Kamis, 28 Juli 2011

Boaz Solossa, Sutradara Kemenangan Indonesia

Jakarta - Cristian Gonzales, Nasuha dan M. Ridwan mungkin menjadi pahlawan Indonesia saat menekuk Turkmenistan pada ajang pra-Piala Dunia 2014 di Jakarta. Tapi dibalik itu, nama Boaz Solossa muncul sebagai komandan serangan.

Siapa yang tidak mengenal Boaz Solossa? Penyerang Persipura Jayapura ini sudah menjadi pujaan hati pencinta sepakbola Indonesia sejak debutnya bersama timnas pada ajang Piala Tiger 2004 (sekarang Piala AFF) dibawah asuhan Peter Withe.

Memulai karir sebagai pemain binaan klub amatir Papua, PS Putra Yohan dan Perseru Jayapura, Boaz dipanggil memperkuat tim PON Papua pada ajang Pekan Olahraga Nasional ke-16 di Sumatera Selatan.

Bakatnya yang memukau langsung menarik perhatian Peter Withe. Tanpa pikir panjang, Boaz pun dipanggil memperkuat timnas senior pada umur 17 tahun.

Satu tahun kemudian, pemain yang memiliki kaki kiri mematikan itu bergabung dengan Persipura Jayapura, klub yang dia bela sampai saat ini.

Pergerakannya yang lincah, kecepatan tinggi, skill mumpuni ditambah kedewasaan bermain, membuat karakter pemain kelahiran Sorong, Papua, itu sangat mudah dikenali diatas lapangan hijau.

Namun, sikap dewasa pemuda berusia 25 tahun itu tidak datang begitu saja. Dulu Boaz muda memikat mata dengan kecepatan dan visinya, tapi sikap'nakal' dalam permainannya sering menjadi setitik nila dalam segelas susu.

Pada tahun 2005, pemain yang akrab dipanggil Boci itu sempat dilarang bermain selama satu tahun, pada ajang nasional dan internasional, setelah kedapatan menendang wasit pada laga Piala Indonesia melawan Persebaya Surabaya.

Beberapa kali mangkir saat dipanggil timnas juga sempat dilakukannya, yang berujung pencoretan dirinya oleh Alfred Riedl pada Piala AFF 2010 lalu.

Tapi musim ini Boaz terlihat berbeda, lebih dewasa dan tenang. Mungkin dengan melingkarnya ban kapten saat bersama Persipura membuat jiwa meledak-ledaknya sedikit teredam, karena harus membimbing tim.

Dengan kepemimpinannya, Persipura meraih sukses luar biasa musim ini. Berhasil menjadi juara ISL dan terus melaju di AFC Cup, trofi pencetak gol terbanyak diliga lokal pun menjadi bukti Boaz adalah salah satu penyerang paling berbahaya di tanah air.

Bahkan saat semifinalis Piala Dunia 2010, Uruguay, bertandang ke Jakarta, Boaz berhasil merobek gawang Luis Suarez dkk sekaligus menjadi pencetak gol pertama pada pertandingan tersebut, walau akhirnya harus kalah telak 7-1.

Itulah yang membuat Riedl kembali mempertimbangkan keputusannya dengan memanggilnya lagi jelang pra-Piala Dunia ini. Walau Riedl telah pergi, lalu Wim Rijsbergen masuk, Boaz tetap jadi pilihan utama lini depan 'Garuda'.

Laga leg pertama melawan Turkmenistan di Ashgabat, Boaz masih jadi motor serangan merah-putih. Meski lapangan buruk, beberapa kali Boci mengancam gawang tuan rumah walau tidak mencetak gol.

Satu pekan kemudian, adik Ortisan Solossa itu pun lagi-lagi mencuri perhatian jutaan pasang mata publik Indonesia, dengan skill dan determinasi, untuk menginspirasi kemenangan penting 'Laskar Garuda' yang membawa mereka keputaran tiga pra-Piala Dunia.

Boaz memang tidak mencetak gol, tapi pergerakannya, cara dia membangun serangan, lalu cara melihat pergerakan kawan, membuat ruang pertahanan Turkmenistan lebih terbuka yang berbuah tiga gol dibabak pertama.

Dibabak kedua Boaz memiliki sejumlah peluang untuk mencatatkan namanya dipapan skor, tapi sayang semua usahanya masih belum berbuah manis.

Dengan terus melajunya Indonesia diajang pra-Piala Dunia berarti masih ada waktu bagi Boaz untuk membuktikan dirinya masih patut memakai Garuda didada.

Semakin beratnya lawan-lawan yang akan dihadapi difase berikutnya, kepemimpinan dan kedewasaan pemain kelahiran 16 Maret 1986 itu diharapkan kembali bisa menopang semangat seluruh tim. Karena saat ini sosok Boaz sangat cocok menjadi panutan rekan-rekannya diatas lapangan.

Jadi mampukah pemuda bernama lengkap Boaz Theofilius Erwin Solossa itu bisa membawa Indonesia tampil membanggakan dikancah

Internasional? Kita nantikan saja kiprahnya kedepan..

PRESTASI Boaz Solossa:

Klub
-Juara Liga Indonesia 2005-2006 bersama Persipura
-Juara Indonesia Super League 2008-2009 bersama Persipura
-Juara Community Shield Indonesia 2009 bersama Persipura
-Juara Liga Super Indonesia 2010-1011 bersama Persipura
-Perempat final AFC Cup 2011 *masih berlangsung

Individu
-Pencetak Gol Terbanyak Pekan Olahraga Nasional ke - 16 bersama Tim PON Papua tahun 2004 dengan 10 gol
-Pencetak Gol Terbanyak Indonesia Super League bersama Persipura musim 2008-2009 dengan 28 gol
-Pemain Terbaik Indonesia Super League musim 2009-2010
-Pencetak Gol Terbanyak Indonesian Super League bersama Persipura musim 2010-2011 dengan 22 gol
-Pemain Terbaik Indonesian Super League musim 2010-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar