Bonek dari Jawa Tengah akan hadir dalam pembukaan Liga Primer Indonesia, di Stadion Manahan Solo, Sabtu (8/1/2011). Mereka sudah berkoordinasi dengan pengurus Pasoepati.
Hendro, salah satu Bonek Solo, mengatakan, yang rencananya datang terkoordinasi ada sepuluh orang. "Apabila ada apa-apa dengan kami, dengan catatan bukan dari kami yang berbuat ulah, maka Ultras Pasoepati akan melindungi kami. Apabila kami yang duluan berbuat ulah, mereka tidak menjamin keamanan kami di sini," katanya kepada beritajatim.com, Jumat petant (7/1/2011).
Rencananya, Bonek akan datang dengan mengenakan atribut. Namun, ada saran agar mereka tidak datang dengan beratribut, mengingat belum semua Pasoepati sepakat berdamai dengan Bonek. "Kami sementara tidak menggunakan atribut Bonek. Sebenarnya kami tidak takut menggunakan atribut, cuma kami harus bisa menjaga keamanan diri kita sendiri," kata Hendro.
Selama ini, Bonek dan Pasoepati berseberangan. Aksi saling lempar batu terjadi antara kedua belah pihak, setiap kali kereta api yang ditumpangi Bonek melintasi Solo. Saat ini, ada semangat untuk mendamaikan kedua belah pihak dari Bonek maupun Pasoepati. Apalagi, ada memori manis, Pasoepati dan Bonek bisa saling berkunjung. Saat itu Pasoepati mendukung Pelita Solo.
Hendro menegaskan, kedatangan Bonek ke Solo adalah untuk menyaksikan perubahan dalam sepakbola Indonesia. "Sejauh ini komunikasi kami dengan Pasoepati sangat baik. Mereka sebagian besar menginginkan damai dengan Bonek, begitu pula sebaliknya. Hanya harus pelan-pelan, tidak bisa secara langsung, semua masih butuh proses," katanya.
Pada dasarnya, Bonek dan Pasoepati tidak pernah memiliki sejarah permusuhan. "Perdamaian ini semoga akan segera terwujud," kata Hendro, mengenang saat dua ribu suporter Pasoepati datang ke Tambaksari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar