Senin, 10 Januari 2011

Reformasi Sepakbola Indonesia

Tulisan oleh :
Bpk. Bambang Subianto
Alumni ITB, Alumni Menwa Batalyon I/ITB
---
... Seharusnya tidak perlu diributkan adanya dua liga -LSI dan LPI-. LSI diorganisir oleh PSSI-nya Nurdin Halid, LPI disponsori oleh Arifin Panigoro, Ekek angkatan 2. Jadi secara apriori kita boleh harapkan LPI akan punya "governance" yang lebih baik dari LSI.

PSSI seharusnya dengan senang hati dan tangan terbuka menerima digelarnya LPI, karena hal itu akan menambah jumlah pertandingan sepakbola di Indonesia. Lihat di Inggris misalnya, ada Premier League, ada FA Cup, ada kejuaraan piala Carling. Belum lagi turnamen-turnamen divisi 2 dan divisi 3, sampai turnamen level junior. Itu buat Inggris yang secara geografis jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia. Kalau di Indonesia hanya hanya ada dua turnamen reguler tentu sangat kurang.

Kalau kita menengok ke belakang, dimasa lalu PSSI pernah jaya, boleh dibilang seimbang dengan Korea Selatan dan Myanmar (dulu Birma kuat). Thailand, Jepang, Singapura nggak masuk hitungan, bahkan Malaysia baru belajar main bola dan tidak bisa menang dari kesebelasan PSIS Solo. Jaman dulunya lagi, tahun 1936, kesebelasan Hindia Belanda sudah ikut putaran final Piala Dunia, walaupun hanya bisa bertahan satu kali pertandingan (sistim gugur, kalah dari Magyar/Hongaria). Lihat di web site-nya FIFA. Tahun 1950-1960 ada nama-nama beken yang waktu itu semua orang kenal (Ramang, Ramlan, Ramli, Omo, Witarsa, Liong How, Kiat Sek, Saelan, dsb), yang menahan kesebelasan Rusia di Olympic Melbourne, 1958. Di tahun-tahun menjelang Asian Games III (1962), kesebelasan PSSI sesungguhnya sudah menjadi sangat kuat. Waktu itu ada dua tim yang dipersiapkan oleh Tony Pogacnic (orang Yugoslavia -Serbia- yang menetap di Indonesia), yaitu tim PSSI Banteng (kapten Saelan, tim Omo, Witarsa, Hengky Timisela, Liong How, Kiat Sek, Him Tjiang, Fatah Hidayat, Moersabdo -yang kemudiannya jadi marsekal di AURI- dll) dan Tim Garuda (kapten Bob Hippy, tim Yudo Hadianto, Anjiek, Sony Sandra, Yacob Sihasale, dsb). Sayang dua tim yang sangat kuat ini dibubarkan karena terkena skandal suap, sehingga di Asian Games III PSSI memainkan tim baru yang belum siap, kalah.

Perhatikan, ketika itu PSSI sangat kuat sense of governancenya dan sportivitasnya : punya dua tim sangat kuat, Asian Games III tinggal beberapa bulan (September 1962), 2 tim yang sangat kuat itu tetap dibubarkan karena ada yang curang (Pebruari atau Maret 1962) . Sikap macam ini mana mungkin terjadi di zaman sekarang.

Walaupun 2 tim yang kuat sudah dibubarkan, kita menyaksikan bintang-bintang baru bermunculan, dan PSSI segera menjadi kuat lagi. Dipelopori oleh Sucipto Suntoro, kemudian ada Dirhamsyah, lalu muncul nama-nama baru seperti Iswadi Idris, Abdul Kadir dan Roni Paslah, yang digabung dengan eks PSSI Garuda yang masih aktif (antara lain Yudo Hadianto, Yacob Sihasale) membuat PSSI mampu merajalela di Asia Tenggara. Waktu itu ada dua turnamen yang secara reguler digelar di Asia Tenggara, yaitu Kings Cup di Bangkok dan Merdeka Games di Kuala Lumpur. Masa jaya ini masih berlanjut sampai generasi Roni Patinasarani, Andi Lala, Risdianto, Sofyan Hadi, Anjas Asmara  . . . . . dan PSSI sempat ditangani oleh Wiel Coerver (kalau tidak salah tadinya melatih Feyenoord - Nederland). Sayang sesudah periode itu, prestasi PSSI merosot terus . . . . sampai sekarang.

Mengapa dulu PSSI bisa relatif stabil performancenya, dan banyak pemain bola yang piawai. Saya berpendapat bahwa hal itu berlangsung karena di masa itu ada banyak sekali klub sepakbola, dan banyak sekali turnamen reguler diselenggarakan. Kesebelasan yang termasuk "elit" di Indonesia ada beberapa : Persija, PSM, PSMS, Persebaya dan Persib. Juara Indonesia biasanya salah satu dari lima kesebelasan tersebut. Di Jakarta saja ada banyak klub sepak bola, misalnya yang di divisi utama Persija antara lain UMS, Indonesia Muda, Setia, Bintang Timur, Chung Hua, Hercules dan sebagainya yang saya sudah lupa namanya, dengan turnamen kejuaran Persija yang digelar secara reguler sepanjang tahun. Berita mengenai pertandingan dan posisi klub dalam turnamen Persija bisa dibaca di surat kabar. Kalau dihitung jumlah pertandingan pada tingkat kejuaraan Persija saja sudah banyak sekali. Hal yang sama juga berlangsung di Medan, Makasar, Bandung (ada UNI dan PSAD) dan Surabaya. Dapat dipastikan banyak sekali jumlah pertandingan yang diselenggarakan pada tingkat kota. Di situlah para pemain ditempa dan dibesarkan. Lima kesebelasan menjadi kesebelasan elit di Indonesia karena di kota-kota tersebut (Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya dan Makasar) terdapat banyak klub dan banyak pertandingan.

Puncak dari kejuaraan sepak bola di Indonesia dahulu adalah kejuaraan PSSI. Yang bertanding adalah klub kota (Persija, Persib, PSM, PSMS, Persebaya). Ketika sepakbola profesional mulai diterapkan di Indonesia, melalui pertandingan Liga, tatanan lama nampaknya juga dilupakan. Kejuaraan liga adalah kejuaraan antar klub. Ini ya boleh-boleh saja. Yang patut disayangkan adalah tidak adanya pemikiran untuk mendudukkan turnamen-turnamen sepakbola itu agar memiliki struktur yang baik. Lihatlah, Persija, PSM, Persib, Persebaya, PSMS semuanya berubah menjadi sebuah klub, bukan lagi perkumpulan yang menaungi klub-klub di kota-kota tersebut. Hal ini mungkin menjelaskan kenyataan bahwa kita tidak lagi melihat adanya turnamen kejuaraan Persija, kejuaraan PSMS, kejuaraan Persib, dsb. Artinya beberapa "layer" turnamen sepakbola pada tingkat lokal secara berangsur-angsur hilang. Yang ada hanya turnamen pada tingkat nasional. Maka kita tidak lagi mengenal pemain sepak bola, mungkin banyak yang muncul secara karbitan. Backbone dari sepakbola di Indonesia sudah hilang. Backbonenya adalah klub lokal dan turnamen lokal.

Indonesia adalah negara yang luas geografisnya sangat besar. Dari ujung ke ujung setara dengan Amerika Serikat, setara juga dengan jarak dari London sampai Teheran. Berarti biaya untuk sebuah turnamen antar klub pada skala nasional tentu sangat besar. Hitung saja biaya transpornya. Kejuaraan pada tingkat nasional seharusnya adalah puncak dari kerucut dari sebuah sistem kompetisi. Di Indonesia ada kejuaraan pada tingkat nasional, tetapi kerucutnya tidak ada, backbonenya tidak ada. Kalau seperti ini diteruskan, silahkan kecewa terus dengan prestasi PSSI.

Perbaikan pengorganisasian persepakbolaan Indonesia harus dilakukan. Semangat sportivitas harus ditumbuhkan, kerucut sistem turnamen harus dibangun kembali. Klub seharusnya tidak langsung menginduk ke PSSI, tetapi ke persatuan sepakbola lokal. Intensitas turnamen lokal diperbanyak dan diselenggarakan secara reguler. Hanya klub terbaik pada tingkat lokal yang berhak bertanding pada skala nasional. Jenjang itu seharus ada dan dipelihara baik-baik. Jenjang seperti itu diterapkan di Eropa.

Jadi, kalau hanya ditambah satu LPI saja nggak usah ribut lah, masih sangat kurang jumlah turnamen, dan masih sangat lemah tatanan kerucut kejuaraan sepakbola di Indonesia ini. Selamat kepada Arifin untuk upayanya mendobrak kebuntuan. Ongkosnya tentu besar. Yang ditunggu adalah penyempurnaan organisasi dan struktur turnamen yang berjenjang di Indonesia.

Sori panjang, sudah lama penasaran.

Salam,
Bambang Subianto

---
Tulisan dikopi dan diforward atas seizin beliau dengan pesan "Please, mangga, mudah-mudahan bermanfaat."
salam,
Enrico Aryaguna

Bermacam macam arti cinta?

cinta itu adalah segalanya dalam hidup. tanpa cinta, hidup terasa garing. bila kehilangan cinta, sama dengan kehilangan sesuatu dari hidup. cinta saling mendukung. saat kehilangan cinta, perasaan menyesal yang luar biasa itu datang. air mata yang kita keluarkan, tak mampu tuk membalasnya. apa lagi, pada saat kita mengingat akan kisah-kisah cinta yang kita lalui bersama seseorang, perasaan akan semakin miris. hati menangis, matapun ikut menangis. satu yang harus kita relakan, "biarkan CINTA itu bahagia".

cinta telah pergi meninggalkan ku sendiri, dan akhir nya ku menikah dengan laki2 lain yg sangat jauh rasa nya klo di bandingkan dengan orang yang pernah ku cintai, namun semua nya telah terjadi, dan aku selalu berdoa agar aku bisa melupakan cinta yg telah pergi.tapi kenapa setelah ku coba dan terus berdoa. dia datang dan berkata bahwa dia mao menikah juga dengan orang yang dulu pernah jd mantan nya juga... sungguh hati ku teriris dan sangat sedih seandai nya aku yg bersanding dengan nya pasti hati ku akan bahagia .. 

cinta itu indah,tpi trkadang bnyk org yg slah mngartikan cinta bhkan ktika org tu mrsakn kkcwaan cinta lah yg di salahkn n dbnci,.karkter org berbda n stiap indivdu pnya cra yg berda ttg cinta individu tu sndri yg ngrusak mkna cinta yg sbnrnya,.asal klian tau cinta tu mnangis ktka smua org mlkukkan yg ga shrsnya dilkukan s'lom wktunya mengatas nmakn cinta,.cinta tu tdk buta tp hnya memahami.cinta buta tu cinta yg ga sehat,.smoga klian bsa ngrti ttg pa yg gw tulis ni,.mga klian org yg bner2 ngrti n pham ttg pha tu cnta yg hakiki,.???

Arti cinta dan sayang

Kali ini saya akan menulis sedikit tentang apa makna atau arti cinta dan sayang.banyak yang mengira  sayang dan cinta hampir sama.karena kegunaan dan bentuk pengukapan dalam segi rasa hampir sama.berbanding terbalik atau sangat mirip.Tapi setelah babayak pendapat ternyata bebeda fungsi,gunanya dan penempatan.Biasanya rasa sayang tumbuh lebih dahulu sebelum rasa cinta muncul.Tumbuhnya rasa sayang dan cinta semua tidak diketahui kapan dan sampai kapan,menurut buku yang saya baca cinta definisanya tidak terbatas,jadi rasa cinta dan sayang itu jangan dibatasi sebab luas persepsinya.
Banyak bermunculan ide dan pendapat bahwa cinta dan sayang itu saling bertolak belakang.Rasa cinta dan sayang adalah pemberian tuhan kepada hambanya,karena adanya sayang dan cinta mungkin dunia ini akan begitu indah karena penguninya memliki rasa diantara rasa yang sangat mulia.Munculnya cinta dan sayang bukan karena tanpa sebab,semua itu mungkin sudah direncanakan olehNya.Antara sayang dan cinta siapa saja pasti sudah bisa merasakan betapa indah,nikmat tentunya banyak yang di buat bahagia atasnya.Tapi juga dampak dari rasa sayang dan cinta mungkin banyak yang bilang sakit dan trauma bahkan sangat benci karena mengenalnya.Karena adanya cinta tiap manusia tentu bisa mengerti hal-hal yang mungkin akan efek dari kedua hal ini.Untuk memiliki cinta ini butuh tahap karena pada hakikatnya semua orang pingin mendapatkan cinta suci yang tinggi nilainya.Mungkin ketika kita melhat sesuatu yang indah akan berubah takjup,ingin memeliki dan hasrat untuk segara mempunyai.
i_love_youContoh saja,ketika kita sudah memliki pacar di depan kita sedang berdiri misal cewek/cowok cakep secara tidak sengaja kita sudah mengagumi sosok nya,hal itu wajar manusia di karunia  panca indra mereka bisa merasa,melihat dsb.ketertarikan akan sesuatu berevolusi menjadi ingin memiliki apa yang ada dalam hatinya yg menurut ia sangat mengasyikkan. “cinta” kedalaman hati dalam jiwa manusia buah dari ketertarikan dan rasa suka. kasih sayang adalah efek dari rasa suka dan cinta jadi tidak ada bedanya, hanya yg beda pengungkapan kasih sayang tersebut antara seorang ibu dengan anaknya, sepasang kekasih, seorang sahabat. perhatian, memeluk, mencium adalah eksperesi kasih sayang seseorang dan wajar jika terjadi dalam diri manusia, tetapi semua ada normanya untuk menjaga kesucian cinta agar tak terjangkiti oleh nafsu. so ini hanya sebuah pikiran,  masih muda dan kawan2 aku juga muda. perbedaan suka, sayang, dan cinta bagus banget dirangakai dari hati yg dalam dan sebuah pengalaman dan sudah menjadi warna dalam kehidupan.
dibawah ini adalah berbagai arti mengenai cinta dan sayang:
Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Tuhan dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta.
sayang adalah satu rasa yg tulus.bukan sekedar rela dan siap melepas seseorang yg kita cintai dan kita sayangi.tulus untuk mencintai dan sayang kpd org terkasih dgn melihat dia lebih bahagia dengan orang yg dia cintai itulah cinta yg murnim di hati kita dan cinta tak akan tumbuh jika Allah yg maha BERKUASA atas segalanya tdk menghendakinya.
cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Cinta  merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia,sedih,sakit,menderita dll.
sayang itu hampir mendekati cinta tp banyak orang yang salah mengartikan cinta dan sayang. cinta itu terjadi karena adanya getaran hati dalam artian terjadi secara alami dan sayang terjadi karena adanya sesuatu diri diri seseorg yg bisa membuat kt menjadi sayang dengan org itu.Kalo cinta sudah pasti sayang tapi kalo sayang belum tentu cinta.Dan ketika kita mencintai seseorang kita pasti akan memberikan yg terbaik buat org itu n berusaha mencintai org itu dgn cara yg sesempurna mungkin yg bs kita lakukan.
Sayang itu lebih abadi sifatnya. Ketika kita sayang ama seseorang maka kita takut kehilangannya. Tetapi cinta bisa berubah menjadi benci. Rasa sayang membuat kita ingin memiliki dan dimiliki. Rasa cinta membuat kita ingin menguasai.
Cinta adalah membiarkan orang yang kita sayangi bahagia.. kalo kamu memang bener2 sayang ma orang itu jangan bikin dia terganggu dengan kehadiran kamu, biarkanlah dia pergi mencari kebahagiaanya sendiri apabila dia sadar kamu yang terbaik buat dia maka dia akan kembali dengan membawa kebahagiaan sejati.Rasa Sayang itu melebihi dari rasa suka,rasa cinta. tetapi kasih melibihi rasa sayang, karena kasih melebihi semua rasa itu.kasih itu panjang sabar,murah hati, dan tulus keluar dari hati.
Cinta adalah perasaan suka-menyukai karena sesuatu dalam diri orang lain yang membuat kita tertarik hati dan berkomitmen. Cinta lebih banyak mengandalkan keadaan seseorang tersebut dalam berinteraksi dengan kita. Lain kata, cinta itu bersifat pemberian yang pamrih.
Sayang lebih mendekati kata Kasih (mengasihi).Sayang itu tulus,rela,dan selalu melindungi. Tak pernah padam,tak pernah redup dan tak pernah dapat tergantikan oleh apapun.

Minggu, 09 Januari 2011

Arti dari cinta?

Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll). Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat brjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut… cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.
Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja. CInta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas cinta dan benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.
Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain). Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.
Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat, Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebihb aik daripada sebelum ia mengenal cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu. TIPS; untuk mengawetkan cinta dibutuhkan PENGERTIAN!
Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya. CInta tidak bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana. Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).
Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta. Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan. Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa, namun cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai. CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.
Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya hanya demi rasa sayang terhadap sang kekasih. Kita juga tau apa maknanya cinta itu. Cinta psti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama. Jadi bukanlah kebahagiaan untuk kita sendiri. Meskipun demikian kita jangan samapi salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta).
Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa! Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.
Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan gairah hidup. Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!
Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia. Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan. Cinta adalah perasaanyang universal, tak mengenalgender, usia, suku ataupun ras. Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula, cintaitu buta. Buta sama degnan meraba-raba. Jadi… cinta itu meraba-raba…(^o^)/… meraba-raba isi hati yang dicinta…

HAK ISTERI ATAS SUAMI

Syari’at mewajibkan kepada suami untuk memenuhi
kebutuhan isterinya yang berupa kebutuhan material
seperti nafkah, pakaian, tempat tinggal, pengobatan dan
sebagainya, sesuai dengan kondisi masing- masing, atau
seperti yang dikatakan oleh Al Qur’an “bil ma’ruf”
(menurut cara yang ma’ruf/patut)

Namun, Syari’at tidak pernah melupakan akan
kebutuhan-kebutuhan spiritual yang manusia tidaklah
bernama manusia kecuali dengan adanya
kebutuhan-kebutuhan tersebut, sebagaimana kata seorang
pujangga kuno: “Maka karena jiwamu itulah engkau
sebagai manusia, bukan cuma dengan badanmu.”

Bahkan Al Qur’an menyebut perkawinan ini sebagai salah
satu ayat diantara ayat-ayat Allah di alam semesta dan
salah satu nikmat yang diberikan-Nya kepada
hamba-hamba-Nya. Firman-Nya:

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar Rum:
21)

Ayat ini menjadikan sasaran atau tujuan hidup bersuami
isteri ialah ketenteraman hati, cinta, dan kasih sayang
antara keduanya, yang semua ini merupakan aspek
kejiwaan, bukan material. Tidak ada artinya kehidupan
bersuami isteri yang sunyi dari aspek-aspek maknawi
ini, sehingga badan berdekatan tetapi ruh berjauhan.

Dalam hal ini banyak suami yang keliru – padahal diri
mereka sebenarnya baik – ketika mereka mengira bahwa
kewajiban mereka terhadap isteri mereka ialah memberi
nafkah, pakaian, dan tempat tinggal, tidak ada yang
lain lagi. Dia melupakan bahwa wanita (isteri) itu
bukan hanya membutuhkan makan, minum, pakaian, dan
lain-lain kebutuhan material, tetapi juga membutuhkan
perkataan yang baik, wajah yang ceria, senyum yang
manis, sentuhan yang lembut, ciuman yang mesra,
pergaulan yang penuh kasih sayang, dan belaian yang
lembut yang menyenangkan hati dan menghilangkan
kegundahan.

Imam Ghazali mengemukakan sejumlah hak suami isteri dan
adab pergaulan diantara mereka yang kehidupan
berkeluarga tidak akan dapat harmonis tanpa semua itu.
Diantara adab-adab yang dituntunkan oleh Al-Qur’an dan
Sunnah itu ialah berakhlak yang baik terhadapnya dan
sabar dalam menghadapi godaannya. Allah berfirman:

“… Dan gaulilah mereka (isteri-isterimu) dengan cara
yang ma’ruf (patut) …, An Nisa’: 19)

“… Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari
kamu perjanjian yang kuat.” (An Nisa’: 21 )

“… Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak,
karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu ….” (An Nisa:
36)

Ada yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan “teman
sejawat” dalam ayat di atas ialah isteri.

Imam Ghazali berkata, “Ketahuilah bahwa berakhlak baik
kepada mereka (isteri) bukan cuma tidak menyakiti
mereka, tetapi juga sabar menerima keluhan mereka, dan
penyantun ketika mereka sedang emosi serta marah,
sebagaimana diteladankan Rasulullah saw. Isteri-isteri
beliau itu sering meminta beliau untuk mengulang-ulangi
perkataan, bahkan pernah ada pula salah seorang dari
mereka menghindari beliau sehari semalam.

Beliau pernah berkata kepada Aisyah, “Sungguh, aku tahu
kalau engkau marah dan kalau engkau rela.” Aisyah
bertanya, “Bagaimana engkau tahu?” Beliau menjawab,
“Kalau engkau rela, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan
Muhammad,’ dan bila engkau marah, engkau berkata,
‘Tidak, demi Tuhan Ibrahim.’ Aisyah menjawab, “Betul,
(kalau aku marah) aku hanya menghindari menyebut
namamu.”

Dari adab yang dikemukakan Imam Ghazali itu dapat
ditambahkan bahwa disamping bersabar menerima atau
menghadapi kesulitan isteri, juga bercumbu, bergurau,
dan bermain-main dengan mereka, karena yang demikian
itu dapat menyenangkan hati wanita. Rasulullah saw.
biasa bergurau dengan isteri-isteri beliau dan
menyesuaikan diri dengan pikiran mereka dalam bertindak
dan berakhlak, sehingga diriwayatkan bahwa beliau
pernah melakukan perlombaan lari cepat dengan Aisyah.

Umar r.a. – yang dikenal berwatak keras itu – pernah
berkata, “Seyogyanya sikap suami terhadap isterinya
seperti anak kecil, tetapi apabila mencari apa yang ada
disisinya (keadaan yang sebenarnya) maka dia adalah
seorang laki-laki.”

Dalam menafsirkan hadits: “Sesungguhnya Allah membenci
alja’zhari al-jawwazh,” dikatakan bahwa yang dimaksud
ialah orang yang bersikap keras terhadap isteri
(keluarganya) dan sombong pada dirinya. Dan ini
merupakan salah satu makna firman Allah: ‘utul. Ada
yang mengatakan bahwa lafal ‘utul berarti orang yang
kasar mulutnya dan keras hatinya terhadap keluarganya.

Keteladanan tertinggi bagi semua itu ialah Rasulullah
saw. Meski bagaimanapun besarnya perhatian dan
banyaknya kesibukan beliau dalam mengembangkan dakwah
dan menegakkan agama, memelihara jama’ah, menegakkan
tiang daulah dari dalam dan memeliharanya dari serangan
musuh yang senantiasa mengintainya dari luar, beliau
tetap sangat memperhatikan para isterinya. Beliau
adalah manusia yang senantiasa sibuk berhubungan dengan
Tuhannya seperti berpuasa, shalat, membaca Al-Qur’an,
dan berzikir, sehingga kedua kaki beliau bengkak karena
lamanya berdiri ketika melakukan shalat lail, dan
menangis sehingga air matanya membasahi jenggotnya.

Namun, sesibuk apa pun beliau tidak pernah melupakan
hak-hak isteri-isteri beliau yang harus beliau penuhi.
Jadi, aspek-aspek Rabbani tidaklah melupakan beliau
terhadap aspek insani dalam melayani mereka dengan
memberikan makanan ruhani dan perasaan mereka yang
tidak dapat terpenuhi dengan makanan yang mengenyangkan
perut dan pakaian penutup tubuh.

Dalam menjelaskan sikap Rasulullah dan petunjuk beliau
dalam mempergauli isteri, Imam Ibnu Qayyim berkata:

“Sikap Rasulullah saw. terhadap isteri-isterinya ialah
bergaul dan berakhlak baik kepada mereka. Beliau pernah
menyuruh gadis-gadis Anshar menemani Aisyah bermain.
Apabila isterinya (Aisyah) menginginkan sesuatu yang
tidak terlarang menurut agama, beliau menurutinya. Bila
Aisyah minum dari suatu bejana, maka beliau ambil
bejana itu dan beliau minum daripadanya pula dan beliau
letakkan mulut beliau di tempat mulut Aisyah tadi
(bergantian minum pada satu bejana/tempat), dan beliau
juga biasa makan kikil bergantian dengan Aisyah.”

Beliau biasa bersandar di pangkuan Aisyah, beliau
membaca Al Qur’an sedang kepala beliau berada di
pangkuannya. Bahkan pernah ketika Aisyah sedang haidh,
beliau menyuruhnya memakai sarung, lalu beliau
memeluknya. Bahkan, pernah juga menciumnya, padahal
beliau sedang berpuasa.

Diantara kelemahlembutan dan akhlak baik beliau lagi
ialah beliau memperkenankannya untuk bermain dan
mempertunjukkan kepadanya permainan orang-orang Habsyi
ketika mereka sedang bermain di masjid, dia (Aisyah)
menyandarkan kepalanya ke pundak beliau untuk melihat
permainan orang-orang Habsyi itu. Beliau juga pernah
berlomba lari dengan Aisyah dua kali, dan keluar dari
rumah bersama-sama.

Sabda Nabi saw:

“Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap
keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik
terhadap keluargaku.”

Apabila selesai melaksanakan shalat ashar, Nabi
senantiasa mengelilingi (mengunjungi) isteri-isterinya
dan beliau tanyakan keadaan mereka, dan bila malam tiba
beliau pergi ke rumah isteri beliau yang pada waktu itu
tiba giliran beliau untuk bermalam. Aisyah berkata,
“Rasulullah saw. tidak melebihkan sebagian kami
terhadap sebagian yang lain dalam pembagian giliran.
Dan setiap hari beliau mengunjungi kami semuanya, yaitu
mendekati tiap-tiap isteri beliau tanpa menyentuhnya,
hingga sampai kepada isteri yang menjadi giliran
beliau, lalu beliau bermalam di situ.”1

Kalau kita renungkan apa yang telah kita kutip disini
mengenai petunjuk Nabi saw. tentang pergaulan beliau
dengan isteri-isteri beliau, kita dapati bahwa beliau
sangat memperhatikan mereka, menanyakan keadaan mereka,
dan mendekati mereka. Tetapi beliau mengkhususkan
Aisyah dengan perhatian lebih, namun ini bukan berarti
beliau bersikap pilih kasih, tetapi karena untuk
menjaga kejiwaan Aisyah yang beliau nikahi ketika masih
perawan dan karena usianya yang masih muda.

Beliau mengawini Aisyah ketika masih gadis kecil yang
belum mengenal seorang laki-laki pun selain beliau.
Kebutuhan wanita muda seperti ini terhadap laki-laki
lebih besar dibandingkan dengan wanita janda yang lebih
tua dan telah berpengalaman. Yang kami maksudkan dengan
kebutuhan disini bukan sekadar nafkah, pakaian, dan
hubungan biologis saja, bahkan kebutuhan psikologis dan
spiritualnya lebih penting dan lebih dalam daripada
semua itu. Karena itu, tidaklah mengherankan jika kita
lihat Nabi saw. selalu ingat aspek tersebut dan
senantiasa memberikan haknya serta tidak pernah
melupakannya meskipun tugas yang diembannya besar,
seperti mengatur strategi dakwah, membangun umat, dan
menegakkan daulah.

“Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang
bagus bagi kamu.”

Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya.

persebaya 1927

Rencana penambahan nama yang ditoleransi pihak Persebaya atas permintaan Polda Jatim, akan dilakukan Senin (10/1/2011) ini. Pasalnya, hal itu sebagai sarat turunnya izin pertandingan di ajang Liga Primer Indonesia.

Menurut CEO Pengelola PT Persebaya, Llano Mahardika, atas permintaan itu, nama Persebaya akan ditambah 1927 sehingga menjadi Persebaya 1927. "Kalau 1927, kita lebih mudah kalau menjelaskan ke Bonek karena Persebaya lahir di tahun 1927. Tapi kalau Indonesia, sepertinya sudah dipakai tim lain," katanya kepada beritajatim.com di Mapolda Jatim.

Bahkan, terkait penambahan nama 1927 tersebut, pihaknya mengaku sudah koordinasi dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan panpel. "Cukup satu jam, saya kita akan dapat rekom dari BOPI. Tinggal BOPI fax dan kita teruskan ke Polda," katanya.

Perceraian dalam islam...

Pernikahan adalah rahmat dan nikmat dari Allah subhanahu wata’ala, yang
dengan pernikahan itu manusia merasakan kasih sayang, kedamaian,
kelembutan dan nikmatnya kehidupan. Namun di sisi lain tidak setiap
orang yang membina rumah tangga akan mendapatkan apa yang tersebut di
atas. Bahkan hampir dipastikan bahwa setiap rumah tangga akan menghadapi
berbagai problem, keretakan dan gesekan yang dapat mengganggu
keharmonisan rumah tangga. Masalah rumah tangga terkadang dapat diatasi
dan diselesaikan dengan biak, namun terkadang sangat sulit diselesaikan
sehingga semakin hari semakin besar dan berlarut-larut dan tak jarang
yang akhirnya berujung dengan perceraian.
Maka merupakan nikmat dan rahmat dari Allah subhanahu wata’ala juga,
bahwa manusia tidak dibebani oleh Allah dengan sesuatu yang dia tidak
mampu memikulnya. Oleh karena itu ketika kehidupan rumah tangga yang
tadinya merupakan nikmat telah berubah menjadi bencana, prahara dan
bahkan seperti neraka maka talak bisa jadi merupakan rahmat yang dapat membebaskan suami istri dari prahara tersebut. Ini jika suami istri memandang bahwa permasalahan sudah
menemui jalan buntu dan kedua belah pihak atau salah satunya benar-benar
sudah menghendaki perpisahan.

Sebelum kedatangan Islam, manusia menalak istrinya semau-maunya dan
kapan saja dia ingin. Kemudian datanglah Islam dengan membawa aturan
yang jelas dan rinci tentang kapan talak itu diperlukan, kapan waktunya,
berapa bilangan talak dan lain sebagainya. Namun meski diatur
sedemikian, talak merupakan perbuatan halal yang paling dibenci Allah,
dan hukum asal talak adalah makruh (dibenci) karena akan mendatangkan
berbagai madharat atau dampak negatif terhadap istri dan anak-anak. Maka
talak tidak dilakukan kecuali dalam keadaan terpaksa serta dengan
pertimbangan akan adanya kebaikan yang didapat setelah terjadi talak
tersebut. Suami hendaknya memperhatikan firman Allah subhanahu wata’ala,
artinya,
Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan
cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. (QS.al-Baqarah:229)

Talak mempunyai landasan syar’i dari al-Kitab, as-Sunnah dan ijma’ serta
dia terkait juga dengan hukum yang lima, haram, makruh, wajib, sunnah
dan mubah. Talak diharamkan jika istri sedang dalam keadaan haid, dan
makruh jika dilakukan dengan tanpa sebab yang jelas padahal rumah tangga
secara umum masih dalam kondisi stabil, dan talak bisa jadi wajib jika
perselisihan suami istri sudah parah dan hakim atau penengah memandang
bahwa talak adalah jalan yang terbaik. Dan ia sunnah atau mandub jika
istri banyak melanggar larangan Allah atau banyak melakukan kemaksiatan
seperti terus mengakhirkan shalat wajib dan tidak mau diingatkan
suaminya serta mubah jika sang suami tidak suka terhadap kelakuan dan
perlakuan istrinya sehingga menyebabkan suami tidak ada kecondongan lagi
serta merasa tidak nyaman terhadapnya.

Apabila seorang suami sudah bertekad dan memutuskan untuk menalak
istrinya maka hendaknya ia memperhatikan adab-adab sebagai berikut:

Memperhatikan maslahat di dalam menjatuhkan talak, setelah melalui
pertimbangan yang matang.

Menjatuhkan talak dengan keadaan takut atau khawatir tidak mampu untuk
menegakkan hukum-hukum Allah (jika tetap bersama istrinya).

Hendaknya tujuan dari menjatuhkan talak bukan untuk menyengsarakan istri.

Hendaknya menalak istri dalam kondisi memang dia sudah tidak
memungkinkan lagi untuk tetap menjadi istri

Hendaknya tidak menjatuhkan talak tiga secara sekaligus, juga jangan
menjatuhkan talak dua. Namun hendaknya menjatuhkan talak satu dan
diucapkan hanya satu kali saja. Misalnya ketika seseorang menjatuhkan
talak satu maka dia tidak boleh mengucapkan, “Engkau aku talak, engkau
aku talak.”

Hendaknya menceraikan istri dengan cara yang diizinkan syariat, yakni
talak yang sesuai dengan sunnah. Seperti menalak istri harus dalam
keadaan suci dan tidak dalam kondisi telah dicampuri (setelah berada
dalam masa suci itu), atau boleh juga menalaknya pada saat hamil.
Seseorang dilarang menalak istrinya yang sedang haid, dan jika dia
terlanjur melakukan itu maka harus merujuknya lagi dan menunggu sampai
suci. Kemudian jika telah suci maka hendaknya ia menalak dengan tidak
menggaulinya lebih dahulu. Akan tetapi yang lebih utama adalah hendaknya
dia membiarkan istrinya haid lagi, baru kemudian menalaknya dalam masa
suci dari haid yang ke dua ini.

Apabila seorang suami telah menalak istrinya di masa suci ini (dengan
tidak menggaulinya lebih dulu) maka hendaknya dia membiarkan hingga
habis masa iddahnya. Seorang suami mempunyai hak untuk rujuk (kembali)
sebelum habis masa tiga kali haid dari istri yang ditalaknya, atau belum
habis masa iddahnya. Jika wanita tersebut telah mengalami tiga kali haid
maka berarti telah selesai masa iddahnya sehingga wanita tersebut halal
untuk dinikahi oleh laki-laki lain. Jika mantan suaminya ingin kembali
lagi maka dia harus khitbah (melamar) lagi dan melangsungkan akad dengan
akad yang baru.

Talak hendaknya tidak dilakukan dalam keadaan sedang marah.

Hendaknya ada saksi atas terjadinya talak tersebut.

Hendaknya menalak dengan cara yang baik, bukan cara-cara buruk, bukan
dengan kalimat yang buruk, penuh kebencian dan permusuhan.

Termasuk salah satu keluwesan dan keindahan hukum Islam adalah
disyari’atkannya beberapa bilangan talak. Ini dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada para suami untuk menguji coba keputusannya. Jika
memang keputusannya untuk talak adalah tepat, maka hendaklah dia
bersabar dan melepaskan istrinya tersebut. Dan jika ternyata sang suami
salah dalam mengambil keputusan atau dia tidak mampu bersabar maka dia
dapat meraih kembali apa yang baru saja terlepas. Jumlah talak adalah
tiga kali talak, sebagai batas maksimal sehingga setelah itu tidak ada
talak lagi.

Demikianlah di antara beberapa adab talak syar’i, maka apakah kaum
muslimin telah memperhatikan adab-adab ini? Sungguh kalau kita
perhatikan maka masih amat banyak kaum muslimin yang tidak tahu masalah
ini, tidak faham terhadap hukum-hukum berkaitan dengan talak. Dan yang
lebih disayangkan lagi adalah masih ada di antara umat Islam yang
terpelajar sekali pun tidak mengetahui permasalah seputar talak. Ini
merupakan indikasi bahwa masih banyak ummat Islam yang beramal tanpa
ilmu, atau kurang perhatian terhadap ilmu, atau enggan meredam hawa
nafsu dengan kendali syariat. Maka amat banyak kita dapati kasus
perceraian hanya dengan sebab yang sangat sepele, atau menjatuhkan cerai
ketika sedang ada pertengkaran, atau seorang suami menceraikan istrinya
yang sedang haid atau dia suci namun telah digauli lebih dahulu
sebelumnya. Kemudian setelah sadar akan kekeliruannya baru bertanya
kepada para ulama atau mufti, dan yang lebih menyedihkan lagi terkadang
ada di antara suami yang merubah alur cerita tidak sesuai dengan fakta,
dengan tujuan agar mendapatkan fatwa sesuai dengn yang diinginkannya.

Dengan dijatuhkannya talak satu maka bisa jadi seorang istri dirujuk
lagi oleh suaminya, dan kembali menjadi satu keluarga bersama
anak-anaknya, sebagaimana firman Allah, artinya,
Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu
hal yang baru. (QS. 65:1)

Seorang istri jika ditalak oleh suaminya dengan talak raj’i (talak yang
bisa rujuk dalam masa iddah) maka selayaknya dia tetap tinggal bersama
serumah dengan suaminya, dan masing-masing pihak berusaha mencari jalan
keluar barangkali akan terjadi rujuk, baik dengan ucapan ataupun
perbuatan suami. Seandainya ummat Islam mau mengikuti petunjuk
Kitabullah dan as-Sunnah serta menerapkan adab-adab yang diwajibkan atau
dianjurkan maka niscaya tidak akan menghadapi berbagai masalah
bertubi-tubi dan tak terhitung. Amat banyak problem rumah tangga yang
pada akhirnya berujung dengan penyesalan dan kerugian. Lebih-lebih jika
suami terlanjur menjatuhkan talak tiga atau talak yang tidak ada rujuk
lagi, maka segala penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi. Berapa banyak
para suami dan istri yang menyesal, berapa banyak anak-anak yang
terlantar dan berantakan kehidupannya, gara-gara sebuah keputusan dan
pertimbangan yang kurang matang.

Apa yang disyari’atkan Allah terkait dengan masalah talak ini
benar-benar mengandung hikmah yang mendalam, di antaranya adalah
mempersempit ruang gerak para suami agar tidak mudah atau gampang
menjatuhkan talak. Sehingga Allah mengaturnya agar tidak menalak ketika
sang istri sedang haid, atau ketika dia suci namun sudah digauli lebih
dahulu. Hal ini untuk meredam rencana seorang suami yang akan menalak
istrinya serta memberikan kesempatan untuk berfikir dan mempertimbangkan
kembali. Tidaklah bagus dan proporsional jika seorang suami menjatuhkan
talak terhadap istrinya kecuali ketika dia dalam sikap dan keadaan adil
terhadap keputusannya.

Seharusnya seorang laki-laki terlebih dahulu mempertimbangkan
masak-masak ketika memilih istri. Hendaknya jangan menikahi wanita yang
tidak diinginkan dan hendaknya siap menerima keadaan sang istri tersebut
apa adanya (qana’ah), lebih-lebih bagi mereka yang ada rencana untuk
ta’addud (poligami). Karena pada umumnya orang yang sering menikah maka
dia sering mencerai juga, padahal wanita adalah syaqaiq (bagian) dari
laki-laki, berasal dari jiwa yang satu. Mereka bukanlah mainan untuk
dipermainkan, bukan untuk berbangga-banggaan seorang laki-laki karena
banyak nenikahi wanita dan banyak mencerai.

Bahkan prinsip dasar pernikahan dalam Islam adalah menikahi wanita untuk
menjadi istrinya sepanjang hidup. Apabila pernikahan antara seorang
laki-laki dan perempuan telah berlangsung maka babak selanjutnya adalah
peran kedua belah pihak untuk menjawab berbagai tantangan dan problem
rumah tangga, karena rumah tangga tidak akan sepi dari masalah. Seorang
suami tidak dibolehkan menjadikan talak sebagai senjata pamungkas untuk
mengancam, menekan dan memprovokasi istrinya, sedikit-sedikit bilang,
“Awas kamu akan kuceraikan.” Ini selain manyakiti batin istri juga akan
menambah keretakan rumah tangga dan menjauhkan hati suami dan istri.
Namun hendaknya talak merupakan akhir dari pemecahan suatu masalah
setelah berbagai cara yang ditempuh menemui jalan buntu dan diperkirakan
jika terus dipertahankan maka keadaan rumah tangga semakin memburuk.

Kami memohon kepada Allah agar Dia memperbaiki kondisi kaum muslimin,
dan agar memberikan taufik kepada mereka untuk menempuh jalan Islam.
Sesungguhnya Dia adalah Pemegang segala urusan dan Maha Kuasa untuk
melakukan semua itu.

Istri yang ingin Melepaskan Diri dari Suaminya ?

Ada pertanyaan yang menghantui kebanyakan orang, yaitu, “Jika talak itu
berada di tangan laki-laki sebagaimana yang kita ketahui
alasan-alasannya, maka apa wewenang yang diberikan oleh syari’at Islam
kepada wanita? Dan bagaimana cara menyelamatkan dirinya dari cengkeraman
suaminya jika ia tidak suka hidup bersama karena tabi’atnya yang kasar,
atau akhlaqnya yang buruk, atau karena suami tidak memenuhi hak-haknya
atau karena lemah fisiknya, hartanya, sehingga tidak bisa memenuhi
hak-haknya atau karena sebab-sebab lainnya.”

Sebagai jawabannya adalah, “Sesungguhnya Allah SWT Yang Bijaksana telah
memberikan kepada wanita beberapa jalan keluar yang dapat membantu
wanita untuk menyelamatkan dirinya, antara lain sebagai berikut:

1. Wanita membuat persyaratan ketika aqad bahwa hendaknya ia diberikan
wewenang untuk bercerai. Ini boleh menurut Imam Abu Hanifah dan Ahmad.
Dalam hadits shahih dikatakan, “Persyaratan yang benar adalah hendaknya
kamu memenuhinya selama kamu menginginkan halal kemaluannya.”

2. Khulu’, wanita yang tidak suka terhadap suaminya boleh menebus
dirinya, yaitu dengan mengembalikan maskawin yang pernah ia terima atau
pemberian lainnya. Karena tidaklah adil jika wanita yang cenderung untuk
cerai dan merusak mahligai rumah tangga, sementara suaminya yang
menanggung dan yang dirugikan. Allah SWT berfirman,

“Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat
menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang
bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus diri. . .” (Al Baqarah:
229)

Di dalam hadits diceritakan bahwa isteri Tsabit bin Qais pernah mengadu
kepada Rasulullah SAW tentang kebenciannya kepada suaminya. Maka Nabi
SAW bersabda kepadanya, “Apakah kamu sanggup menggembalikan kebunnya,
yang dijadikan sebagai mahar” maka wanita itu berkata, “Ya.” Maka Nabi
SAW memerintahkan Tsabit untuk mengambil kebunnya dan Tidak lebih dari itu.

3. Berpisahnya dua hakam (dari kedua belah pihak) ketika terjadi
perselisihan. Allah SWT berfirman:

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka
kirimkanlah seorang hakam dan keluarga laki-laki dan seorang hakam dari
keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan
perbaikan, niscanya Allah memberi taufik kepada suami isteri ini.”

Penamaan Al Qur’an terhadap Majlis keluarga ini dengan nama “Hakamain”
menunjukkan bahwa keduanya mempunyai hak memutuskan (untuk dilanjutkan
atau tidak). Sebagian sahabat mengatakan kepada dua hakam, “Jika kamu
berdua ingin mempertemukan, pertemukan kembali, dan jika kamu berdua
ingin memisahkan maka pisahkanlah.

4. Memisahkan (menceraikan) karena lemah syahwat, artinya apabila
seorang lelaki itu lemah dalam hubungan seksual maka diperbolehkan bagi
seorang wanita untuk mengangkat permasalahannya ke hakim sehingga
hakimlah yang memutuskan pisah di antara keduanya. Hal ini untuk
menghindarkan wanita itu dari bahaya, karena tidak boleh saling
membahayakan di dalam Islam.

5. Meminta cerai karena perlakuan suami yang membahayakan, seperti
seorang suami yang mengancam isterinya, menyakitinya, dan menahan
infaqnya. Maka boleh bagi isteri untuk meminta kepada qadhi untuk
menceraikannya secara paksa agar bahaya dan kezhaliman itu dapat
dIhindarkan dari dirinya. Allah SWT berfirman:

“Janganlah kamu tahan mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan
demikian kamu menganiaya mereka…” (Al Baqarah: 231)

“Maka ditahan (dirujuk) dengan baik atau menceraikan dengan cara yang
baik…” (Al Baqarah: 229)

Di antara bahaya yang mengancam adalah memukul isteri tanpa alasan yang
benar.

Bahkan sebagian imam berpendapat bolehnya menceraikan antara wanita
dengan suaminya yang kesulitan, sehingga ia tidak mampu untuk memberikan
nafkah dan isterinya meminta cerai. Karena hukum tidak membebani dia
untuk bertahan dalam kelaparan dengan suami yang fakir. Sesuatu yang ia
tidak bisa menerima sebagai realisasi kesetiaan dan akhlaq yang mulia.

Dengan solusi ini maka Islam telah membuka kesempatan bagi wanita
sebagai bekal persiapan untuk menyelamatkan dirinya dari kekerasan suami
dan penyelewengan kekuasaan suami yang tidak benar.

Kapan dan Bagaimana Perceraian itu Dilakukan?

Islam tidak mensyari’atkan talak (perceraian) pada setiap waktu dan
setiap keadaan. Sesungguhnya talak yang diperbolehkan sesuai dengan
petunjuk Al Qur’an dan As-Sunnah adalah hendaknya seseorang itu
pelan-pelan dan memilih waktu yang sesuai. Maka tidak boleh mencerai
istrinya ketika haid, dan tidak boleh pula dalam keadaan suci sedangkan
ia mempergaulinya. Jika ia melakukan hal itu maka talaknya adalah talak
yang bid’ah dan diharamkan. Bahkan sebagian fuqaha; berpendapat
talaknya tidak sah, karena dijatuhkan tidak sesuai dengan perintah Nabi
SAW Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melakukan perbuatan tanpa
dilandasi perintah kami maka itu tertolak (tidak diterima).
Dan wajib bagi seseorang yang mentalak bahwa dia dalam keadaan sadar.
Apabila ia kehilangan kesadaran, terpaksa, atau dalam keadaan marah yang
menutup ingatannya sehingga ia berbicara yang tidak ia inginkan, maka
menurut pendapat yang shahih itu tidak sah. Berdasarkan hadits, “Tidak
sah talak dalam ketidaksadaran.” Abu Dawud menafsirkan hadits ini dengan
‘marah’, dan yang lain mengartikan karena ‘terpaksa'. Kedua-duanya benar.

Dan hendaklah orang yang mencerai itu bermaksud untuk mencerai dan
berpisah dari isterinya. Adapun menjadikan talak itu sebagai sumpah atau
sekedar menakut-nakuti, maka tidak sah menurut pendapat yang Shahih
sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama salaf dan ditarjih oleh Al
R16;Allamah lbnul Qayyim dan gurunya Ibnu Taimiyah.

Jika semua bentuk talak ini tidak sah maka tetaplah talak yang diniati
dan dimaksudkan yang berdasarkan pemikiran dan yang sudah dipelajari
sebelumnya. Dan ia melihat itulah satu-satu jalan penyelesaian untuk
keselamatan dari kehidupan yang ia tidak lagi mampu bertahan. Inilah
yang dikatakan Ibnu Abbas, “Sesungguhnya talak itu harena diperlukan.̶1;
Yang Dilakukan Setelah Talak

Perceraian yang terjadi tidak harus memutuskan hubungan suami isteri
sama sekali, yang kemudian tidak ada jalan menuju perbaikan. Karena
talak seperti dijelaskan dalam Al Qur'an memberikan bagi setiap orang
yang bercerai untuk mengevaluasi dan mempelajari kembali. Oleh karena
itu talak terjadi satu kali, satu kali. Apabila kedua kalinya tidak juga
bermanfaat maka terjadilah talak ketiga yang memutuskan hubungan
selamanya, sehingga tidak halal baginya setelah itu.

Maka mengumpulkan tiga talak dalam satu ucapan itu bertentangan dengan
syari at Al Qur’an. Perceraian tidak mengharamkan bagi wanita untuk memperoleh nafkah selama
masa iddah, dan tidak boleh bagi suami mengeluarkan isterinya dari
rumah. Bahkan wajib atas suami untuk membiarkan sang istri tinggal di
rumahnya dekat dengan dia, barangkali dengan begitu kerukunan akan
kembali dan hati menjadi jernih. Allah SWT berfirman:

“Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal
yang baru.” (At-Thalaq: 1)

Perceraian tidak memperbolehkan bagi seseorang untuk memakan mahar
(maskawin) yang telah diberikan kepada isterinya atau meminta kembali
mahar atau segala sesuatu yang telah diberikan kepada isterinya sebelum
perceraian, Allah SWT berfirman:

“Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu
berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. (Al Baqarah: 229)

Begitu pula isteri yang ditalak itu berhak memperoleh mutR17;ah
sebagaimana ditetapkan oleh kebiasaan. Allah SWT berfirman:

“Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh
suaminya) mut’ah menurut yang ma’ruf, sebagai suatu kuwajiban bagi
orang-orang yang bertaqwa” (Al Baqarah: 241)

Selain itu tidak halal bagi suami (yang mentalak) bersikap keras
terhadap isterinya atau menyebarkan keburukannya atau menyakiti dirinya
dan keluarganya. Allah SWT berfirman:

“Talak (yang dapat dirujuki) itu dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi
dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. (Al
Baqarah: 229)

“Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. (Al Baqarah: 237)

Inilah talak yang disyari'atkan oleh Islam. Sungguh itu merupakan
terapi yang diperlukan pada saat dan alasan yang tepat, dengan tujuan
dan cara yang benar.

Agama Masehi Katolik mengharamkan talak secara mutlak kecuali dengan
alasan zina menurut Katolik Ortodox, sehingga mayoritas kaum Masehi
Kristen keluar dari hukum yang mereka yakini yaitu haramnya talak.
Itulah yang membuat sebagian besar negara-negara Kristen memberlakukan
hukum buatan mereka sendiri yang memperbolehkan cerai tanpa memakai
persyaratan-persyaratan sebagaimana hukum Islam dengan segala
ketentuan-ketentuan serta adab-adabnya. Maka tidak heran jika mereka itu
bisa bercerai dengan sebab-sebab yang sepele (ringan) dan akhirnya
kehidupan rumah tangga mereka terancam berantakan dan hancur.

Sabtu, 08 Januari 2011

Imagined Persebaya

Benedict Anderson, seorang peneliti tentang nasionalisme, punya teori bagus dan selalu dikutip: imagined community. Komunitas yang terbayangkan. Dalam teori Anderson ini, sebuah bangsa pada dasarnya adalah sebuah komunitas yang dibayangkan. Saya tinggal di Jember tidak pernah ke Papua atau punya sanak kerabat warga asli Dayak. Namun, kami memiliki perasaan imajinatif, sesuatu perasaan yang terbayangkan, bahwa kami adalah satu bangsa Indonesia.

Teori Anderson ini secara umum bagus dan bisa diperluas untuk menjelaskan fenomena lain tentang sebuah entitas dan komunitas yang melampaui puak. Teori ini juga bisa menjelaskan kepada Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, tentang mengapa sebagian besar pendukung Persebaya menentang kebijakannya yang mengharuskan tim Bajul Ijo itu berganti nama jika ingin mendapat ijin laga Liga Primer Indonesia.

Hingga tulisan ini dibuat, Kapolda Jatim Badrodin Haiti memang hanya akan memberikan ijin laga awal melawan Bandung FC, jika Persebaya mengubah nama. Alasan yang disajikan salah satunya masalah keamanan.

Persebaya adalah klub sepakbola dengan sejarah panjang. Meminjam istilah para penggemar Barcelona, 'ini bukan sekadar sebuah klub'. Lahir 18 Juni 1927, klub ini sudah menjadi bagian dari pertumbuhan kota ini, dan perjuangan warganya melawan penindasan penjajah. Persebaya menjadi salah satu simbol perlawanan dan identitas kota.

Pasang-surutnya prestasi tidak pernah menyurutkan dukungan terhadap Persebaya. Bahkan, basis pendukung Persebaya meluas melampaui kota Surabaya sendiri. Di Mojokerto,  menyebutkan, kaos klub sepakbola yang paling laris adalah kaos bertema Persebaya.

Di Jember, sebuah kota yang berjarak lima jam perjalanan dari Surabaya, ratusan anak mudanya bersedia datang ke Tambaksari untuk menyaksikan langsung tim hijau-hijau. Luasnya dukungan terhadap Persebaya ini bahkan masih terlihat, walau klub ini tidak pernah lagi menjadi juara nasional sejak 2004 dan bahkan sempat bermain di divisi setingkat di bawah kasta tertinggi.

Saat Persebaya dipaksa degradasi dari Liga Super Indonesia oleh PSSI musim lalu, pengurus mendapat dukungan penuh dari Bonek untuk melakukan perlawanan. Di Jakarta, sejumlah Bonek berunjukrasa di depan kantor PSSI dan KONI. Aksi tanda tangan dan cap jempol darah digalang di Surabaya. Terakhir, Bonek berunjukrasa dan menyampaikan pernyataan sikap di markas FIFA di Swiss, serta melaporkan karut-marutnya sepakbola nasional secara umum di bawah kepemimpinan Nurdin Halid.

Dukungan penuh dan heroik juga diberikan saat pengurus Persebaya di bawah kepemimpinan Saleh Ismail Mukadar memulai era baru, dan memilih bergabung dengan Liga Primer Indonesia. Ancaman PSSI untuk memberikan sanksi berat kepada Persebaya yang memilih keluar dari Divisi Utama tak dihiraukan. Seorang Bonek pernah mengatakan kepada saya: biarpun Persebaya didegradasi ke Divisi 100 sekalipun, asalkan itu karena melawan kesewenang-wenangan Nurdin Halid, ia tetap akan mendukung.

Sejarah Ganti Nama

Menilik sejarahnya, pergantian nama Persebaya bukanlah barang haram. Namun, harus diingat pula, pemberian nama tertentu terhadap klub ini mengandung makna historis fase perjuangan bangsa, dan bukan asal mengubah nama.

Awal berdiri, Persebaya memakai nama berbahasa Belanda, yakni Soerabaia Indonesische Voetbal Bond. Penggunaan nama Indonesische atau Indonesia ini bukan asal tempel, karena untuk menunjukkan identitas pembeda dan perlawanan dengan klub lain bikinan Belanda, Soerabaia Voetbal Bond.

Nama ini kemudian 'dinasionalisasi' menjadi Persatoean Sepakbola Indonesia Soerabaja (Persibaja). Sekali lagi, penggunaan nama Indonesia dilekatkan sebagai identitas bangsa dan negara yang masih muda dan baru merdeka. Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya. 'Indonesia' dihilangkan, karena ada penilaian Indonesia sudah merdeka, sehingga Persebaya tak perlu melakukan pembedaan dengan klub lain. Nama Persebaya bertahan hingga saat ini.

Dari sini jelas, mengubah nama Persebaya (sekali lagi) saat memasuki Liga Primer Indonesia tentu tidaklah haram. Namun, untuk kali ini, nama dan perubahannya bukanlah hal sederhana. Pengurus dan pendukung Persebaya LPI menolak mengubah nama, karena mengubah nama berarti mengakui kebenaran langkah PSSI dan menyatakan kalah terhadap intervensi dari kepengurusan Nurdin Halid.

Jika saja perubahan nama ini dilakukan di tengah suasana klub yang kondusif dan tanpa ada dualisme, mungkin prosesnya tidak akan sealot sekarang. Mungkin ada ketidaksetujuan, namun tak akan ada perlawanan keras. Boleh jadi dalam suasana damai, Persebaya bisa saja memodifikasi nama menjadi Persebaya United, Persebaya FC, atau bahkan mungkin Surabaya FC.

Saat ini bagi pengurus Persebaya dan Bonek, memertahankan nama Persebaya adalah bagian dari ikhtiar perlawanan terhadap kezaliman PSSI. Sebagaimana teori Anderson, Persebaya mendadak menjadi pengikat sebuah komunitas yang terbayangkan dalam sebuah perjuangan reformasi sepakbola Indonesia.

Diakui atau tidak, keputusan Persebaya melawan dan mundur dari Divisi Utama, jauh-jauh hari sebelum Liga Primer Indonesia bisa dipastikan digelar, adalah sebentuk keberanian luar biasa. Padahal, bagi Persebaya, tak sulit tentunya untuk kembali ke Liga Super pada musim berikutnya.

Jika saja LPI berhasil diganjal dan Persebaya urung bermain di Divisi Utama, maka bisa dipastikan klub ini akan terdegradasi ke Divisi I. Namun dalam sejarahnya di masa perang kemerdekaan, rakyat kota ini memang tak pernah mengenal 'berkaki dua' atau bersikap abu-abu dalam melawan.

Surabaya tak tertaklukkan. Justru akhirnya PSSI yang keder, dan melakukan politik belah bambu: membuat Persebaya terpecah dua. Persebaya versi Wisnu Wardhana yang direstui PSSI memilih tetap bermain di Divisi Utama. Para pemain dan pelatih pun dicabut dari Persatuan Sepakbola Indonesia Kutai Barat (Persikubar). Divisi Utama musim ini baru digelar setelah beberapa kali mundur dari jadwal, setelah Persebaya Wisnu Wardhana ini dipastikan mengikuti kompetisi. Tentunya dengan mengorbankan Persikubar yang kehilangan sebagian besar anggota skuadnya untuk mengikuti Divisi Utama.

Belakangan Persebaya beraroma Persikubar ini yang lebih diakui oleh Polda Jatim, entah apa alasannya. Persebaya versi Wisnu Wardhana ini bisa melenggang menyelenggarakan pertandingan dengan menggunakan nama Persebaya. Sementara, Persebaya yang menyeberang ke Liga Primer Indonesia justru dipaksa berganti nama. Dalam pertandingan amal melawan Indo Holland, Persebaya terpaksa berganti nama menjadi Surabaya FC.

Kapolda khawatir, jika ada dua nama Persebaya yang diberi izin, bisa mengancam keamanan. Namun, fakta bicara, terpecahnya Persebaya tidak memunculkan benturan fisik di akar rumput. Tidak ada benturan keras sesama Bonek sebagaimana dikhawatirkan.

Warga Surabaya dan pendukung Persebaya punya cara sendiri untuk melawan. Mereka memboikot pertandingan Persebaya Divisi Utama. Tidak pernah dalam sejarah sepakbola Surabaya, saya melihat pemboikotan yang semasif ini. Terakhir, Bonek memboikot Persebaya adalah saat melakukan sepakbola gajah melawan Persipura di Tambaksari musim kompetisi perserikatan 1987/1988. Saat itu, Stadion Gelora 10 Nopember nyaris kosong. Padahal, kala itu, sekali main di kandang, biasanya penonton bisa mencapai 40 ribu lebih dan meluber hingga sentelban.

Kejadian itu terulang lagi. Persebaya Divisi Utama kesulitan mengumpulkan penonton dalam jumlah besar. Jangankan 20 ribu orang, menembus 10 ribu saja sulitnya minta ampun. Bahkan, penonton yang datang pernah hanya sekitar dua ribu orang. Padahal, panitia pelaksana sudah menurunkan harga tiket.

Sebaliknya, Persebaya yang bertanding di Liga Primer justru mampu membetot penonton lebih banyak. Bermain di laga amal 10 November 2010, saat hari kerja (rabu malam), dengan harga tiket lebih mahal daripada harga tiket Persebaya Divisi Utama, penonton berjejal. Saat itu panitia pelaksana meraup keuntungan sekitar Rp 300 juta.

Jika sebuah pertandingan sepakbola adalah sebuah referendum terhadap sebuah pilihan, maka jumlah penonton Persebaya Divisi Utama dan Persebaya Liga Primer sudah menunjukkan mana yang lebih diakui dan dicintai. Persebaya Divisi Utama bisa memenangkan hati Kapolda Jatim, namun tak pernah bisa memenangkan hati pendukung Persebaya.

Di luar intervensi PSSI dan desakan Kapolda Jatim agar Persebaya LPI berganti nama, ada desakan lain pula untuk berganti nama. Nama Persebaya dinilai kurang komersial di era sepakbola profesional dan kapitalistis. Secara umum, nama-nama klub di Indonesia (bekas perserikatan) memang cenderung monoton karena diawali dengan perse (persatuan sepakbola) atau persi (persatuan sepakbola Indonesia).

Ada banyak usulan nama baru yang cukup keren dan berbau 'English', seperti Surabaya Football Club, Surabaya United Football Club, atau nama lainnya. Pergantian nama ini diperkirakan akan lebih membuat Persebaya 'menjual' di mata sponsor.

Tapi benarkah dengan berganti nama, Persebaya akan lebih komersial? Ini yang kemudian bisa diperdebatkan. Nama sebuah merek (brand) dalam bisnis sepakbola terbentuk karena perjalanan panjang dan prestasi. Nama Persebaya, tanpa harus diubah sekalipun, masih menjadi jaminan mutu dalam sepakbola nasional kita.

Saya meyakini, stasiun televisi memberikan jatah siaran langsung kandang terbanyak dalam Liga Super musim 2009/2010 kepada Persebaya bukanlah tanpa alasan ekonomis. Jika alasan teknis yang digunakan, stadion di Bandung dan Jakarta cukup representatif untuk siaran sepakbola. Namun Persebaya justru mendapat jatah lebih banyak, walaupun klub ini baru promosi dari Divisi Utama. Dan memang benar, siaran langsung laga Persebaya versus Persib musim lalu mencapai angka share 20.

Menjualnya nama itukah berada di balik politik belah bambu yang memecah-belah Persebaya? Bisa jadi. Yang terang, diakui atau tidak, Persebaya adalah salah satu klub di Indonesia yang memiliki jumlah penggemar yang besar.

Llano Mahardika, yang saat ini menangani bisnis Persebaya untuk Liga Primer Indonesia, juga enggan ganti nama karena menyangkut 'imagined community'. Dalam laman Facebooknya, ia menulis:

"Kalo ganti/nambah nama, mending bikin klub baru aja, ngapain konsorsium capek-capek berurusan membantu Saleh, Cholid dan pengurus-pengurus persebaya? Karena Persebaya itu sebuah kebanggaan entitas yang besar...Kalo masih ada yg usul nerimo perlakuan kayak gitu..berarti mana integritasnya..."

Penyelesaian Sengketa

Bagaimana menyelesaikan sengketa ini? Kekhawatiran Kapolda bahwa dualisme Persebaya ini bakal memunculkan konflik horisontal sejauh ini tak menemui kenyataan. Maka, alangkah baiknya jika kepolisian memberikan ijin penyelenggaraan kepada Persebaya di Liga Primer Indonesia tanpa mengubah nama. Biarkanlah rakyat Surabaya memilih, mana Persebaya yang akan didukung. Dalam terma kapitalisme: biarkan pasar yang menentukan pilihan.

Menghalangi Persebaya memakai namanya di Liga Primer justru dikhawatirkan memunculkan kerawanan. Saat ini, di laman-laman grup Facebook milik Bonek sudah muncul seruan agar melakukan aksi unjukrasa di markas Polda karena persoalan nama tersebut. Kita tentu tak ingin ini terjadi, mengingat situasi selama ini sudah kondusif. Jangan sampai urusan nama ini membenturkan warga dengan kepolisian.

Penyelesaian lain tentu saja di jalur pengadilan. Dua kubu yang sama-sama mengklaim nama Persebaya harus bertarung di hadapan hakim. Biarkanlah hakim yang menentukan. Ini alternatif sulit tapi terpaksa dilakukan. Selama proses hukum itu, nama Persebaya boleh digunakan oleh dua kubu.

Yang terang, hari ini, dengan teori Imagined Community, publik tahu: Persebaya mana yang berhasil mengikat warga Surabaya dan pendukungnya dalam ikatan imajinatif. "Persebaya yang ada Mat Halil, Andik Vermansyah, Endra Pras, pelatihnya Aji Santoso, pemain asingnya John Tarkpor, dan tukang pijatnya Mat Drai..." demikian tulis salah satu penggemar Persebaya di sebuah laman Facebook. karena Identitas, memang tak akan tergantikan.

Tauhid??

Saking pentingnya bab Tauhid dalam rangka “mengimani” Allah sehingga para ulama menyusun “rumus” yang dijadikan maraji’ (rujukan) untuk mengenal bab tauhid, umumnya umat Islam (kalau di Indonesia misalnya warga NU) menganut manhaj aqidah “Asy’ariyah” yang dipelopori oleh Abu Hasan al-Asyari dan Abu Manshur al-Maturidi, di dalam mengenal Allah mereka melalui pendekatan shifat 20 (wujud, qidam, baqa..dst) sedangkan kita sebagai golongan ahli Sunnah (QH) lebih cenderung pada 3 konsep Tauhid yang dirumuskan oleh Syaikh Ibn Taimiyah; Rububiyah, Uluhiyah dan Asma’ wa Shifat.

3 konsep Tauhid tsb di dalam jokam senantiasa disebut saat syahadat khotbah jum’at yg kedua; wa asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarikalah, fi Rububiyyatihi, wa Ilahiyyatihi wa asma’ihi wa shifatih.

Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah, mengimani Allah sebagai Rabb, yaitu; hanya Dialah (Allah) Tuhan sang pencipta, pemilik penguasa sekaligus pemelihara seluruh alam semesta, Dialah pemberi rezeki bagi setiap yang bernyawa, Dialah juga mengatur setiap perkara, dsb

Umumnya Manusia bahkan yang kafirpun mengimani keberadaan Allah (tentu dengan sebutan dan konsep yang berbeda-beda) sebagai Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta, hal ini sebagaimana yang difirmankanNya;

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka; Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan yang menundukkan matahari dan bulan? Tentu sekali mereka akan menjawab; Allah, maka bagaimanakahh mereka dipalingkan dari jalan yang benar”. QS. Al-Ankabut : 61

Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka; Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air pada bumi sesudah matinya?Tentu mereka akan menjawab:Allah,katakanlah,segala puji bagi Allah ,tetapi kebanyakkan mereka tidaklah memahaminya”. QS. al-Ankabut : 63
Dan masih ada lagi pada surah al-Mukminun ayat 84 sehingga 89

Itulah jawaban orang-orang kafir dan Musyrik, menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka mengakui atas Tauhid Rububiyyah Allah, ada fenomena yang menarik yang menjadi bukti nyata bahwa ternyata orang yang tidak percaya pada Tuhan (freethinker) juga sering marah kepada Tuhan (berarti mereka sebenarnya percaya “ada”nya Tuhan, sebagaimana yang ditulis dalam Tempo interaktif terbitan hari ini (Senin, 03 Januari 2011);

Menurut studi dalam Journal of Personality and Social Psychology edisi Januari, hampir dua dari tiga orang dilaporkan pernah marah kepada Tuhan. Mereka mayoritas marah karena menilai Tuhan bertanggung jawab atas kejadian-kejadian buruk dalam kehidupan mereka.Orang-orang yang dikabarkan lebih religius sulit marah kepada Tuhan saat hal-hal buruk menimpa mereka.

"Orang-orang yang lebih religius jarang marah. Mereka mungkin hanya berpikir Tuhan menyebabkan kejadian buruk, tetapi mereka menilai ada hikmah di balik kejadian buruk itu. Mereka mengatakan, 'Tuhan menguji saya agar saya lebih kuat lagi'," ujar Julie Exline, seorang psikolog dan profesor di Case Wester Reserve University in Cleveland yang juga menulis studi tersebut.

Studi yang dilakukan Exline menganalisis hasil lima studi sebelumnya yang menilai hubungan manusia dengan Tuhan, terutama saat-saat seseorang mengalami krisis pribadi atau sedang kecewa. Yang menarik dari studi tersebut, orang-orang yang tidak percaya Tuhan atau mempertanyakan keberadaan Tuhan, dikabarkan lebih marah kepada Tuhan ketimbang orang-orang yang percaya dengan Tuhan.
Itulah hakikatnya, akan tetapi sekalipun mereka mepercayai Tuhan, di sisi lain mereka telah mengingkari pada satu lagi bahagian tauhid yang lain, iaitu Tauhid Uluhiyah, apakah Tauhid Uluhiyah itu ?

Tauhid Ilahiyah/Uluhiyah

Tauhid Ilahiyah, mengimani Allah sebagai Ilah, yaitu; hanya Dialah (Allah) Tuhan berhak disembah, tempat meminta pertolongan dari segala kesulitan, tempat kita meratap dan berdoa sesuai dengan ayat yang kita baca dalam surah al-Fatihah;

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in; hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan. QS al-Fatihah : 4

Saking pentingnya pemahaman bab Tauhid Ilahiyah ini sehingga Rasulullah s.a.w menanamkannya kepada muridnya yang masih caberawit (kanak-kanak), yakni Ibnu Abbas r.a, beliau bersabda;

Wahai bocah, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; jagalah Allah maka Allah akan menjagamu, jagalah Allah maka kamu akan menjumpaiNya di hadapanmu, ketika kamu meminta maka mintalah kepada Allah, dan ketika kamu mohon pertolongan maka memohonlah kepada Allah...dts.HR at-Tirmidzi

Mengapa begitu pentingnya Tauhid Ilahiyah ini untuk kita fahami ? jawabnya; sebab banyak para “penyembah Allah” yakni mereka yang menetapi agama samawi (Yahudi, Nasrani dan Islam, dimana inti ajarannya adalah mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukannnya), namun kenyataannya dalam ibadah mereka banyak tercampur dengan kemusyrikan, bukan terhadap kedudukan Allah sebgai Rabb (Tuhan pencipta) akan tetapi yang mereka sekutukan adalah kedudukan Allah sebagai Ilah (Tuhan yang disembah).

Note : Alhamdulillah dalam nasehat Abah akhir2 ini telah "dimasukkan" bab Tauhid.

Di dalam nasehat Abah senantiasa diingatkan agar kita semua menghidup-hidupkan nasehat, baik yg didapuk jadi kiai ataupun rukyah, hendaklah memiliki mental; bisa memberi dan menerima nasehat, dan dalam ketaathan diberi batasan yaitu taat bil ma’ruf (selama tidak maksiat) hal ini penting sekali agar kita tidak terjerumus pada perbuatan taqlid buta yang mengarah pada kemusyrikan, sbgmn yg dipegang-teguh oleh sebagian dari orang2 NU dg prinsip; suwargo neroko nderek Gus Dur; ke surga atau ke neraka yang penting ikut Gus Dur. Subhanallah !

Adiy bin Hatim sebagai mantan Nasrani pernah “membantah” ayat yang sedang dibaca oleh Rasulullah s.a.w :
Mereka (Nasrani) menjadikan para Pendeta dan Rahib mereka sebagai persamaan Tuhan selain Allah. dst. QS. At-Taubah : 31

Adiy berkata wahai Rasulullah kami (orang Nasrani tidak) pernah menyembah mereka (Pendeta dan Rahib), kemudian beliau bertanya; bukankah ketika para Pendeta dan Rahib mengharaman perkara yang dihalalkan oleh Allah mereka turut mengharamkannya, dan ketika para Pendeta dan Rahib menghalalkan perkara yang diharamkan oleh Allah mereka turut menghalalkannya ? aku (Adiy) menjawab; ya, beliau bersabda; itulah penyembahan mereka Nasrani kepada para Pendeta dan Rahib. Tafsir at-Thabari : 12925

Kesimpulannya; Taat adalah kewajiban bagi setiap kita, namun taat dengan tanpa mempertimbangkan maksiat dan tidaknya, adalah “taqlid”, sedangkan “taqlid” jika sudah masuk dalam bab halal-haram itu termasuk syirik, dan syirik adalah dosa yang tidak terampuni.

Ya Allah kami mohon perlindungan kepadaMu dari perbuatan menyekutukanMu dengan sesuatu, yang kami ketahui (sadari) dan kami mohon ampun kepadaMu dari sesuatu(kemusyrikan) yang kami tidak ketahui (sadari)nya

Jumat, 07 Januari 2011

Bonek akan Hadiri Pembukaan LPI

Bonek dari Jawa Tengah akan hadir dalam pembukaan Liga Primer Indonesia, di Stadion Manahan Solo, Sabtu (8/1/2011). Mereka sudah berkoordinasi dengan pengurus Pasoepati.

Hendro, salah satu Bonek Solo, mengatakan, yang rencananya datang terkoordinasi ada sepuluh orang. "Apabila ada apa-apa dengan kami, dengan catatan bukan dari kami yang berbuat ulah, maka Ultras Pasoepati akan melindungi kami. Apabila kami yang duluan berbuat ulah, mereka tidak menjamin keamanan kami di sini," katanya kepada beritajatim.com, Jumat petant (7/1/2011).

Rencananya, Bonek akan datang dengan mengenakan atribut. Namun, ada saran agar mereka tidak datang dengan beratribut, mengingat belum semua Pasoepati sepakat berdamai dengan Bonek. "Kami sementara tidak menggunakan atribut Bonek. Sebenarnya kami tidak takut menggunakan atribut, cuma kami harus bisa menjaga keamanan diri kita sendiri," kata Hendro.

Selama ini, Bonek dan Pasoepati berseberangan. Aksi saling lempar batu terjadi antara kedua belah pihak, setiap kali kereta api yang ditumpangi Bonek melintasi Solo. Saat ini, ada semangat untuk mendamaikan kedua belah pihak dari Bonek maupun Pasoepati. Apalagi, ada memori manis, Pasoepati dan Bonek bisa saling berkunjung. Saat itu Pasoepati mendukung Pelita Solo.

Hendro menegaskan, kedatangan Bonek ke Solo adalah untuk menyaksikan perubahan dalam sepakbola Indonesia. "Sejauh ini komunikasi kami dengan Pasoepati sangat baik. Mereka sebagian besar menginginkan damai dengan Bonek, begitu pula sebaliknya. Hanya harus pelan-pelan, tidak bisa secara langsung, semua masih butuh proses," katanya.

Pada dasarnya, Bonek dan Pasoepati tidak pernah memiliki sejarah permusuhan. "Perdamaian ini semoga akan segera terwujud," kata Hendro, mengenang saat dua ribu suporter Pasoepati datang ke Tambaksari.

PSSI: Naturalisasi Bukanlah Solusi?

Dunia sepakbola Indonesia terus membuka kesempatan bagi pemain asing untuk membela Indonesia, melalui mekanisme naturalisasi. Kendati demikian, PSSI mengakui bahwa naturalisasi bukanlah solusi untuk menghasilkan pemain sepakbola andal di masa depan. Naturalisasi, hanya salah satu cara untuk menggairahkan dunia sepakbola nasional masa kini.
Dunia sepakbola Jepang, mulai bergairah di pertengahan tahun 80-an. Hal ini antara lain disebabkan karena naturalisasi sejumlah pemain asing. Wagner Lopes dan Alessandro Dos Santos dari Brazil merupakan beberapa pemain naturalisasi yang sempat membela Jepang di Piala Dunia.
Indonesia pun tampaknya tertarik mengikuti jalur ini. Seleksi pemain naturalisasi Indonesia digelar, Jumat (7/1). Syarat calon, berprestasi menonjol di kancah internasional dan bersedia jadi warga negara Indonesia. Semua nama calon adalah pilihan pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl bersama Badan Tim Nasional (BTN).
"Naturalisasi hanya program jangka pendek saja. Pembinaan usia muda adalah solusi jangka panjang bagi persepakbolaan kita," ujar Ketua BTN Iman Arief seperti dilansir Liputan6 Petang.
Pengamat sepakbola Anton Sanjoyo pun mengungkapkan pendapat senada. "Walau (naturalisasi) tampak berjalan baik, Indonesia seharusnya memperbaiki sistem pembinaan atlet jangka panjang," kata Anton.
Sejumlah pemain asing hasil naturalisasi yang telah merumput di Tanah Air antara lain Christian Gonzales dan Irfan Bachdim, serta yang bakal menyusul Kim Jeffrey Kurniawan. Terakhir, warga Amerika Serikat keturunan Indonesia James Zaidan Saragih juga bertolak ke Tanah Air untuk mencoba peruntungannya.

Agar Hamil Anak Perempuan

Bagi wanita yang berencana hamil dan mendambakan bayi perempuan, dianjurkan diet 'hijau' dan nasi. Studi terbaru menemukan, wanita yang makan sayur, buah, dan nasi lebih cenderung memiliki anak perempuan.
Dalam penelitiannya, ilmuwan Belanda meminta 32 wanita yang memiliki anak laki-laki untuk mencoba diet tinggi kalsium dan magnesium.
Para wanita diminta mengasup makanan seperti salad dengan keju susu kambing, sayuran yang direbus dan kue-kue beras. Mereka dibatasi dalam menyantap makanan kaya kalium seperti kentang dan pisang. Kalium dipercaya memperbanyak peluang terjadinya anak laki-laki.
Seperti dimuat dalam Telegraph, para wanita juga diminta untuk melakukan hubungan seksual pada waktu tertentu dalam siklus ovulasi.
Hasilnya, dalam studi selama lima tahun, 26 orang wanita melahirkan anak perempuan. Hanya enam yang melahirkan anak laki-laki. Para peneliti percaya bahwa diet wanita sebelum kehamilan adalah faktor terkuat menentukan jenis kelamin anak, hingga 80 persen.
Hasil penelitian sesuai dengan nasihat lama yang menyarankan asupan makanan tertentu seperti bayam, kacang-kacangan dan brokoli agar memiliki anak perempuan. Diperkirakan, kadar mineral dalam darah mempengaruhi sel telur sehingga lebih mudah menerima kromosom perempuaan dari pria.
Konsultan gender Universitas Maastricht, akan melakukan penelitian sebaliknya dengan wanita yang telah memiliki anak perempuan dan ingin memiliki anak laki-laki.
Annet Norlander, pakar biologi di pusat penelitian tersebut mengatakan hasil studi dapat membantu orangtua untuk mempengaruhi jenis kelamin anak mereka di masa depan.

Enam Teknik Menggoda Si Dia

Kencan pertama biasanya menjadi pintu masuk ke hubungan cinta yang lebih mendalam. Itu sebabnya, ini menjadi momen terpenting untuk mendapatkan hati si dia.
Buku terbaru berjudul 'How to Make Anyone Fall in Love With You', karya Leil Lowndes menawarkan beberapa tips terbaik untuk membuat pria idaman jatuh cinta pada Anda.
Seperti dilansir Times Of India, dari banyak rumus kencan pertama yang diulas dalam buku itu, beberapa di antaranya merupakan tips merayu. Praktikkan enam teknik ini untuk merebut hatinya:
- Tatap mata si dia
Perayu andal biasanya memakai cara ini. Selalu perhatikan matanya. Ini teknik yang cukup manjur, karena kebanyakan pria selalu menginginkan wanita yang terpesona kepadanya.
- Senyuman
Senyuman tanpa dibuat-buat dapat menjadi cara paling efektif untuk memberika kesan pertama yang sempurna. Ini merupakan cara efektif untuk mendekatinya. Senyum manis bisa membuat Anda mengambil hatinya di kencan pertama.
Penampilan
Cara berpakaian saat kencan pertama sangat penting untuk diperhatikan. Kenakan baju yang bisa memesona si dia, seperti gaun mini yang dipadupadankan dengan sepatu bertumit kecil (kitten heels). Penampilan ini bisa memikat si dia, tanpa perlu terlihat vulgar.
- Mata bermain
Sementara mengobrol dengannya, biarkan mata Anda melakukan ‘perjalanan,’ tetapi tentu saja jangan terlalu liar, cukup di tempat aman seperti wajah dan matanya.
- Selera humor bagus
Tips penting lainnya, pastikan Anda selalu tertawa tiap kali mendengar lelucon yang dia lontarkan. Dan ketika berada dalam suatu kelompok, jadilah orang yang pertama untuk tertawa. Cara ini membawa Anda lebih dekat dengannya.
- Tunjukkan ketertarikan Anda pada ceritanya
Untuk pria, waktu ideal untuk mengajak seorang wanita kencan adalah saat dia sudah mengatakan sesuatu yang penting dengan kepribadiannya. Contohnya, bila dia mengatakan sesuatu yang spiritual, katakan bahwa Anda ingin mendengar lebih banyak tentang hal itu, mungkin saat makan malam nanti.

Kamis, 06 Januari 2011

Seleksi Timnas U-23 Indonesia Banjir Pemain Keturunan

Seleksi Timnas U-23, dibanjiri pemain keturunan. Badan Tim Nasional (BTN), mengundang enam nama pemain blasteran untuk mengikuti seleksi. Kalau lolos, proses naturalisasinya baru diurus.

"Pemain keturunan datang itu, kami undang untuk mengikuti seleksi, di Jakarta. Kalau lolos seleksi, baru kami akan urus proses naturalisasi mereka," ujar Deputi Bidang Teknis BTN, Iman Arif, dalam jumpa pers seleksi pemain timnas U-23, di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/1/2010).

"Mereka statusnya masih undangan. Kami lihat dulu kemampuannya dalam seleksi nanti. Kemampuan yang dimaksud bukan hanya skill individu, namun juga kemampuan bersama tim," tambah Iman.

Lebih lanjut Iman mengatakan, semua keputusan berada di tangan pelatih. Alfred Riedl yang akan menentukan siapa yang akan masuk.

"Kalau gagal, ya mereka akan dikembalikan ke tim dan nasib mereka."

Penggunaan pemain keturunan, bukan barang baru lagi di Indonesia. Sebelumnya Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim telah memperkuat timnas pada Piala AFF. Tren tersebut berlanjut. Dan PSSI dan BTN mengklaim, Kim Jeffrey Kurniawan sebagai pemain naturalisasi pertama di Indonesia.

Berikut pemain keturunan yang diundang BTN:
1. Stefano Lillipaly (FC Utrecht) -Bek Tengah-
2. Mark van de Mareel (FC Utrecht) -Bek-
3. James Zaidan (New York Cosmos) -Gelandang-
4. Andrea Bitar (FC Cannes) -Gelandang-
5. Farri Agri (AL Khor SC).-Penyerang-

Kepolisian Menjamin Keamanan Laga Pembuka LPI..

Teka-teki mengenai boleh tidaknya acara pembukaan sekaligus pertandingan perdana Liga Primer Indonesia (LPI) di Solo, Sabtu (8/1), terjawab.

Pihak kepolisian mengacu dari keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang mengizinkan penyelenggaraan kompetisi tersebut. Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo mengungkapkan pihaknya siap mengikuti apa pun keputusan BOPI. “Seperti yang Menpora sampaikan bahwa izin penyelenggaraan olahraga ada di tangan BOPI.

Tentunya, setelah diizinkan BOPI, kami akan memberikan izin keramaian,” ucap Timur. Sementara Kabid Intelkam Komjen Pol Wahyono menegaskan bahwa pihak kepolisian berwenang memberikan izin keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya jika semuanya sudah memenuhi persyaratan. “Kami akan memberi izin kepada LPI jika pihak LPI sudah memiliki persyaratan untuk menggelar pertandingan, termasuk izin dari BOPI,” kata Wahyono, yang turut hadir didampingi Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi bersama Menpora.

Instruksi Mabes Polri ini langsung dijalankan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) untuk menerbitkan izin keramaian acara tersebut. Polda Jateng juga sudah menerima surat rekomendasi dari PSSI cabang Solo. Kapolda Jateng Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, pihaknya menerima pengajuan izin rekomendasi dari LPI yang isinya menyangkut dua hal, yakni izin menggelar acara pembukaan dan pertandingan.

“Kami kemudian mempelajari Undang-Undang No 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional,” ujarnya di Solo, kemarin. Dalam pasal 51 undang-undang tersebut, kata dia, disebutkan bahwa olahraga yang mendatangkan masyarakat banyak secara langsung wajib memiliki rekomendasi dari organisasi induknya. “Kami sudah menerima rekomendasi itu dari PSSI pengurus cabang Solo,” paparnya. Namun, pihaknya hanya sebatas memberikan izin keramaian, bukan pertandingan.

“Polri tidak mengeluarkan izin pertandingan, tapi izin keramaian,” ujarnya. Izin pertandingan dikeluarkan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Kepastian izin pertandingan itu kemudian segera diketahui setelah Kapolda menerima telepon dari salah satu pejabat tinggi Mabes Polri yang mengikuti rapat di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta. “Pertemuan di Jakarta juga sudah selesai.

Hasilnya dinyatakan untuk kompetisi amatir diperlukan izin dari induk organisasi, sedangkan untuk kompetisi profesional harus mendapat perizinan dari BOPI,” paparnya. Pihaknya kemudian mempersilakan kepada masyarakat di Jateng untuk berbondong-bondong ke Solo menyaksikan pembukaan LPI maupun keperluan wisata. “Masyarakat sudah sangat ingin melihat event olahraga yang berprestasi.

Dari pengalaman kami mengamankan di sini (Solo), masyarakatnya antusias dan tertib. Jadi, silakan masyarakat datang sebanyakbanyaknya,” tuturnya. Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu menyebutkan, saat ini 800 personel polisi telah stand byuntuk mengamankan acara. “Nanti kami juga menggeser kekuatan dari Polres sekitar. Jumlah kekuatan penebalan ini bisa lebih besar dari 800 atau kurang dari itu, tergantung kondisinya.

Yang jelas, 36.000 personel di Polda Jateng semuanya siap,” ucapnya. Keluarnya izin ini disambut banyak pihak. CEO PT Solo Indobola Mandiri Profesional selaku induk dari Solo FC Kesit Budi Handoyo mengaku senang dengan turunnya izin dari kepolisian tersebut.

“Kami lega akhirnya kepolisian mengizinkan. Kami juga berkoordinasi dengan BOPI yang difasilitasi Menpora. Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak-pihak yang terlibat membantu,” kata Kesit. Presiden PasoepatiSolo Bimo Putranto menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada Kapolda Irjen Pol Edward Aritonang yang telah mengeluarkan izin.

PEMERINTAH RESTUI LPI?

Keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menghentikan kontroversi berhak tidaknya Liga Primer Indonesia (LPI) bergulir. Izin BOPI memastikan kompetisi yang coba dijegal PSSI tersebut tetap berjalan seusai jadwal, yakni Sabtu (8/1).

Duel perdana LPI antara Solo FC kontra Persema Malang dipastikan bergulir di Stadion Manahan, Solo, besok. Dengan adanya izin dari BOPI tersebut, maka tidak ada satu pihak pun yang seharusnya bisa menjegal kompetisi tersebut. Kepolisian pun harus memberikan izin keramaian serta mengawal pertandingan LPI agar tidak terjadi kerusuhan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 16, Tahun 2007, Pasal 37 ayat 1–3 disebutkan: Pertama, Menteri bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional. Kedua, Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menteri dibantu oleh Badan Olahraga Profesional pada tingkat nasional.

Ketiga, Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas, yakni menetapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional melakukan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggara kegiatan olahraga profesional, melakukan pengkajian dan pengembangan sistem pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional, dan menetapkan standar, norma, prosedur, dan kriteria pembinaan dan pengembangan pengawasan dan pengendalian olahraga profesional.

Berdasarkan pasal di atas, izin LPI pun menjadi kuat secara hukum. Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, Undang-Undang (UU) Sistem Keolahragaan serta Peraturan Menteri (Permen) No 16 Tahun 2007 menyatakan, BOPI yang bertanggung dalam memberikan izin penyelenggaraan olahraga profesional di negara ini. Dengan demikian, bila BOPI sudah memberikan izin, instansi lain –termasuk PSSI dan kepolisian– harus sepakat pula.

’’Mengenai perizinan dalam hal olahraga profesional, pertandingan, perlombaan olahraga profesional adalah kewenangan BOPI. Jadi, caranya sesuai dengan sistem, aturan perundangundangan yang ada. Apa pun keputusan BOPI, Polri juga mengikuti dan menindaklanjuti,’’ papar Andi sebelum menghadiri sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kemarin.

Dengan adanya izin BOPI, PSSI juga seharusnya tak punya alasan untuk menjegal bergulirnya LPI. Otoritas sepak bola tertinggi di Tanah Air itu juga tak bisa lagi menuding kompetisi yang dibidani pengusaha Arifin Panigoro sebagai sesuatu yang ilegal. ’’Kalau membuat keputusan harus berdasarkan UU dan peraturan undang-undang lain. Peraturan perundang-undangan lainnya sangat jelas pasal-pasalnya, ayat-ayatnya, kewenangannya dalam BOPI,” tutur Andi.

Menpora juga berharap BOPI segera memanggil LPI dan PSSI untuk duduk bersama menyelesaikan masalah ini. ’’Masyarakat baru saja menikmati semangat nasionalisme luar biasa yang ditunjukkan lewat perjuangan timnas Indonesia di Piala AFF. Saya ingin masalahmasalah ini segera diselesaikan bersama untuk kemajuan sepak bola kita,” kata Andi.

Sementara itu, Ketua BOPI Irjen (purn) Gordon Mogot memaparkan dasar pengambilan keputusan mengizinkan bergulirnya LPI tersebut. ”Kami tidak ada alasan untuk tidak mengizinkan LPI. Sebab, pada dasarnya yang paling utama mereka olahragawan profesional. Kecuali kalau amatir, tidak kami tangani,” kata Gordon, di ruang media center Kantor Kemenpora, kemarin.

Menurut Gordon, keputusan BOPI diambil berdasarkan mekanisme peraturan dan undangundang. Selain itu, juga mengacu pada arahan pada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). BOPI mengacu pada salah satu pasal dalam undang-undang yang menyatakan bahwa pemerintah wajib mempermudah pengembangan olahraga demi prestasi bangsa.

Gordon menyadari bahwa keputusan ini akan membuat sejumlah pihak merasa tidak puas. Namun, dia tidak akan menghiraukan itu. ’’Bahwa ada yang tidak puas, kami tidak memikirkannya karena dasarnya adalah hukum,” ujarnya. BOPI ditunjuk Menpora Andi Mallarangeng untuk menangani perizinan LPI yang akan mulai digulirkan besok.

Dasar hukum yang digunakan Andi memberikan kewenangan itu kepada BOPI adalah Peraturan Pemerintah Pasal 37 ayat (1) Nomor 16 Tahun 2007. Dalam peraturan itu disebutkan, ’’Menteri bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional”. BOPI merupakan badan profesional yang ditunjuk untuk mengurusi LPI ini. Dengan demikian, BOPI ini juga bisa memberikan sanksi apabila ada pelanggaran dari LPI.

Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan bahwa hingga kini pihaknya belum bisa memastikan apakah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menghadiri pembukaan LPI di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/1). Hingga kemarin, Presiden juga belum mendapat undangan dari pihak penyelenggara.

’’Masih belum bisa dipastikan. Sampai saat ini kini kami masih belum menerima undangan resmi kalau ada permintaan bahwa Presiden diundang untuk menyaksikan langsung lewat pemberitaan tertutup. Sampai hari ini kami belum menerimanya dari penyelenggara,” paparnya. Senada dengan Julian, Andi juga belum bisa memastikan kehadiran Presiden atau dirinya di Stadion Manahan. ’’Kalau itu (kehadiran Presiden) saya belum tahu. Saya sendiri juga belum mendapatkan undangan,” ujarnya.

Pak Tua Sudahlah...

Doha - Pada tanggal 5 Januari, AFC menyelenggarakan kongres 4 tahunan untuk memilih keanggotaan periode 2011-2015 di Qatar. Dalam kongres tersebut, Nurdin Halid gagal terpilih menjadi anggota Executive Committe (EXCO) AFC.

EXCO AFC memiliki 24 orang sebagai anggotanya. 12 yang pertama adalah kepengurusan inti, termasuk sang presiden AFC, Mohammed Bin Hammam, dan Wakil Presiden Pangeran Ali Bin Al Hussein yang juga jadi wapres FIFA dari Asia.

12 yang kedua adalah perwakilan-perwakilan dari negara-negara Asia termasuk dari ASEAN, yang tahun ini diberi jatah 6 wakil untuk duduk di dalam EXCO.

Indonesia yang dalam kepengurusan sebelumnya diwakili Dali Taher, kini memajukan nama Nurdin Halid sebagai calon. Yang memilih adalah 45 asosiasi/negara anggota AFC, minus Brunei yang tengah terkena sanksi FIFA.

Namun, dalam pertarungan dengan 5 wakil lainnya, Nurdin kalah karena hanya mendapat 21 suara, unggul 1 suara dari wakil Timor Leste, Francisco Kalbau. Dengan demikian, Indonesia tak punya wakil dalam anggota EXCO AFC.

Dari ASEAN ada Winstong Lee Boo Aun (Singapura, dengan 33 suara), Tran Quoc Tuan (Vietnam, 30 suara) dan Zaw Zaw (Myanmar, 23 suara).

Sebagai informasi, keuntungan memiliki wakil di EXCO AFC adalah punya andil dalam menentukan keputusan-keputusan AFC. Dan kini bisa dipastikan Indonesia tak punya keuntungan tersebut.

Berikut adalah daftar anggota EXCO AFC untuk periode 2011-2015 seperti dilansir situs resmi AFC.

AFC President
Mohamed Bin Hammam (Qatar)

FIFA Vice President
HRH Prince Ali Bin Al Hussein (Yordania)

FIFA Executive Committee Members
Vernon Manilal Fernando (Sri Lanka)
Worawi Makudi (Thailand)

AFC Vice Presidents
Yusof Al Serkal (Uni Emirat Arab)
Zhang Jilong (China)
Ganesh Thapa (Nepal)
HRH Tengku Abdullah Sultan Ahmed Shah (Malaysia)

AFC Female Member (Selatan & Tengah)
Mahfuza Akhter (Bangladesh)

AFC EXCO Members
H.E. Shk. Ali Bin Khalifa Al Khalifa (Bahrain)
Dr Hafez I. Al Medlej (Arab Saudi)
Sayyid Khalid Hamed Al Busaidi (Oman)
Praful Patel (India)
Makhdoom Syed Faisal Saleh Hayat (Pakistan)
Ali Azim (Maldives)
Lee Boo Aun Winston (Singapura)
Tran Quoc Tuan (Vietnam)
Zaw Zaw (Myanmar)
Ganbold Buyannemekh (Mongolia)
Kohzo Tashima (Jepang)
Richard K. Lai (Guam)