Kita tidak hidup sendirian, kita hidup bersama orang lain, yang kita kenal dan tidak kita kenal. Demikian pula di sekitar kita juga ada kehidupan lain apakah itu dari kehidupan binatang-binatang maupun kehidupan tumbuhan, yang kesemuanya adalah sebagai pelajaran hidup bagi manusia yang mempunyai akal dan pikiran.
Di antara sekian kehidupan di sekitar kita adalah kehidupan semut yang bisa kita temukan di beberapa tempat bahkan terkadang mereka bersarang di tempat terdekat dari kita, dan mungkin pada suatu keadaan kita merasa terganggu karenanya.
Tapi pernahkah kita perhatikan bagaimana semut dalam kehidupannya?
Satu hal yang bisa kita perhatikan dari kehidupan semut adalah sesibuk apapun semut dalam aktivitasnya senantiasa menyempatkan waktunya untuk sekedar menyapa temannya.
Maka selayaknya manusia yang lebih sempurna dari semut karena diberikannya akal oleh Sang Pencipta agar bisa meneladani kehidupan semut tersebut. Bagaimana mereka menjalin dan menjaga persaudaraan sesama mereka dengan baik.
Kita lihat juga bagaimana kebersamaan mereka ketika mereka menemukan makanan, maka ketika satu semut saja tidak mampu mengangkatnya, maka ia mengajak temannya untuk membantunya, ketika belum kuat juga maka ia kembali mengajak temannya lebih banyak lagi untuk membawanya ke sarang mereka.
Lihatlah betapa indah kebersamaan mereka yang terkadang kita sebagai manusia tidak bisa seperti mereka sekalipun kita terkadang hidup dalam lingkungan yang sama, tetapi kebersamaan itu tidak ada.
Semut juga akan terus berusaha sampai benar-benar bisa mencapai apa yang diinginkannya, ketika kita melihat seekor semut sendirian mengangkat makanan yang lebih besar darinya, maka ia akan terus berusaha membawanya meskipun sendiri dan melewati tembok yang tegak. Ketika terjatuh, maka ia akan mengulanginya lagi, terjatuh lagi ia akan mengulanginya kembali membawa ke atas, terjatuh ia berusaha lagi, demikian seterusnya sampai akhirnya ia pun bisa membawa makanan itu sendirian sampai ke tempat yang diinginkannya.
Tidakkah kita dapat mengambil pelajaran dari semua ini? Bukankah semut yang demikian keadaannya akhirnya bisa walaupun seringkali gagal, akan tetapi berkat usahanya, akhirnya ia bisa mencapai apa yang diinginkannya, apalagi kita sebagai manusia yang dikarunia akal dan pikiran, selayaknya lebih bisa menggunakannya dengan semaksimal mungkin untuk mencapai keberhasilan. Kalaupun kita gagal dalam mencapai sesuatu janganlah putus asa, kembalilah berusaha dan berusaha sampai akhirnya kita bisa mencapai keberhasilan yang mungkin tidak bisa kita raih dalam waktu yang singkat.
Itulah beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan semut, yang masih banyak pelajaran lain yang akan kita peroleh dari kehidupan semut.
Bersyukurlah kita sebagai manusia yang dikaruniai akal untuk berpikir yang membedakannya dari binatang. Wallahu a’lam.
Di antara sekian kehidupan di sekitar kita adalah kehidupan semut yang bisa kita temukan di beberapa tempat bahkan terkadang mereka bersarang di tempat terdekat dari kita, dan mungkin pada suatu keadaan kita merasa terganggu karenanya.
Tapi pernahkah kita perhatikan bagaimana semut dalam kehidupannya?
Satu hal yang bisa kita perhatikan dari kehidupan semut adalah sesibuk apapun semut dalam aktivitasnya senantiasa menyempatkan waktunya untuk sekedar menyapa temannya.
Maka selayaknya manusia yang lebih sempurna dari semut karena diberikannya akal oleh Sang Pencipta agar bisa meneladani kehidupan semut tersebut. Bagaimana mereka menjalin dan menjaga persaudaraan sesama mereka dengan baik.
Kita lihat juga bagaimana kebersamaan mereka ketika mereka menemukan makanan, maka ketika satu semut saja tidak mampu mengangkatnya, maka ia mengajak temannya untuk membantunya, ketika belum kuat juga maka ia kembali mengajak temannya lebih banyak lagi untuk membawanya ke sarang mereka.
Lihatlah betapa indah kebersamaan mereka yang terkadang kita sebagai manusia tidak bisa seperti mereka sekalipun kita terkadang hidup dalam lingkungan yang sama, tetapi kebersamaan itu tidak ada.
Semut juga akan terus berusaha sampai benar-benar bisa mencapai apa yang diinginkannya, ketika kita melihat seekor semut sendirian mengangkat makanan yang lebih besar darinya, maka ia akan terus berusaha membawanya meskipun sendiri dan melewati tembok yang tegak. Ketika terjatuh, maka ia akan mengulanginya lagi, terjatuh lagi ia akan mengulanginya kembali membawa ke atas, terjatuh ia berusaha lagi, demikian seterusnya sampai akhirnya ia pun bisa membawa makanan itu sendirian sampai ke tempat yang diinginkannya.
Tidakkah kita dapat mengambil pelajaran dari semua ini? Bukankah semut yang demikian keadaannya akhirnya bisa walaupun seringkali gagal, akan tetapi berkat usahanya, akhirnya ia bisa mencapai apa yang diinginkannya, apalagi kita sebagai manusia yang dikarunia akal dan pikiran, selayaknya lebih bisa menggunakannya dengan semaksimal mungkin untuk mencapai keberhasilan. Kalaupun kita gagal dalam mencapai sesuatu janganlah putus asa, kembalilah berusaha dan berusaha sampai akhirnya kita bisa mencapai keberhasilan yang mungkin tidak bisa kita raih dalam waktu yang singkat.
Itulah beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan semut, yang masih banyak pelajaran lain yang akan kita peroleh dari kehidupan semut.
Bersyukurlah kita sebagai manusia yang dikaruniai akal untuk berpikir yang membedakannya dari binatang. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar