Kekalahan memalukan dengan skor sangat mencolok 0-10 yang dialami Timnas Indonesia dari tuan rumah Bahrain dalam laga terakhir Kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 mencatatkan rekor tersendiri. Kekalahan itu merupakan kekalahan terbesar sepanjang sejarah Timnas Indonesia.Menurut data dari RSSSF seperti yang dinukil dari Detik, kekalahan dengan skor besar yang terakhir kali dialami Timnas Indonesia adalah saat kalah 0-9 melawan tuan rumah Denmark
pada 3 September 1974. Selain itu, tim merah putih juga pernah menelan
kekalahan 0-6 dari Jepang, 1-7 dari Malaysia, 1-5 dari Burma, 0-7 dari
Syria.
Bukan hanya rekor nasional saja yang dipecahkan. Gelontoran 10 gol tanpa balas pada laga kontra Bahrain juga menjadi kekalahan paling telak di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia. Indonesia ”mengalahkan” pemegang rekor sebelumnya, yakni Tajikistan saat dibantai Jepang dengan skor 0-8.
Meskipun memang sudah tidak berpeluang lagi dalam laga terakhir Kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 karena selalu kalah, tumbangnya Indonesia di tangan Bahrain dengan skor mencolok menjadi sorotan tersendiri bagi publik sepakbola nasional. Kearifan PSSI dalam menyikapi hal ini pun kembali dipertanyakan.
Pasalnya, materi pemain yang ikut ke Bahrain kali ini bukan merupakan komposisi terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Kebijakan PSSI yang memperuntukkan Timnas Indonesia hanya bagi pemain yang berlaga di IPL saja menjadi kegeraman tersendiri yang dirasakan banyak pihak.
Padahal, klub-klub yang notabene memiliki sejarah besar dan kualitas pemain yang lebih mumpuni sebagian besar bernaung di ISL, kompetisi yang dianggap ilegal oleh PSSI di era Djohar Arifin Husin.
Bukan hanya rekor nasional saja yang dipecahkan. Gelontoran 10 gol tanpa balas pada laga kontra Bahrain juga menjadi kekalahan paling telak di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia. Indonesia ”mengalahkan” pemegang rekor sebelumnya, yakni Tajikistan saat dibantai Jepang dengan skor 0-8.
Meskipun memang sudah tidak berpeluang lagi dalam laga terakhir Kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 karena selalu kalah, tumbangnya Indonesia di tangan Bahrain dengan skor mencolok menjadi sorotan tersendiri bagi publik sepakbola nasional. Kearifan PSSI dalam menyikapi hal ini pun kembali dipertanyakan.
Pasalnya, materi pemain yang ikut ke Bahrain kali ini bukan merupakan komposisi terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Kebijakan PSSI yang memperuntukkan Timnas Indonesia hanya bagi pemain yang berlaga di IPL saja menjadi kegeraman tersendiri yang dirasakan banyak pihak.
Padahal, klub-klub yang notabene memiliki sejarah besar dan kualitas pemain yang lebih mumpuni sebagian besar bernaung di ISL, kompetisi yang dianggap ilegal oleh PSSI di era Djohar Arifin Husin.