ORANG nomor satu di PSSI, Djohar Arifin Husin, menyesalkan bergulirnya kompetisi Indonesian Super League (ISL) yang dinilai tidak sah oleh PSSI. Djohar berharap klub-klub yang bermain di ISL bisa kembali ke IPL yang merupakan kompetisi legal.
"Kita ingin satu wadah. Mereka menyadari ini. Marilah kembali ke rumah. Ini rumah kita. Mari sama-sama kita bangun. Ini kantor PSSI, silakan datang. Kita sudah berkali-kali meeting sejak tanggal 4 Agustus. AFC kita datangkan. Klub kita sudah tidak dianggap profesional oleh AFC. Mereka juga telah dijelaskan apa klub profesional. Kita dari nol lagi. Kasta musim lalu tidak ada. Ranking tidak ada, tapi siapa yang memenuhi syarat profesional. Kita harapkan semua Indonesia bersatu," kata Djohar kepada wartawan di Kantor PSSI, Jumat (2/11/2011).
Djohar berpendapat anggota PSSI seharusnya mengikuti kompetisi yang diakui PSSI yakni Indonesian Premier League (IPL). Oleh karena itu, bergulirnya laga perdana ISL antara Persipura dan Persiba serta Persija dan Deltras Sidoarjo, kemarin, sangat disesalkannya.
"Kita menyesalkan adanya kompetisi lain sepak bola yang dibuat oleh mantan pengurus. Seharusnya serahkan kepada kami. Hak dan wewenang ada pada kami. Tidak ada dua kompetisi di republik ini," tambahnya.
Meski demikian, Djohar menegaskan, dirinya tidak memiliki wewenang untuk menjatuhkan sanksi kepada peserta klub-klub ISL. Pasalnya, yang paling berkompeten dalam membahas sanksi adalah Komisi Disiplin.
"Kami serahkan pada komisi disiplin dan komisi-komisi lain yang terkait hukum. Saya tidak intervensi, tidak mendesak, tidak memerintahkan. Itu bukan wewenang saya. Semua ada aturan mainnya," tandasnya.
"Kita ingin satu wadah. Mereka menyadari ini. Marilah kembali ke rumah. Ini rumah kita. Mari sama-sama kita bangun. Ini kantor PSSI, silakan datang. Kita sudah berkali-kali meeting sejak tanggal 4 Agustus. AFC kita datangkan. Klub kita sudah tidak dianggap profesional oleh AFC. Mereka juga telah dijelaskan apa klub profesional. Kita dari nol lagi. Kasta musim lalu tidak ada. Ranking tidak ada, tapi siapa yang memenuhi syarat profesional. Kita harapkan semua Indonesia bersatu," kata Djohar kepada wartawan di Kantor PSSI, Jumat (2/11/2011).
Djohar berpendapat anggota PSSI seharusnya mengikuti kompetisi yang diakui PSSI yakni Indonesian Premier League (IPL). Oleh karena itu, bergulirnya laga perdana ISL antara Persipura dan Persiba serta Persija dan Deltras Sidoarjo, kemarin, sangat disesalkannya.
"Kita menyesalkan adanya kompetisi lain sepak bola yang dibuat oleh mantan pengurus. Seharusnya serahkan kepada kami. Hak dan wewenang ada pada kami. Tidak ada dua kompetisi di republik ini," tambahnya.
Meski demikian, Djohar menegaskan, dirinya tidak memiliki wewenang untuk menjatuhkan sanksi kepada peserta klub-klub ISL. Pasalnya, yang paling berkompeten dalam membahas sanksi adalah Komisi Disiplin.
"Kami serahkan pada komisi disiplin dan komisi-komisi lain yang terkait hukum. Saya tidak intervensi, tidak mendesak, tidak memerintahkan. Itu bukan wewenang saya. Semua ada aturan mainnya," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar