Meski akhirnya menang tipis 1-0 di leg kedua semifinal atas Filipina, laga tadi bagi pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl sebagai laga terberat dalam turnamen ini.
"Pertandingan hari ini bukan yang terbaik untuk kami, tapi merupakan terberat karena bagi saya Filipina adalah tim Eropa. Hari ini kita usahakan untuk main cantik. Tapi kami lebih cari hasilnya untuk lolos ke final," sahut Riedl dalam konferensi pers usai pertandingan.
Memang, berbekal keunggulan 1-0 di leg pertama, Indonesia sesungguhnya lebih diuntungkan saat melakoni pertandingan kedua babak semifinal.
Apalagi Firman Utina cs cuma butuh hasil imbang demi memastikan lolos ke babak final dalam laga yang kembali dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sedangkan tiket ke final, akhirnya bisa didapat 'Pasukan Merah Putih' lewat gol semata wayang Cristian Gonzales, yang membuat Indonesia menang agregat 2-0.
Namun, lanjut Riedl, setiap serangan yang dibuat Filipina selalu membuatnya was-was. Soalnya tim lawan terlihat jelas berupaya memanfaatkan keunggulan tinggi tubuhnya melalui umpan-umpan set piece dan lemparan ke dalam yang kerap langsung menusuk ke kotak penalti.
"Mereka membuat kami kesulitan untuk memenangi pertandingan. Pertandingan hari ini tidak baik untuk orang yang punya penyakit jantung. Mereka punya pemain yang tinggi-tinggi. Jadi tendangan sudut, tendangan bebas dan lemparan ke dalam semuanya sangat berbahaya."
"Sayang sekali di babak kedua kita tak bisa bikin gol kedua. Ada beberapa kesempatan, pemain kita gagal memanfaatkannya. Namun pertandingan hari ini memang sulit dimenangkan. Seperti yang kita perkirakan dari awal," tuntas pria asal Austria itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar