JAKARTA - Nama Arthur Irawan lambat laun kini mulai menggema di telinga pecinta sepakbola tanah air. Betapa tidak, Arthur menjadi pemain pertama dan satu-satunya Indonesia yang dikontrak klub peserta Liga Spanyol yang bermarkas di kota Barcelona, Espanyol, selama empat musim.
Menurut Arthur, sejak berada di Indonesia -- tepatnya umur delapan tahun – ia menimba ilmu di Jakarta International School (JIS). Saat itulah ia mulai bermain sepakbola.
Setelah tamat (umur 16 tahun) sekolah, pemain kelahiran Surabaya 3 Maret 1993 ini melanjutkan study ke Manchester, Inggris. Di sanalah Arthur mulai menekuni sepakbola dan sempat berlatih pada klub peraih trophy terbanyak Liga Inggris, Manchester United.
Sebenarnya, pemain yang mengidolakan pemain Barcelona, Xavi Hernandez ini sempat mengikuti seleksi timnas U-23 saat timnas dilatih Alfred Riedl, namun Arthur tidak lolos lantaran usianya masih di bawah 17 tahun. Walhasil ia langsung ke Inggris guna melanjutkan kegiatannya. Selang beberapa bulan kemudian, namanya kembali muncul setelah Espanyol merekrutnya.
"Saya juga pernah bergabung tim SAD untuk dikirim Uruguay di bawah pelatih Cesar Payovic. Tapi tidak boleh sama orang tua dan menyuruh melanjutkan studi di Inggris. Saya cuma latihan dua kali saat itu," ungkapnya.
Kini setelah menjadi pemain profesional, kemampuan Arthur mengolah si kulit bundar tak terelakkan. Namun ia mengaku masih perlu meningkatkan kualitasnya bermain di atas lapangan.
"Yang kurang kaki kiri saya dan perlu perbaikan understanding taktical karena agak kurang mengerti. Mungkin itu bisa saya pahami dua samapi tiga bulan ke depan," tukas pemain yang kini sedang berada di Indonesia guna mengurusi ijin kerja.
Menurut Arthur, sejak berada di Indonesia -- tepatnya umur delapan tahun – ia menimba ilmu di Jakarta International School (JIS). Saat itulah ia mulai bermain sepakbola.
Setelah tamat (umur 16 tahun) sekolah, pemain kelahiran Surabaya 3 Maret 1993 ini melanjutkan study ke Manchester, Inggris. Di sanalah Arthur mulai menekuni sepakbola dan sempat berlatih pada klub peraih trophy terbanyak Liga Inggris, Manchester United.
Sebenarnya, pemain yang mengidolakan pemain Barcelona, Xavi Hernandez ini sempat mengikuti seleksi timnas U-23 saat timnas dilatih Alfred Riedl, namun Arthur tidak lolos lantaran usianya masih di bawah 17 tahun. Walhasil ia langsung ke Inggris guna melanjutkan kegiatannya. Selang beberapa bulan kemudian, namanya kembali muncul setelah Espanyol merekrutnya.
"Saya juga pernah bergabung tim SAD untuk dikirim Uruguay di bawah pelatih Cesar Payovic. Tapi tidak boleh sama orang tua dan menyuruh melanjutkan studi di Inggris. Saya cuma latihan dua kali saat itu," ungkapnya.
Kini setelah menjadi pemain profesional, kemampuan Arthur mengolah si kulit bundar tak terelakkan. Namun ia mengaku masih perlu meningkatkan kualitasnya bermain di atas lapangan.
"Yang kurang kaki kiri saya dan perlu perbaikan understanding taktical karena agak kurang mengerti. Mungkin itu bisa saya pahami dua samapi tiga bulan ke depan," tukas pemain yang kini sedang berada di Indonesia guna mengurusi ijin kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar