Laki-laki itu melaksanakan sholat wajib bersebelahan dengan Rasul.
Setelah ia menyelesaikan sholatnya, laki-laki itu diminta Rasul untuk
sholat kembali. Lalu ia melaksanakannya. Setelah laki-laki itu
menyelesaikan sholatnya, Rasul menyuruh ia sholat kembali sampai
beberapa kali. dan lelaki itupun heran dan akhirnya bertanya ke Rasul.
Kenapa dengan sholatku ya Rasul, kenapa engkau memintaku untuk
mengulangi lagi, lagi dan lagi.
Tercatat dalam Hadist kisah lelaki ini, bahwa ia adalah lelaki yang paling terburuk dan tergesa-gesa dalam sholat. Namun kisah lelaki ini menjadi pelajaran yang bernilai tinggi bagi orang sesudahnya. Ketergesaan dalam beribadah. Sering kita melakukan ibadah(sholat) dengan tergesa-gesa. Sungguh tidak ada yg kita dapat selain hanya gerakan yg tergesa-gesa. Cerminan ketergesaan ini tergambar pada prilaku kita yg menyukai dan lebih memilih hal yg serba instant.Tak jarang pula kita meminta kepada Sang Maha Pemberi melalui ibadah yang tergesa-gesa. Padahal kesempatan meminta adalah peluang besar yang diberikan oleh Allah. Tapi kita tidak berkemampuan untuk memanfaatkannya. Semuanya dilakukan dalam keadaan tergesa-gesa. Dalam hal beribadah (sholat) diperlukan ruangan hati yang cukup. Dengan kata lain kita melakukan ibadah dengan tenang, sabar dan khusyuk, bukan dalam ketergesaan.Ketergesaan bagian dari sifat syaitan. Naudzubillah. Satu hal yg berbeda adalah menyegerakan dalam beribadah lebih di utamakan.
Tercatat dalam Hadist kisah lelaki ini, bahwa ia adalah lelaki yang paling terburuk dan tergesa-gesa dalam sholat. Namun kisah lelaki ini menjadi pelajaran yang bernilai tinggi bagi orang sesudahnya. Ketergesaan dalam beribadah. Sering kita melakukan ibadah(sholat) dengan tergesa-gesa. Sungguh tidak ada yg kita dapat selain hanya gerakan yg tergesa-gesa. Cerminan ketergesaan ini tergambar pada prilaku kita yg menyukai dan lebih memilih hal yg serba instant.Tak jarang pula kita meminta kepada Sang Maha Pemberi melalui ibadah yang tergesa-gesa. Padahal kesempatan meminta adalah peluang besar yang diberikan oleh Allah. Tapi kita tidak berkemampuan untuk memanfaatkannya. Semuanya dilakukan dalam keadaan tergesa-gesa. Dalam hal beribadah (sholat) diperlukan ruangan hati yang cukup. Dengan kata lain kita melakukan ibadah dengan tenang, sabar dan khusyuk, bukan dalam ketergesaan.Ketergesaan bagian dari sifat syaitan. Naudzubillah. Satu hal yg berbeda adalah menyegerakan dalam beribadah lebih di utamakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar