Kamis, 06 Januari 2011

Gunakan Atribut Timnas, Aliansi Suporter Tanggalkan Atribut Klub?

Sejumlah pentolan suporter klub di Indonesia bersama pemerhati sepakbola sepakat membentuk Aliansi Suporter Indonesia (ASI). ASI memiliki tiga agenda besar.

Pembentukan aliansi ini dilakukan di Damos Cafe, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (7/1/2011) malam. Sejumlah suporter datang, dari Snex Semarang, Pasoepati, Kampak Medan, Bobotoh Cirebon, Bonek Jabodetabek, Panser Jabodetabek, Snex Metropolis, Slemania, Joglosemar Community, Singo Lodro, dan The Jak.

Nanang Ariadi, salah satu anggota Tim Sebelas Aliansi Suporter Indonesia, mengatakan, ada sekitar 30 orang yang hadir dalam pertemuan malam itu. "Diundang melalui pertemanan Facebook," katanya via ponsel, Jumat (7/1/2010) pagi.


Aliansi Suporter Indonesia menyiapkan gerakan untuk menyukseskan tiga agenda prioritas dalam upaya revolusi sepakbola di negeri ini.

"Ini bagian dari revolusi. Tidak ada yang jadi pelopor, karena dalam sebuah teori revolusi, semua bergerak bersama dan memiliki peran sama pentingnya dalam memperbaiki persepakbolaan Indonesia," kata Nanang Ariadi, salah satu anggota Tim Sebelas Aliansi Suporter Indonesia.


Bahkan, disepakati dalam setiap aksinya, Aliansi Suporter Indonesia akan menggunakan atribut tim nasional, dan menanggalkan atribut klub masing-masing. Semua bersatu dalam kaos dengan lambang garuda di dada.

"Saya sepakat sekali. Kita di sini menanggalkan atribut masing-masing. Tidak tertutup kemungkinan yang ikut aksi nanti simpatisan dari luar suporter klub. Ini gerakan moral. Sama sekali tidak ada yang jadi pelopor," kata Hanafi, salah satu pentolan Bonek Jabodetabek yang hadir dalam deklarasi pembentukan aliansi semalam.

Aliansi Suporter Indonesia disepakati untuk memperbaiki sepakbola nasional jangka panjang dengan tiga agenda aksi. Pertama, menurunkan Nurdin Halid dan kroni-kroninya, termasuk di dalamnya Nugraha Besoes, Andi Darussalam, dan lain-lain.

Kedua, menuntut dihentikannya politisasi sepakbola nasional. Ketiga, aliansi menuntut reformasi dan audit secara menyeluruh terhadap PSSI, baik manajerial, organisasi, terlebih keuangan.

Nanang mengatakan, aliansi suporter akan melakukan hearing dengan Komisi X DPR RI, partai politik, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Khusus kepada partai, kami akan meminta menandatangani semacam pernyataan untuk setuju tidak mendudukkan kadernya di kepengurusan puncak PSSI," katanya.

Yang terpenting, Aliansi Suporter Indonesia akan bergerak juga menemui Bakrie. Tujuannya, menekankan tiga agenda di atas. "Kita semua tahu bagaimana peran Bakrie dalam sepakbola Indonesia selama ini," kata Nanang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar