Seorang suami dan bapak yang benar-benar mencintai dan menyayangi istri dan anak-anaknya, hendaknya menyadari bahwa cinta dan kasih sayang sejati terhadap mereka tidak hanya diwujudkan dengan mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka. Akan tetapi, yang lebih penting dari semua itu adalah pemenuhan kebutuhan rohani mereka terhadap pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya, karena diwujudkan dengan sesuatu yang bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti.Karena pentingnya hal ini, Allah Ta’ala mengingatk an secara khusus kewajiban para kepala keluarga ini dalam firman-Nya ,
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُ مْ وَأَهْلِيك ُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَا رَةُ}
“Hai orang-oran g yang beriman, peliharala h dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS At Tahriim: 6)
Barangsiap a yang mengharapk an cinta dan kasih sayangnya terhadap keluargany a kekal abadi di dunia sampai di akhirat nanti, maka hendaknya dia melandasi cinta dan kasih sayangnya karena Allah semata, serta mengisinya dengan saling menasehati dan tolong menolong dalam ketaatan kepada-Nya . Allah Ta’ala berfirman,
{الْأَخِلّ َاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِ ينَ}
“Orang-ora ng yang berkasih sayang pada waktu itu (di akhirat) menjadi musuh satu sama lainnya, kecuali orang-oran g yang bertaqwa.” (QS Az-Zukhruf : 67)
Ayat ini menunjukka n bahwa semua jalinan cinta dan kasih sayang di dunia yang bukan karena Allah maka di akhirat nanti berubah menjadi kebencian dan permusuhan , dan yang kekal abadi hanyalah jalinan cinta dan kasih sayang karena-Nya .
Lebih daripada itu, dengan melaksanak an perintah Allah ini seorang hamba -dengan izin Allah Ta’ala- akan melihat pada diri istri dan anak-anakn ya kebaikan yang akan menyejukka n pandangan matanya dan menyenangk an hatinya. Dan ini merupakan harapan setiap orang beriman yang mengingink an kebaikan bagi diri dan keluargany a. Oleh karena itulah, Allah Ta’ala memuji hamba-hamb a-Nya yang bertakwa ketika mereka mengucapka n permohonan ini kepada-Nya , dalam firman-Nya ,
{وَالَّذِي نَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِن َا وَذُرِّيَّ اتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْن َا لِلْمُتَّق ِينَ إِمَاماً}
“Dan (mereka adalah) orang-oran g yang berdoa: “Ya Rabb kami, anugerahka nlah kepada kami isteri-ist eri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan ) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-oran g yang bertakwa.” (QS Al Furqan: 74)
Allah akan memperliha tkan kepada hambanya yang beriman pada diri istri, saudara dan orang-oran g yang dicintainy a ketaatan (mereka) kepada Allah. Demi Allah, tidak ada sesuatu pun yang lebih menyejukka n pandangan mata seorang muslim daripada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-oran g yang dicintainy a taat kepada Allah Ta’ala..
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُ
“Hai orang-oran
Barangsiap
{الْأَخِلّ
“Orang-ora
Ayat ini menunjukka
Lebih daripada itu, dengan melaksanak
{وَالَّذِي
“Dan (mereka adalah) orang-oran
Allah akan memperliha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar