SIAPA bilang orang Papua tak nasionalis? Salah satu striker andalan Timnas U-23 asal Papua, Titus Bonai, menolak tudingan jika warga Papua disebut kurang memiliki rasa nasionalis terhadap bangsa Indonesia.
Tibo --panggilan Titus Bonai-- bersama pemain lain asal Papua di Timnas U-23, Patrich Wanggai, Oktovianus Maniani, dan Stevie Bonsapia sudah membuktikan jiwa nasionalismenya itu saat berperan besar pada kemenangan Tim Garuda Muda 6-0 atas Kamboja pada laga perdana Grup A SEA Games 2011 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/11) malam.
Keempat pemain Papua ini masuk dalam skuad utama tim asuhan Rahmad Darmawan. Patrich menjadi bintang lapangan dengan menyumbang dua gol. Tibo yang menjadi tandemnya di lini depan mencetak gol pembuka. Sementara Stevie memberi satu assists.
Isu berkurangnya nasionalisme pemain Papua mengemuka menyusul sikap ogah-ogahan beberapa pemain asal Bumi Cendrawasih saat dipanggil membela Tim Merah Putih di ajang internasional.
Belum lama ini, Boaz Solossa mangkir dari panggilan timnas senior untuk pertandingan melawan Bahrain di ajang Pra-Piala Dunia 2010 zona Asia. Sebelumnya Boaz beberapa kali menunjukkan sikap indispliner saat dipanggil timnas.
Pemain asal Papua lainnya, Ian Luis Kabes, juga meninggalkan pelatnas Timnas Pra-Piala Dunia 2010 untuk persiapan melawan Iran.
Persolan sikap nasionalis pemain Papua makin menyeruak saat isu separatisme kembali memanas di tanah Papua akhir-akhir ini. Banyak yang memperkirakan pemain asal Papua tak akan serius memperkuat timnas, termasuk pemain yang masuk skuad SEA Games 2011.
"Tidak benar warga Papua kurang nasionalis. Saya bisa buktikan itu dan bisa dijadikan contoh," tegas Tibo, menyikapi tudingan miring tersebut.
Tibo mengatakan, Papua merupakan salah satu
pulau yang menjadi bagian Indonesia. Karenanya, nama baik bangsa Indonesia juga menjadi pegangan bagi rakyat Papua, tak terkecuali dalam hal olahraga.
Pemain Persipura Jayapura ini pun menyatakan sangat mencintai Indonesia. Terbukti, ia tak pernak menolak saat diminta tenaganya untuk bermain demi membela Timnas U-23 di ajang SEA Games 2011.
Rasa nasionalisme yang dimiliki pemain Papua bahkan disebutnya melebihi segalanya. Sebagai bukti nyata, setelah melakukan pertandingan melawan Arbil FC bersama Persipura di Irak dalam semifinal Piala AFC, pemain asal Papua langsung terbang ke Jakarta demi mengikuti pelatnas jelang SEA Games 2011, tanpa terlebih dahulu pulang ke kampung halaman.
Tibo yang yang kini menjadi brand ambasador produk olahraga kebanggaan Indonesia, League, menegaskan tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengharumkn nama bangsa di ajang pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini.
Untuk menjaga semangatnya, Tibo rela memboyong anak dan istrinya tinggal di Jakarta selama SEA Games berlangsung. "Ini adalah bukti bahwa saya dan warga Papua secara umum memiliki rasa nasionalisme yang sama dengan yang lainnya," tandasnya.
Kini Tibo bersama rekan-rekannya dari Papua dan anggota Timnas U-23, bertekad mempersembahkan medali emas sepakbola kepada Indonesia. Medali emas ini menjadi harapan seluruh warga di Tanah Air setelah terakhir kali Tim Merah Putih merebut medali emas pada SEA Games 1991 di Filipina.
Jika cabang sepakbola berhasil menyumbang medali emas, ini akan menjadi prestasi tinggi bagi persepakbolaan Indonesia setelah mengalami masa kelam selama periode 20 tahun
Tibo --panggilan Titus Bonai-- bersama pemain lain asal Papua di Timnas U-23, Patrich Wanggai, Oktovianus Maniani, dan Stevie Bonsapia sudah membuktikan jiwa nasionalismenya itu saat berperan besar pada kemenangan Tim Garuda Muda 6-0 atas Kamboja pada laga perdana Grup A SEA Games 2011 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/11) malam.
Keempat pemain Papua ini masuk dalam skuad utama tim asuhan Rahmad Darmawan. Patrich menjadi bintang lapangan dengan menyumbang dua gol. Tibo yang menjadi tandemnya di lini depan mencetak gol pembuka. Sementara Stevie memberi satu assists.
Isu berkurangnya nasionalisme pemain Papua mengemuka menyusul sikap ogah-ogahan beberapa pemain asal Bumi Cendrawasih saat dipanggil membela Tim Merah Putih di ajang internasional.
Belum lama ini, Boaz Solossa mangkir dari panggilan timnas senior untuk pertandingan melawan Bahrain di ajang Pra-Piala Dunia 2010 zona Asia. Sebelumnya Boaz beberapa kali menunjukkan sikap indispliner saat dipanggil timnas.
Pemain asal Papua lainnya, Ian Luis Kabes, juga meninggalkan pelatnas Timnas Pra-Piala Dunia 2010 untuk persiapan melawan Iran.
Persolan sikap nasionalis pemain Papua makin menyeruak saat isu separatisme kembali memanas di tanah Papua akhir-akhir ini. Banyak yang memperkirakan pemain asal Papua tak akan serius memperkuat timnas, termasuk pemain yang masuk skuad SEA Games 2011.
"Tidak benar warga Papua kurang nasionalis. Saya bisa buktikan itu dan bisa dijadikan contoh," tegas Tibo, menyikapi tudingan miring tersebut.
Tibo mengatakan, Papua merupakan salah satu
pulau yang menjadi bagian Indonesia. Karenanya, nama baik bangsa Indonesia juga menjadi pegangan bagi rakyat Papua, tak terkecuali dalam hal olahraga.
Pemain Persipura Jayapura ini pun menyatakan sangat mencintai Indonesia. Terbukti, ia tak pernak menolak saat diminta tenaganya untuk bermain demi membela Timnas U-23 di ajang SEA Games 2011.
Rasa nasionalisme yang dimiliki pemain Papua bahkan disebutnya melebihi segalanya. Sebagai bukti nyata, setelah melakukan pertandingan melawan Arbil FC bersama Persipura di Irak dalam semifinal Piala AFC, pemain asal Papua langsung terbang ke Jakarta demi mengikuti pelatnas jelang SEA Games 2011, tanpa terlebih dahulu pulang ke kampung halaman.
Tibo yang yang kini menjadi brand ambasador produk olahraga kebanggaan Indonesia, League, menegaskan tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengharumkn nama bangsa di ajang pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini.
Untuk menjaga semangatnya, Tibo rela memboyong anak dan istrinya tinggal di Jakarta selama SEA Games berlangsung. "Ini adalah bukti bahwa saya dan warga Papua secara umum memiliki rasa nasionalisme yang sama dengan yang lainnya," tandasnya.
Kini Tibo bersama rekan-rekannya dari Papua dan anggota Timnas U-23, bertekad mempersembahkan medali emas sepakbola kepada Indonesia. Medali emas ini menjadi harapan seluruh warga di Tanah Air setelah terakhir kali Tim Merah Putih merebut medali emas pada SEA Games 1991 di Filipina.
Jika cabang sepakbola berhasil menyumbang medali emas, ini akan menjadi prestasi tinggi bagi persepakbolaan Indonesia setelah mengalami masa kelam selama periode 20 tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar