Nama Christian Gonzalez sontak menjadi berita utama media tanah air. Dua golnya ke gawang Filipina di dua pertandingan Semifinal Piala AFF Suzuki 2010 menjadikan nama Gonzalez semakin dicintai.
Padahal Gonzalez bukan orang Indonesia asli. Tapi kerja kerasnya sebagai penyerang Timnas dan aksinya mencium lambang Garuda Pancasila di kaus Timnas Indonesia sudah menjadi bukti sahih kalau Gonzalez tidak setengah hati membela merah putih.
Awalnya banyak yang meragukan komitmen pria kelahiran Montevideo, Uruguay pada 30 Agustus 1976, itu saat berniat ingin pindah warga negara agar bisa bergabung dengan Timnas Indonesia. Gonzalez dicurigai hanya ingin mengenakan kostum merah putih agar bisa tampil di ajang internasional. Hal yang mustahil ia peroleh jika masih menjadi warga negara Uruguay.
Di Liga Indonesia, nama El Loco memang sudah terkenal. Ia pernah beberapa kali menjadi topskor Liga Indonesia. Jago menempatkan posisi di pertahanan lawan dan lihai melihat peluang gol menjadi kelebihan Gonzalez. Kekurangan Gonzalez ialah sifatnya yang tempramental dan kecepatannya yang mulai berkurang karena faktor usia.
Namun semua keraguan itu sirna ketika Gonzalez mencetak tiga gol untuk Indonesia selama Piala AFF Suzuki 2010. Aksinya yang selalu menunjuk ke atas langit dan mencium lambang Garuda Pancasila menjadi ciri khas Gonzalez usai membobol gawang lawan.
Tak hanya pandai membuat gol, membuka ruang untuk rekan setim juga piawai ia lakukan.
Sebesar apakah cinta Gonzalez untuk Indonesia? Sang istri, Eva Siregar, mengungkapkan kalau cinta sang suami kepada Indonesia lebih dari apa yang dikira banyak orang.
"Hanya dia yang tahu seperti apa cintanya kepada Indonesia," ujar Eva sembari menangis terharu saat diwawancarai oleh sebuah stasiun teve swasta, Senin (20/12).
Gonzalez yang memiliki dua anak (Fernando dan Florencia) dari hasil pernikahannya dengan Eva resmi menjadi WNI pada 1 November 2010 lalu. Ia mulai mengenakan kostum kebesaran Timnas merah putih pada 21 November 2010 saat menjalani pertandingan persahabatan melawan Timor Leste. Ia mencetak dua gol di pertandingan debutnya itu.
Gonzalez pun berkomitmen untuk bahu membahu bersama pemain Timnas yang lain agar Indonesia juara.
Kebijakan naturalisasi yang dilakukan PSSI sementara ini membuahkan hasil cemerlang. Meski perjuangan Indonesia masih berat di Piala AFF Suzuki 2010, namun setidaknya hadirnya Gonzalez dan pemain indo lainnya, Irfan Bachdim, membawa angin sejuk kepada suasana Timnas.
Mantan Wapres RI Jusuf Kalla berujar kebijakan naturalisasi pemain tidak diharamkan dalam sepak bola karena memang FIFA tidak melarangnya. JK melanjutkan kalau naturalisasi ibarat vitamin bagi Timnas.
Gaya bermain dan pencapaian pemain naturalisasi di Timnas diharapkan bisa memacu pemain lokal Indonesia untuk terus giat berlatih, meningkatkan keahlian dan visi dalam bermain bola serta kedisiplinan.
Namun kita jangan terbuai dengan kebijakan naturalisasi karna keputusan tersebut hanya bersifat jangka pendek. Untuk menciptakan Timnas yang berkualitas dan berprestasi dunia dibutuhkan sistem pembinaan pemain muda yang modern dan berkelanjutan.
Liga kompetisi yang profesional juga menjadi faktor penting munculnya bakat-bakat pemain baru.
Semoga kita semua bisa mencontoh dan menghayati kecintaan Christian Gonzalez kepada Indonesia, negeri yang lebih ia cintai ketimbang tanah kelahirannya Uruguay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar