Terkadang kenyataan tak selalu sama dengan keinginan, berbading jauh dan menjatuhkan semua impian, seakan lilin harapan telah benar-benar dipadamkan. Membuat hidup, meredup diterjang kegalauan.
Terkadang hidup tak seindah seperti yang kita bayangkan. Berbalik arah dan tak sejalan dengan apa yang telah direncanaan. Namun sadari saja, bukankah kehidupan selalu punya dua sisi yang berlawanan? ada kebahagian, namun di sisi lain juga ada tangisan.
Dibalik indah birunya laut, tersembunyi gelombang ombak yang bisa mencipta maut, dibalik pegunungan yang asri akan hijaunya, tersimpan hutan belukar yang bisa mendatangkan petaka, dibalik manisnya pertemuan yang menghadirkan senyuman, tersimpan kegalaluan yang menyisakan bayang-bayang perpisahan.
Apa yang membuat kita benar-benar bersedih? Jawabanya sederhana, karena kita sudah merasa memiliki apa yang kita inginkan. Merasa sudah dalam genggaman dan menyimpan rapi dalam hati juga pikiran, namun ketika kenyataan berbeda dengan apa yang kita inginkan, maka seakan-seakan kita dihinggapi awan mendung yang tak berkesudahan. Jadi tak perlulah berlarut-larut dalam kesedihan, karena masih selalu ada harapan, masih selalu ada kesempatan, mungkin dengan keadaan atau waktu yang tak sama, bahkan mungkin dengan sesuatu atau seseorang yang berbeda. Namun syukuri saja, toh buat apa bermuram durja berlama-lama dengan kehidupan yang sementara, yang sekedar mampir atau bersandar ini.
Sekali lagi sederhanakan saja, kalaupun semua impian yang kita cita-citakan, mulai menjauh dari lingkaran kehidupan. Bahkan benar-benar menghilang dari mata penglihatan, maka yakinlah Tuhan tetap memperhitungkan ribuan langkah yang sudah kita usahakan, tidak ada kegagalan bagi mereka yang tetap berusaha, karena kegagalan hanya milik mereka yang tak mau mencoba.
Seperti kata-kata Kahlil Gibran ‘Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar