik), Satim Sofyan (Pengprov PSSI Banten), dan Dityo Pramono (PSPS) diharapkan dapat membawa amanah untuk memperbaiki sistem sepak bola.
"Kita harapkan mereka yang sudah ditetapkan FIFA dalam Komite Normalisasi PSSI, dapat mengawal jalannya pemilihan ketua umum PSSI yang baru, sebagai harapan rakyat Indonesia," katanya.
Ia mengharapkan, muncul calon ketua umum PSSI yang kredibel. "Semoga, ada calon ketua umum PSSI yang kredibel, siapapun orangnya," katanya.
Agum Gumelar resmi ditetapkan oleh FIFA menjadi Ketua Komite Normalisasi PSSI, sebagai pengganti kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid yang tidak diakui lagi oleh FIFA.
"Saya ditelepon langsung Thierry Regenass, Senin (4/4) malam, dan ditanya apakah siap memimpin Komite Normalisasi PSSI, dan saya jawab siap karena demi kehormatan bangsa," kata Agum Gumelar.
Thierry Regenass adalah Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA yang sebelumnya melakukan rapat dengan seluruh anggota EXCO FIFA. Surat sendiri ditandatangani oleh Sekjen FIFA Jerome Valcke.
Menurut dia, dengan adanya keputusan resmi dari FIFA, Komite Normalisasi akan menggantikan kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid hingga melaksanaan kongres pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015.
"Sesuai dengan surat dari FIFA, kongres pemilihan pengurus PSSI harus dilakukan sebelum 21 Mei," kata Agum Gumelar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar