Kita mampu untuk mengatakan “ ya aku ikhlas” namun belum tentu kata itu mengalir dari lubuk hati kita yang paling dalam.
Mudah bagiku mungkin juga mudah bagimu berkorban sesuatu demi orang yang kita cintai dan mencintai kita…orang tua, suami/ istri, saudara, dan orang lain. Mereka yang banyak membantu kita walau tidak setiap waktu. Sampai-sampai kita enggan jikalau mereka terluka hatinya jika kita tidak memperhatikannya dan itu butuh keikhlasan.
Mereka adalah makhluk Allah dan pasti suatu saat akan kembali padanya. Lalu kepada siapa lagi kita akan berkorban.
Bagaimana jika dalam pikiran kita terlintas, apakah aku sudah berkorban untuk Allah? Bagaimana dengan ibadahku selama ini, adakah keikhlasan dalam hati untuk Nya? Pernahkah aku memperhatikan Nya di setiap langkahku, kehidupanku?
Jelas bahwa Allah tak pernah meninggalkan kita. Memberikan kenikmatan yang tak mungkin bisa kita hitung dari sejak Allah meniupkan roh kita saat dalam kandungan hingga saat ini bahkan saat nanti.
Aku harus belajar untuk menjadikan keikhlasan sebagai niatku untuk menjalankan rutinitas hidupku. Aku perlu belajar kepada orang-orang yang berhasil melakukannya. Kepada siapakah gerangan???
Cukuplah Allah SWT tempat kembali kita meminta petunjuk dan akan butuh waktu yang tidak sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar