Dalam kehidupan manusia, cinta
menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang mencintai
dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan
anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini
bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.
a. Cinta Diri
Cinta ini erat
kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap
hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk
hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala
sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya.
b. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat
hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak
boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan
egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan
kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan
kepada orang lain. Oleh karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang
kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh
kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus
untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian
karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian
kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam
cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu
adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat,
bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala
larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan
antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain.
Dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan
masyarakat.
c. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya
dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan
faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
d. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa
antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya maka
para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah
dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan
psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya,
karena barsumber dari kesenangan dan kegembiraan baginya sumber
kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan
peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal
dunia.
e. Cinta Kepada Alloh
Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat
menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar