إِنَّ ٱلْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَٱسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ فَإِنْ زَادَ زَادَتْ قَذَلِكَ ٱلرَّانُ ٱلَّذِي ذَكَرَهُ ٱللهِ فِي كِتَابِهِ “كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ” * رواه ابن ماجة
Sesungguhnya ketika seorang mukmin berbuat dosa, maka ada titik hitam (yang dicapkan) didalam hatinya. Jika ia bertaubat, mencabut (tidak mengulangi lagi-ket), dan meminta ampun, maka dibersihkanlah hatinya. Jika ia menambah (perbuatan dosa), maka bertambah pulalah titik hitam (dalam hatinya). Demikian itulah yang dimaksud ar Roon (cap), yang disebutkan Alloh dalam Kitab-Nya (yang artinya) “Janganlah begitu, bahkan ada cap pada hati mereka sebab apa-apa yang mereka kerjakan ! Al Muthoffifin : 14 (HR Ibnu Majah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar