Filipina secara mengejutkan mampu lolos ke babak semifinal AFF Suzuki Cup 2010. Kesuksesan mereka tak lepas dari sembilan pemain blasteran yang memperkuat negera kepulauan ini.
Filipina memastikan lolos usai bermain imbang tanpa gol dengan Myanmar di partai terakhir Grup B Piala AFF, Rabu (8/12/2010). Dengan koleksi lima poin, mereka menduduki posisi runner-up dan akan menantang Indonesia di semifinal.
Kekuatan Filipina yang meningkat pesat di gelaran Piala AFF kali ini tentu patut diwaspadai oleh tim 'Merah Putih'. Apalagi, negeri bekas jajahan Spanyol ini memiliki sembilan pemain keturunan yang kini jadi inti kekuatan mereka.
Dari 11 pemain inti Filipina, sembilan di antaranya adalah pemain blasteran. Mereka memiliki darah Filipina meski lahir di luar negeri.
Di bawah mistar berdiri Neil Etheridge. Kiper tim cadangan Fulham ini adalah satu-satunya pemain Filipina yang bermain di klub terkenal Eropa. Pemain 20 tahun ini lahir di Enfield, London, Inggris. Ia memiliki darah Filipina dari ibunya.
Etheridge sempat masuk akademi Chelsea dan bermain untuk tim U-16 Inggris. Di tahun 2007, ia sempat menolak bermain untuk timnas Filipina karena tak tertarik dan tak bisa berbahasa Filipina. Namun setelah dibujuk oleh Presiden Federasi Sepakbola Filipina, Jose Mari Martinez, ia akhirnya mau membela Filipina di tahun 2008.
Lini belakang pasukan Simon McMenemy dikomandoi oleh kapten Alexander Borromeo. Borromeo merupakan pemain keturunan Amerika Serikat yang lahir di San Francisco, 27 tahun lalu. Ia mulai memperkuat Filipina sejak tahun 2004 dan sampai saat ini telah mengoleksi 28 caps dan empat gol. Saat ini ia bermain di klub Liga Filipina, Kaya.
Rekan-rekan Borromeo di lini pertahanan adalah Rob Gier, Ray Anthony Jonsson, dan Anton del Rosario. Ketiganya juga bukan pemain yang berdarah Filipina murni.
Gier lahir di Ascot, Inggris, 6 Januari 1980. Sepanjang karirnya, ia selalu bermain di klub Inggris, meski hanya di level amatir. Ia kini bermain untuk Ascot United. Gier pertama kali dipanggil timnas Filipina di tahun 2009 dan telah mengumpulkan 10 caps.
Jonsson merupakan pemain keturunan Islandia. Pemain 31 tahun ini bermain untuk klub Liga Islandia, Grindavik. Ia mulai bermain untuk Filipina di tahun ini. Ia melakoni debutnya saat Filipina menghadapi Macau di ajang Piala Long Teng 2010, 12 Oktober. Baru empat caps yang dimiliknya.
Anton del Rosario kini bermain untuk klub anggota Liga Filipina, Kaya. Pemain keturunan Amerika Serikat ini juga lahir di San Francisco, 28 tahun lalu. Sama seperti Borromeo, pemain bernama lengkap Anton Edward Quimson del Rosario ini juga membela Filipina sejak 2004 dan telah mengoleksi 28 caps.
Tiga pemain di lini tengah Filipina juga diisi oleh pemain keturunan. Ketiganya adalah James Younghusband, Jason de Jong, dan Christopher Greatwich.
James pernah mendapat beasiswa di akademi Chelsea pada usia 10 tahun. Pemain kelahiran Ashford, Middlesex, Inggris ini pun sempat merasakan bermain untuk tim remaja dan cadangan The Blues hingga tahun 2006. Pemain 24 tahun ini mulai memperkuat tim senior Filipina sejak 2006 dan kini telah mengoleksi 21 caps dan tiga gol. Meski kini tak punya klub, tempatnya di timnas tetap tak tergantikan.
De Jong kini bermain untuk Veendam, klub anggota Eerste Divisie, kompetisi level dua di Belanda. Ibunya orang Filipina dan ayahnya asli Belanda. Ia lahir di Breda, Belanda, 20 tahun lalu. Sejak melakoni debut tahun 2008, ia telah 11 kali membela timnas Filipina.
Greatwich merupakan pemain blasteran Inggris-Filipina. Ia lahir di Westminster, Inggris, 30 September 1983. Dua saudara laki-lakinya, Philip dan Simon, juga pemain timnas Filipina. Saat ini ia bermain di Morris County Colonials, sebuah klub amatir di Amerika Serikat. Sejak 2004, ia telah bermain 24 kali untuk timas Filipina dengan sumbangan lima gol.
Di lini depan, Filipina mengandalkan Phil Younghusband. Adik James ini pernah memperkuat Chelsea hingga tahun 2008. Pemain 23 tahun ini pernah jadi top skor di tim remaja The Blues di musim 2004/2005. Pasca kontraknya di Chelsea berakhir, ia tak punya klub. Di timnas Filipina, ia telah bermain 27 kali dengan koleksi 12 gol.
Semua pemain blasteran itu dimungkinan membela Filipina karena aturan hukum negara itu membolehkan penduduknya punya dua kewarganegaraan. Alhasil, mereka cukup mudah dirayu memperkuat Filipina tanpa ada kewajiban melepas kewarganegaraan Eropa (dan Amerika Serikat-nya) yang merupakan modal mereka bermain di Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar