Wakil sekretaris Pengprov PSSI Papua Nico Dimo menegaskan, Joko Driyono harus membuktikan kepada klub-klub yang ikut Superliga Indonesia (ISL) kalau kompetisi itu sah dan legal. Pasalnya gara-gara ikut ISL peluang Persipura untuk tampil di Liga Champions Asia (LCA) sirnah sudah.
"Semua kesempatan dan peluang ke LCA hilang sudah. Saya kira semua sudah mengetahui siapa itu Joko terutama saat Persipura berlaga melawan Sriwijaya FC di Jakabaring dalam Copa Indonesia. Mereka melakukan skenario agar Persipura kalah dan tuan rumah menang," tutur Nico Dimo
"Semua kesempatan dan peluang ke LCA hilang sudah. Saya kira semua sudah mengetahui siapa itu Joko terutama saat Persipura berlaga melawan Sriwijaya FC di Jakabaring dalam Copa Indonesia. Mereka melakukan skenario agar Persipura kalah dan tuan rumah menang," tutur Nico Dimo
Dia menambahkan, pada waktu itu banyak dukungan kepada Persipura karena telah dizalimi PSSI era Nurdin Halid. Sebenarnya PSSI era Nurdin, lanjut Dino, pernah merugikan Persipura karena tidak mendaftar untuk ikut LCA 2006.
"Saya menilai langkah yang dilakukan Djoko telah merugikan Persipura dan mestinya ISL harus bertanggung jawab atas semua kejadian ini," tutur Nico, mantan pemain Persipura era 1970-an.
Dia menambahkan, seluruh mantan pemain Persipura yang tergabung di dalam Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) menyayangkan sepak terjang Joko yang justru merugikan Persipura.
Menurut dia, mestinya klub-klub juga harus menyadari, tidak semua klub mampu menarik minat sponsor, misalnya di Papua nilai jual Persipura jelas lebih tinggi dari Persiwa, Perseman, Perseru dan Persidafon hingga mampu menggaet sponsor.
"Kondisi inilah yang membuat PSSI sekarang mencoba untuk menjaring dana dan memberikan subsidi silang kepada klub-klub yang secara finansial belum mampu," tutur Nico Dimo seraya menambahkan, kompetisi IPL baru berjalan sehingga jangan terlalu cepat memvonis, karena biasanya untuk memulai sesuatu yang baru dan melawan mafia sepakbola banyak menemui perlawanan termasuk mereka yang selama ini mengambil untung dari sepakbola.
"Saya menilai langkah yang dilakukan Djoko telah merugikan Persipura dan mestinya ISL harus bertanggung jawab atas semua kejadian ini," tutur Nico, mantan pemain Persipura era 1970-an.
Dia menambahkan, seluruh mantan pemain Persipura yang tergabung di dalam Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) menyayangkan sepak terjang Joko yang justru merugikan Persipura.
Menurut dia, mestinya klub-klub juga harus menyadari, tidak semua klub mampu menarik minat sponsor, misalnya di Papua nilai jual Persipura jelas lebih tinggi dari Persiwa, Perseman, Perseru dan Persidafon hingga mampu menggaet sponsor.
"Kondisi inilah yang membuat PSSI sekarang mencoba untuk menjaring dana dan memberikan subsidi silang kepada klub-klub yang secara finansial belum mampu," tutur Nico Dimo seraya menambahkan, kompetisi IPL baru berjalan sehingga jangan terlalu cepat memvonis, karena biasanya untuk memulai sesuatu yang baru dan melawan mafia sepakbola banyak menemui perlawanan termasuk mereka yang selama ini mengambil untung dari sepakbola.
Nico Dimo juga mengatakan, AMPP menginginkan Persipura harus berada di bawah kompetisi PSSI dan harus menyampaikan kepada masyarakat kondisi yang sebenarnya terjadi dengan pilihan masuk ke ISL.
Sementara itu, selama dua laga Persipura melawan Persiba dan Gresik United, jumlah penonton tidak sebanyak kompetisi musim lalu. Biasanya para Persipuramania sudah beraksi sejak pukul 12.00 siang jelang pertandingan Persipura.
Menanggapi kondisi demikian, striker Persipura Titus Bonay hanya berharap dukungan Persipuramania selama mereka berlaga di Stadion Mandala.
Sementara itu, selama dua laga Persipura melawan Persiba dan Gresik United, jumlah penonton tidak sebanyak kompetisi musim lalu. Biasanya para Persipuramania sudah beraksi sejak pukul 12.00 siang jelang pertandingan Persipura.
Menanggapi kondisi demikian, striker Persipura Titus Bonay hanya berharap dukungan Persipuramania selama mereka berlaga di Stadion Mandala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar