" ketika ku tak sanggup melangkah,, hilang arah dalam kesendirian,, tiada mentari bagai malam yang kelam,, tiada tempat untuk berlabuh,, bertahan terus berharap,, Allah selalu di sisimu.. Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah ada jalan.. Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah ada jalan.. Ya Allah tuntun langkahku di jalan-MU.. Hanya engkaulah pelitaku Tuntun aku di jalan-MU selamanya. "
Kamis, 30 Desember 2010
PSSI sarang Korupsi
Nurdin Halid bilang dia marah disebut “mantan Koruptor”. Kita bilang: “Mana ada mantan koruptor?” Sekali koruptor akan tetap koruptor. Buktinya? Sekali dipenjara dia tidak kapok. Korupsi lagi. Dua kali Nurdin dipenjara karena kasus korupsi. Nurdin Halid bilang dia tidak marah jika disebut “Mantan Napi”. Kita bilang: Tidak mau di sebut “mantan koruptor” tapi mau disebut man tan Napi” adalah lawakan paling geblek se kolong jagat. Memangnya Nurdin jadi napi ka rena apa? Karena menyodomi Nugraha Besoes? Ya enggaklah. Nurdin jadi “mantan napi” ya karena korupsi. Mau disebut “mantan Napi” tapi gak mau dipanggil “mantan koruptor” itu kaya omongan orang habis mabuk solar 4 liter. Nurdin Halid bilang dia seperti Nelson Mande la karena samasama pernah dipenjara. Ki ta bilang: “Maksud lu apaan, Din?” Nelson Mandela dipenjara karena membela kemanusiaan dan melawan rasisme yang menistakan martabat. Lha Nurdin dipenjara karena maling, karena korupsi. Gile aje bandingin diri sama Mandela. Nurdin Halid bilang PSSI anti calo. Kita bilang: “Kau itu yang malah suhunya para calo, gurunya para makelar.” Pemain timnas harusnya latihan dan istirahat malah kau bawa untuk dipamerkan di depan Aburizal Bakrie. Nurdin sudah jadi makelar yang mendagangkan pemain timnas pada konglomerat dan politisi. Nurdin Halid bilang jangan bawa bawa sepak bola ke dalam politik praktis. Kita bilang: “Pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin yang justru banyak diisi orang orang parpol.” Dua belas anggota Komite Eksekutif PSSI itu sepertiganya orang Golkar semua. Nurdin sendiri pengurus Partai Golkar. Ngaca woi! Nurdin Halid bilang negara ini bisa rusak kalau tiap permintaan mundur harus dituruti. Kita bilang: “Khusus buat elu, Din, negara ini tambah rusak kalau ente makin lama jadi juragan PSSI.” Bodoh betul kalau tikus kita ganyang rame rame terus bilang rumahnya akan ambruk. Yang ada: tikus diganyang rumah jadi sehat. Nurdin Halid bilang keberhasilan timnas adalah andil PSSI. Kita bilang: “justru orangorang PSSI yang 2 bulan lalu menganggap Riedl tidak memberikan hal positif pada timnas.” Ngapain wak tu itu Andi Darusalam Tabusala sampai bilang “Riedl itu orang yang tidak tahu adat”? Ke mana saja kemarin? Giliran menang saja ngakungaku, giliran kalah dari Uruguay malah jelek jelekin Riedl. Menang atau kalah, juara atau tidak juara, tidak sepantasnya seorang koruptor (Nurdin dua kali dipenjara karena korupsi) diberi tempat terhormat di mana pun dan kapan pun. PLAK! Tak pernah bosen untuk mengutip omongan SOE HOK GIE (para koruptor) seharusnya di tembak mati di lapangan banteng..!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar