Walau Timnas U-23 gagal meraih medali emas dalam ajang SEA Games XXVI cabang sepak bola, namun banyak kemajuan dan harapan yang ditunjukkan oleh pasukan Rahmad Darmawan itu sepanjang laga digelar. Performa para pemain timnas U-23 dinilai sebagai kerangka tim nasional Indonesia yang baik di masa depan.
Koordinator suporter Port Numbay Persipura Mania Marcelino Ray Hababuk mengatakan langkah-langkah yang dilakukan pelatih Rahmad patut diapresiasi dan diacungi jempol karena mampu membentuk, meramu ataupun meracik sejumlah pemain muda yang memiliki sifat, sikap dan karakter yang berbeda ke dalam suatu tim.
"Lihat saja, RD bisa meramu pemain-pemain muda kita dalam satu kerangka tim yang mantap. Ada Titus Bonai dan Patrich Wanggai di depan, ada Andik Vermansyah dan Okto Maniani di sayap kiri atau kanan, belum lagi ada bek kiri hasil naturalisasi Diego Michiels, dan di bek kanan Hasim Kipuw," katanya di Jayapura, kemarin.
Menurutnya, para pemain muda yang diperoleh dari hasil seleksi yang dilakukan oleh mantan pelatih timnas Alfred Riedl ini menunjukan kemajuan yang signifikan dengan permainan sepak bola menyerang yang indah, walau masih memiliki sejumlah kekurangan yang harus dibenahi pada lini tengah dan belakang.
"Jika mereka tetap dipertahankan dalam sejumlah pertandingan internasional, saya pikir mereka akan menjadi pemain-pemain masa depan Indonesia," tambah Hababuk.
Saat ini, lanjutnya, pembinaan dan latihan harus terus digelar secara konsisten. Kekalahan angka perolehan penalti dari Malaysia dalam final, Senin lalu, tak perlu sampai berpengaruh negatif terhadap mental para pemain.
Menurutnya, kalah dan menang dalam olah raga merupakan hal yang biasa dan tak perlu merasa terbebani terlalu lama. Tim harus berani memetik sejumlah pelajaran dan pengalaman yang berharga.
"Lupakan kekalahan dari Malaysia, yang terpenting adalah bagaimana Indonesia mempunyai kerangka tim nasional yang mantap ke depan," tandasnya.
Koordinator suporter Port Numbay Persipura Mania Marcelino Ray Hababuk mengatakan langkah-langkah yang dilakukan pelatih Rahmad patut diapresiasi dan diacungi jempol karena mampu membentuk, meramu ataupun meracik sejumlah pemain muda yang memiliki sifat, sikap dan karakter yang berbeda ke dalam suatu tim.
"Lihat saja, RD bisa meramu pemain-pemain muda kita dalam satu kerangka tim yang mantap. Ada Titus Bonai dan Patrich Wanggai di depan, ada Andik Vermansyah dan Okto Maniani di sayap kiri atau kanan, belum lagi ada bek kiri hasil naturalisasi Diego Michiels, dan di bek kanan Hasim Kipuw," katanya di Jayapura, kemarin.
Menurutnya, para pemain muda yang diperoleh dari hasil seleksi yang dilakukan oleh mantan pelatih timnas Alfred Riedl ini menunjukan kemajuan yang signifikan dengan permainan sepak bola menyerang yang indah, walau masih memiliki sejumlah kekurangan yang harus dibenahi pada lini tengah dan belakang.
"Jika mereka tetap dipertahankan dalam sejumlah pertandingan internasional, saya pikir mereka akan menjadi pemain-pemain masa depan Indonesia," tambah Hababuk.
Saat ini, lanjutnya, pembinaan dan latihan harus terus digelar secara konsisten. Kekalahan angka perolehan penalti dari Malaysia dalam final, Senin lalu, tak perlu sampai berpengaruh negatif terhadap mental para pemain.
Menurutnya, kalah dan menang dalam olah raga merupakan hal yang biasa dan tak perlu merasa terbebani terlalu lama. Tim harus berani memetik sejumlah pelajaran dan pengalaman yang berharga.
"Lupakan kekalahan dari Malaysia, yang terpenting adalah bagaimana Indonesia mempunyai kerangka tim nasional yang mantap ke depan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar