Senin, 14 Juni 2010

Efek Pornografi dalam Perkawinan

Pornografi seperti halnya dua sisi mata uang. Di satu sisi, pornografi bertentangan dengan nilai-nilai agama dan moral. Sementara di lain sisi, pornografi digunakan sebagai bumbu dalam kehidupan seksual.

Seperti juga alkohol, memanfaatkan hal-hal yang berkaitan dengan pornografi secara berlebihan bisa membuat ketagihan.

Psikiater Mark Goulston, MD menjelaskan, pasangan menikah dapat memanfaatkan pornografi selama dalam kadar sewajarnya. Pornografi sebaiknya digunakan sebagai pelengkap hubungan dan tidak akan menggantikan seks nyata. Simak beberapa ciri penggunaan pornografi yang masih sehat seperti dikutip dari laman Shine.

1. Cara tercepat untuk menghilangkan tekanan pekerjaan dan kembali memperoleh konsentrasi dan semangat

2. Acapkali suami hanya ingin perubahan suasana. Dia merasa bersalah saat melakukan adegan seperti di film porno karena mencintai Anda dan tidak ingin menyakiti hati Anda.

3. Dia tetap menginginkan ada bagian kehidupan seksual hanya untuk pribadinya sendiri. Suami bisa melakukan masturbasi seperti fantasinya sama halnya istri yang kadang memiliki kehidupan seksual sendiri.

4. Suami memiliki dorongan seksual lebih tinggi dan inilah cara untuk memuaskannya tanpa mengganggu istri.

Namun, hal-hal berbau porno mulai berubah menjadi masalah apabila:

1. Dia merasa Anda mengabaikannya, sehingga lebih baik menonton video porno daripada berselingkuh.

2. Mengumpulkan dan menonton video porno adalah caranya menyangkal ketidakbahagiaan dalam hubungan Anda berdua.

3. Dia merasa ragu-ragu dapat menyenangkan Anda di tempat tidur, sehingga mengimbanginya dengan mengidentifikasi diri sebagai bintang-bintang porno dalam film

4. Dia hanya memperdulikan dirinya sendiri, Anda tidak masuk dalam hitungan.

5. Dia memiliki masalah kecanduan porno

Goulston menjelaskan, pasangan sebaiknya waspada jika pornografi mulai menimbulkan masalah. Keberadaan pornografi dalam hubungan dianggap mulai mengkhawatirkan apabila mempengaruhi keintiman kalian.

Untuk mengatasinya, bicarakan dalam sebuah obrolan ringan tanpa kehilangan rasa humor. Toh, tak ada yang bisa hidup tanpa itu bukan? (pet)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar